3

8.3K 942 38
                                    

seperti biasanya, saat pulang sekolah haechan dan chenle pergi terlebih dulu. Sedangkan renjun harus ke halte untuk menunggu bus yg datang. Sebenarnya chenle selalu meminta renjun agar ikut pulang bersamanya, tp selalu renjun tolak karena tidak ingin merepotkan teman temannya.

"Renjun, gue anterin yuk." ucap lucas yg tiba tiba menghentikan motornya saat melihat renjun.

"Gk usah terima kasih. Lebih baik gue naik bus deh daripada sama lu." jawab renjun.

"Naik bus itu gk enak loh, udah sesak, sempit bau keringat pula." lucas terus membujuk renjun agar mau dia antarkan.

"Setidaknya gue bisa tidur dan gak panas panasan."

"Itu bahaya loh, bagaimana kalau nanti lu di anggur anggur sama bapak bapak mesum." ucap lucas.

"Grepe anjir bukan anggur." kesal renjun.

"Itu kan bahasa gaul." jawab lucas.

"Lebih bahaya lagi kalau gue pulang sama lu, yg ada nanti gue diculik lagi. Lu kan om om pedofil." ucap renjun dan pergi meninggalkan lucas, keberuntungan sedang memihaknya karena bus itu cepat datang.

"Anjir, gue dibilang om om pedo. Padahal kn gue cuma gk naik kelas tiga kali." Gumam lucas dan kembali menjalankan motornya.

Setelah sampai ditempat kerjanya, renjun pun bergegas mengganti pakaiannya dan langsung berlari untuk membantu jeongin dan juga seungmin karena hari ini sedang banyak pelanggan.

"Renjun." panggil jeongin.

"Iya yen,"

"Lu samperin meja no 23 yah, kayaknya tadi mereka mau memesan. Gue harus anterin ini dulu soalnya." Jelas jeongin.

"Oke siap." jawab renjun dan dia pun langsung menuju meja no 23.

Dan boommm!!! meja itu berisikan tiga pria yg sangat tampan. Renjun bahkan terpaku dengan sosok salah satunya. Terlebih mata mereka saling bertemu dan itu langsung membuat jantung renjun berdetak tak karuan, bahkan untuk berkedip saja rasanya susah sekali.

"hay." panggil jeno, karena sedari tadi renjun hanya tersenyum dan melamun memandang kearahnya.

"Bisa kami memesan sesuatu." suara berat jisung mampu membuyarkan dan menyadarkan renjun dari lamunannya.

"Kalau tidak enak badan tidak usah dipaksakan bekerja." ucap si tampan yg sedikit ke bule bule an.

"Ah maaf, saya hanya sedikit tidak fokus." ucap renjun.

"Karena melihat kalian yg sangat tampan seperti seorang pangeran." lanjut renjun dalam hati.

"Kami pesan dua tteobokki dan satu bulgogi dan juga tiga jus jeruk." ucap jeno.

Renjun mencatat pesanan mereka dengan tangan yg sedikit bergetar.

"Baik, tunggulah sebentar." ucap renjun dan pergi untuk mengambilkan pesanan.

Kurang lebih 15 menit pesanan mereka pun siap, renjun bersyukur karena dia masih bisa membawa pesanan itu dengan selamat walau dengan tangannya yg bergetar.

Jeongin dan seungmin yg melihat renjun gugup danjuga pipinya yg memerah itu pun menatapnya bingung.

"Renjun, lu kenapa? kok keliatan gugup banget gtt?" tanya seungmin.

"pipi lu juga merah banget kayak kepiting bakar." ledek jeongin.

"Ini gara gara jantung gue." jawab renjun yg langsung membuat kedua temannya itu khawatir.

"Jantung lu kenapa? dimana yg sakit." tanya seungmin panik.

"Mau gue panggilin nyonya na gak?" sambung smjeongin tak kalah panik.

"gue gpp kok, Jantung gue cuma capek, dari tadi lari maraton terus." Jawab renjun,

"Hah?" tanya keduanya bingung.

"Pria yg di meja no 23 gila ganteng parah. Jantung gue aja loncat loncat mulu sampai turun ke dengkul." ucap renjun.

"Gue rasa bukan cuma jantung lu yg di dengkul ren. Tp otak lu juga." ucap jeongin menahan amarah.

"Kita udah panik gini, dan ternyata!! astaga renjun!!" kesal seungmin.

"Hehe maaf elah, tp gue bicara fakta kok, mereka bertiga emang ganteng parah." ucap renjun antusias.

"Iyain deh biar lu seneng." ucap keduanya bersamaan.

U.U.S (uke uke somplak) ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang