part 17 (pengakuan)

3.5K 124 4
                                    

Pengakuan
-----------

"Alya, setelah kau sembuh. Tinggallah di rumah ku"

"Tapi kak, Alya kan udah Sama kak putra?"

"Tapi kau dan putra belum sah di mata hukum"

Lalu putra pun mengatakan

"Memang kami tidak sah di mata hukum. Tapi kami sah Dimata agama, dan aku akan membuat kami sah Dimata hukum dan agama. Aku akan menikahi adik mu lagi"

"Sampai kapanpun aku tidak akan Sudi menjadi kakak ipar mu! Kau ingat itu"

"Kak Arya, tenang lah. Kak putra gak sejahat dulu lagi"

"Alya, mana ada kakak yang tega melihat adik nya di siksa oleh orang lain"

"Dengar arya! Potong putra.
Dulu aku tidak suka dengan Alya. Tapi, hari ini, detik ini. Aku menyatakan "aku mencintai adik mu".

"Iya, kau sudah mencintainya karena adikku yang menyelamatkan mu, andai saja ini tidak terjadi. Maka kau akan terus menyiksanya kan?"

"Kak aryaa.. sudah lahh, kepala Alya sakit sekali "

"Baiklah, apa kau sudah makan dan minum obat?"

"Sudah kak. Kak putra yang ngasi Alya makan dan minum obat"

"Baiklah Alya, jaga dirimu. Ingatt kau tidak boleh bergerak sampai 1 bulan penuh kau mengerti?"

"Mengerti kak"

"Kau jugaa putraa, sebagai ganti nyawa mu. Kau harus mencintai dan menyayangi adikku!"

"Saat ini itulah yang ku lakukan Arya"

"Kalau begitu aku pamit dulu
Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam kak"

Kak Arya pun pergi

"Sayang, maafin perkataan kak Arya ya?"

"Untuk apa? Kan memang aku yang salah 🙂"

"Sayang, maafin diri mu"

"Aku tidak tau"

"Sayang sudahlah..."

"Alya.."

"Iya?"

"Hari ini aku menyatakan aku mencintai mu"

Alya pun tersenyum dan mengatakan

"Seperti pengakuan ku yang pertama sayang, aku juga"

Putra pun tersenyum dan mengelus pipi Alya sangat lembut.

1 Minggu pun berlalu

Tamatlah 1 Minggu putra yang merawat Alya di rumah sakit antariksa

"Bagaimana dokter?"

"Tuan, kami akan membuka perban nyonya muda tuan"

"Oh baiklah"

Dokter maya pun membuka perban yang ada di kepala Alya pelan pelan.

"Ehhh Maya!! Pelan pelan membuka perbannya!"

Iya tuan ini yang sudah paling pelan. Gumam dokter maya

"Jangan sampai terasa sakit sedikit pun, pelan pelann."

Iya tuann, ini udah yang ping pelan, mau gimana lagi. Gumam dokter maya

"Apa terasa sakit?"

"Nggak sayang"

"Ehh Maya, pelan pelan menggunting perban nya. Jika sedikit saja tersentuh, maka rambut mu yang ku guntinggg"

"Sayang, apa kau mendengar aku meringis kesakitan? Gak kan, jadi tenanglah"

Dokter maya yang sudah terbiasa mendengar kata kata tuan nya. Tampak biasa saja dan hanya bisa bergumam

"Oke tuan sudah selesai"

"Apa sudah boleh pulang?"

"Sudah tuan"

Dan kami pun pulang

Putra pun tiba tiba menghentikan mobil nya.

"Alya, apa yang kau ingin kan? Katakan? Aku akan membeli nya"

"Tidak ada sayang🙂"

"Kenapa? Apa kau masi"

"Nggak tuan, aku hanya tidak ingin apa apa"

"Yaudah kalau begitu"

Putra pun memeluk alya dan mencium rambut alya.

"Apa kau sudah membaik?"

"Sudah sayang"

"Kalau begitu. Besok kita pigi"

"Tapi kemana"

"Kita akan pergi ke pasar malam"

"Uwahh. Benarkan?"

"Iya.. kita akan senang senang di sana."

"Mauuu"

"Okee"

Putra pun mencium Alya lagi dan memeluk nya sambil menyetir

"Sayanggg, jangan menyetir sambil memelukku"

"Tenanglah. Aku bisa"

"Tapi ini sangat bahaya"

"Baiklah.."

_____________________________

Bersambung~~~

Silahkan tunggu part selanjutnya yah 🙂

Menikah Secara Paksa_ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang