33 - Promise

291 44 31
                                    

Song Recomendation masih sama ya...

BTS - The Truth Untold

.

.

.

Aku sedang terduduk di kursi tunggu krematorium, menyaksikan beberapa orang yang memberi penghormatan terakhirnya pada kedua orang tuaku yang sudah dulu pergi.

"Hai!"

Tiba-tiba seseorang menyapaku di belakang sana.

"Oh, hai...siapa kamu?"

Dia tersenyum, menampakkan kedua lesung pipi yang terbentuk di masing-masing sudut bibirnya itu.

"Aku Jung- emhh.." dia menjawab dengan ragu. Matanya mondar-mandir mengarah ke atas, seperti sedang berusaha mengingat.

"Jung? Katakan nama lengkapmu!"

"Umh, aku tidak ingat," pekiknya sembari memicingkan matanya yang indah.

"Kamu tidak ingat? Benarkah?"

"Sepertinya begitu."

"Hei, nama Jung itu banyak...Jung Haein, Jung Jinyoung, Jung Chanwoo, Jung Jaehyun..."

"Jung Jaehyun?" sahutnya kembali tersenyum.

"Oh namamu Jaehyun?"

"Umh, ya!"

"Hai Jaehyun...namaku Sam, Samantha Lee!" ujarku menyodorkan lengan untuk bersalaman.

Ia membalas uluran tanganku. Kami berjabat tangan. "Hai, apa kamu sendiri? Dimana orang tuamu?"

Aku menghembuskan napas menyakitkan. "Mereka baru saja tiada."

"Oh, aku sangat menyesal menanyakan itu..."

Aku menunduk di hadapannya. Berusaha menahan tangis yang kini tak bisa terbendung lagi.

"Apa kamu butuh teman? Ayo kita berteman!" ujarnya dengan semangat.


.



.




.




"Akh..."




Aku terbangun di sebuah ruangan bercat putih. Bau karbol tercium begitu menyengat menerpa indera penciumanku.





Rasanya kepalaku begitu berat untuk merubah posisiku dari berbaring menjadi duduk.






"Ajusshi, dia sudah sadar!" sahut Taeyong berlari keluar.







Kaki ku dibalut perban, di lengan kiri ku juga tertempel selang infus yang membatasi pergerakanku sekarang.







Aku di...rumah sakit?







Di depanku, Paman Lee datang dan memeluk erat tubuhku.






"Kenapa kamu berani berbohong padaku? Aku takut," gumamnya menitihkan air mata.








Aku membalas pelukan eratnya, merasakan debaran jantungnya yang begitu kencang.







"M-maafkan aku, Paman pasti khawatir," ujarku lemah.







Skizofrenia Lee ✔️ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang