04. Beautiful Eyes!

474 63 2
                                    

Lisa POV

.

.

.

Bel pulang telah berbunyi. Murid-murid di kelasku langsung berhamburan keluar.

Menyisakan aku sendiri dalam keheningan.

Dengan telaten Aku mengemas buku-bukuku.

Drrrt

Drrrt

Getaran benda segi empat di saku ku,membuatku mengalihkan perhatianku.

Ku ambil benda segi empat itu lalu membukanya.

1 Pesan di terima

-Cepat datang atau kau mati!-

Aku menghembuskan nafasku panjang.

Dengan cepat aku memasukan peralatan-peralatan sekolahku.

Namun tiba-tiba mataku menangkap sebuah benda menarik di atas meja Jungkook.

'Bagaimana mungkin anak itu begitu ceroboh meninggalkan Handphonenya didalam kelas,aku yakin pasti ia akan kembali mengambilnya.'

Aku mengabaikan benda itu lalu fokus pada kegiatanku.

Setelah semuanya selesai ku rangkul tasku lalu berjalan keluar.

Sepi..

Koridor terlihat sangat sepi..

Ku percepat langkahku menuju gudang sekolah.

Kriet..

"Akhirnya kau datang Lisa-chan,kau tahu? Kau membuat kami menunggu cukup lama."

"Gomen."

"Baiklah,kali ini kami maafkan."

Bugh!

"Woahh harga diriku terinjak-injak oleh bocah Jeon itu.. Hey Lisa,  kau yang meminta tolong kepada kami untuk membantumu menyingkirkan bocah Jeon itu kan? Tapi kenapa kau tidak membela kami saat ia menginjak-nginjak harga diri kami?"

"Jangan meninjuku brengsek. Itu juga bukan salahku kalian sendiri kenapa tidak bisa membalas perkataannya."

"Woahh jadi begini caramu berterimakasih? Kau benar-benar.."

"Sudah ku bilang jangan meninjuku,lagian pula buat apa aku harus berterimakasih? Kalian tidak melakukan apa-apa untukku."

"Teman-teman lihatlah anak yakuza wilayah kita ini! See? Dia benar-benar cari masalah dengan kita."

"Hey Lisa,kami tidak takut meskipun kau anak yakuza. Yang hebat kan ayahmu bukan dirimu. Lagian kau tidak sadar? Kau itu perempuan. Kemampuanmu tak sepadan dengan kami."

"Hmm benar,bahkan kemarin kau kalah dari bocah Jeon itu. Teman-teman kalian siap?"

"Hai!"

"A-apa yang ingin kalian lakukan?"

"Menurutmu?"

"Brengsek!"
Umpatku kasar.

Ku pegang perutku yang terasa nyilu,tongkat bisbol yang tadinya berjejer rapi sekarang terlihat berjatuhan dimana-mana.

Aku menatap mereka menantang.

"Bukankah ini sedikit tidak adil? Ini namanya pengeroyokan Brengsek!"

"Adil dan tidak adil,kami tidak peduli. Yang penting hasrat kami untuk memukulmu terpenuhi."

"Uhuk-uhuk.. Brengsek jangan menahan kedua tanganku
Hei lepaskan..!"

Bugh!

"Hei lepaskan! ku bilang lepaskan!"

"Berhenti! Lepaskan dia."

"Kenapa Yota?

"Ssshhh diam!"

"Siapa itu? Sepertinya ada yang melihat kita."

"Huh?"

"Kalian tidak dengar suara seseorang di dekat jendela tadi?"

"Tidak."

"Bodoh.. Lepaskan dia. Ayo keluar!"

Aku mendongkan kepalaku melihat mereka yang telah berlari keluar.

"Ah sepertinya kata-kata kawan bisa menjadi lawanmu itu benar." gumamku pelan.

Kedua kakiku tidak bisa lagi menahan berat badanku,aku pun jatuh terduduk di lantai.

Badanku terasa remuk,namun dengan sekuat tenaga aku coba bangkit berdiri.

Dan dengan sedikit tertatih-tatih aku mengambil tasku yang tergeletak lalu berjalan keluar.

"Lisa?"

Aku menghentikan langkahku begitu Aku melihat Jungkook di koridor.

Ia menyeringai tipis menatapku.

"Kau benar-benar lemah Lisa-chan."

Aku menatapnya penuh dendam. Tanpa berkata apa-apa aku melewatinya. Ku tabrak sedikit bahunya.

Namun ketika aku ingin melangkah lagi,tiba-tiba duniaku terasa gelap,sangat gelap hingga aku tidak tahu apa lagi yang terjadi selanjutnya.

Tapi satu hal yang ku ingat sebelum duniaku menggelap. Mata itu.. Mata itu sangat indah..

***

Bersambung..

Chained To You! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang