"Sam."
Tiba-tiba seseorang memanggilku dari belakang, dia Paman Lee. Sontak aku langsung menghampiri dan memeluknya dengan erat.
"Why so late?" ujarku. "Sangat sibuk sampai gak inget aku?"
Paman mengeratkan pelukannya dan menarik napas dengan penuh syukur.
"Sudah makan?" tanya nya.
Aku menggeleng, Paman melepaskan pelukannya dan menatapku dengan tatapan lembutnya.
"Mau sarapan bareng?" tawarnya.
Aku mengangguk dengan senyuman lebar di bibirku. Lantas Paman menarikku ke lantai bawah dengan antusias. Saat aku lihat ke arah meja makan, disana terdapat sekantong besar kotak makanan.
"Woah, inikah sarapan kita hari ini?" tanyaku berdecak kagum. Aku menebak didalamnya pasti ada Gyeran Mari dan juga Egg Toast Sandwich kesukaanku.
Paman hanya tersenyum dan mengisyaratkanku untuk membuka kotak makan itu. Dan ternyata dugaanku benar, bau telur dadar yang khas pada Gyeran Mari ditambah dengan potongan sayur dan rumput laut di dalamnya langsung menggugah selera makanku saat ini.
Aku juga baru sadar, terakhir aku makan mungkin saat jam istirahat kemarin di sekolah.
Aku langsung menyiapkan peralatan makan untukku dan Paman di atas meja. Dia tersenyum lebar dan segera menyantap sarapan yang ada di depan kami dengan lahap. Aku yakin kesempatan ini sangat jarang untukku dan Paman lakukan bersama, mengingat nanti senin ia akan kembali lagi bertugas di luar kota.
"Sam," ujarnya. "Besok kita ke rumah sakit ya?"
Aku yang sedang giatnya menyuapkan makanan seketika terhenti, rasanya selalu gugup jika Paman mengajakku ke rumah sakit untuk check up.
Aku mengembangkan senyumku ke arah Paman. "Okey, until you give me tickets for NCT concert."
Sontak Paman terkekeh merespon candaanku ini dan mulai membereskan peralatan makannya.
"Gimana sekolahmu?" tanyanya.
Tiba-tiba aku tercekat mengingat Doyoung yang meminta bantuanku karena Jess yang hilang lagi. Sontak aku langsung mempercepat kunyahan makananku, meneguk air dalam gelas dan membereskan alat makan dengan cepat.
"Ah aku lupa ada kerja kelompok," sahutku.
"Oh, perlu Paman antar?"
Aku menggeleng dengan cepat untuk menolak tawaran Paman. "Aku dijemput kok."
"Sama siapa?"
"Taeyong," ujarku.
Sebenarnya aku pun tidak yakin Taeyong mau atau tidak terlibat lagi dalam masalah ini, tapi aku sudah terlanjur berbohong pada Paman. Aku pun bergegas ke kamarku untuk mengambil handphone dan bersiap-siap.
Saat aku membukakan pintu kamar, aku terkejut karena ada seseorang di sana, itu Jaehyun-ataukah Jeffio? Kejadian semalam kembali terlintas di pikiranku, dimana yang kukira itu Jaehyun, tapi ternyata Jeffio. Aku takut itu terjadi lagi kali ini.
"J-Jaehyun?"
"Kau baik-baik saja Sam? Aku khawatir," ujarnya.
Oh syukurlah itu Jaehyunku.
"Kau meminum teh yang diberikannya? Dia memasukkan sesuatu kedalamnya," jelas Jaehyun.
Sejenak aku berpikir, waktu itu saat terbangun dari tidurku-aku meminum teh yang diberikan Jeffio. Well-mungkin karena itu juga Jaehyun tidak bisa ada di dekatku waktu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Skizofrenia Lee ✔️ [COMPLETED]
FanficSatu-satunya pria astral yang Sam percayai dalam hidupnya ialah teman khayalan. Semua terlihat abu-abu dengan stigma kutukan yang Ia dapat dari orang-orang di sekitarnya "Skizofrenia Lee". Sebutan gila masih terbiasa didengar oleh gadis yatim-piatu...