20. Answer me!

721 74 1
                                    

Jungkook POV

.

.
.

"Maaf!". Gumamku pelan,aku hendak berniat beranjak meninggalkan Lisa yang telah pingsan namun hati kecilku memberontak.. Menyalahkan semua perbuatanku barusan,sungguh aku juga tak menyangka aku akan melakukan hal itu,aku benar-benar tidak dapat mengendalikan diriku. Tungkaiku yang telah beraja diujung pintu kembali berbalik, berjalan mendekati ranjangku. Kedua Moistku masih menatap saki penuh penyesalan.

Dalam hening ku merengkuh pinggang Lisa... sedikit mengangkatnya. Aku tersenyum miris menatapnya. Sedikit berhati-hati aku menyapukan handuk hangat yang di bawa pelayan ke kening Lisa. Sesekali aku itu mencuri pandang pada wajah menggemaskan itu dan berdehem pelan. Lisa rupanya memiliki paras yang manis. Kenapa aku baru menyadarinya?

"Maaf." ujar sekali lagi begitu kegiatanku selesai. Aku menatapnya lembut lalu benar-benar beranjak keluar dari kamarku.

.

.

.

Langkahnya terasa berat, Jungkook memijit kening dan menghempaskan diri di sebuah sofa ruang keluarga. Ia tahu ia brengsek, meski begitu...ia tetap menyunggingkan sebuah senyuman. Entahlah perasaan puas itu mengalir begitu saja, seperti ia tak menyesal sedikit pun.

"Lisa...". Lirihnya sebelum benar-benar jatuh terlelap.

.

.

Esoknya

.

.

'SRAKK'

Sesosok lelaki tinggi menyambar dan menyibak kasar tirai besar kamar itu, membuat bias-bias mentari menerobos kilat ke dalamnya.

"Ngh~". Lisa mengernyit silau. Sungguh...itu benar-benar sangat mengusik tidurnya. Seluruh persendiannya terasa ngilu...terlebih bagian selatan tubuhnya pun kian berdenyut perih.

"Bangun dan minum obatmu". Ucap Jungkook seraya meletakkan beberapa tablet obat di sisi Lisa . Beberapa saat lalu ia memanggil Dokter demi memastikan kondisi gadis itu.

Lisa membelalak lebar melihat Jungkook tampak berdiri tegap di seberang ranjang, bulir bening itu kembali merembas kala mengingat semua perlakuan rendah Jungkook terhadapnya. Tubuh dan Harga dirinya hancur berkeping hanya dalam waktu satu malam. Gadis itu beralih memutar tubuhnya membelakangi Jungkook.

"Minum obatmu... Aku harus pergi Ke sekolah dan setelah itu menghadiri pertemuan penting!". Ucap Jungkook keras.

Lisa bergeming, ia meremas kuat-kuat selimut tebalnya dan makin terisak keras. Membuat Jungkook menggeram dan berdecak jengah. Lelaki tampan itu mengambil langkah mendekat dan menyibak paksa selimut Lisa.

"Apa kau tak mendengarku?! Cepat minum-

"Akhh".

Cengkeraman lengan itu terlepas begitu mendengar pekikkan lemah Lisa, sedikit tersentak ketika menyadari paras babyface itu tampak pias karna linangan air mata.

"Berhenti menangis!!".

Lisa menggigit kuat bibir bawahnya, gertakan itu begitu nyata membuat sesuatu dalam hatinya berdenyut nyeri. Benar...Ia lemah...dan tak berguna. Mungkin dirinya tak lebih dari sekedar budak rendah, tak ada satupun yang melindungi lagi. Bahkan sang Ayah yang selalu menjadi bayangpun, tak bisa lagi datang mendekapnya.

Meski merintih nyeri, Lisa tetap berusaha bangkit seorang diri kemudian meraih obat di sampingnya. Dengan kasar ia merobek tablet obatnya dan memasukkan beberapa butir pil itu ke dalam mulutnya...mengunyahnya dengan tergugu.

Chained To You! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang