19 - Clueless

162 44 8
                                    

"A-apa Bibi yakin?" tanya Emily.

Bibi Choi menghela napas tertegun. "Sayangnya iya. Dialah satu-satunya yang mungkin bisa menyelamatkan Jess."

Sekarang mereka kecuali Sam tengah berkumpul di ruang tamu di rumah Doyoung. Di tengah-tengah mereka terdapat piramida kaca yang sedang mereka diskusikan.

"Tapi kita tidak boleh bertindak gegabah. Perlu rencana yang matang untuk kita melangkah. Dan kita punya satu kuncinya-Jaehyun," ujar Bibi Choi menjelaskan.

Doyoung menyela. "Bagaimana dengan Jeffio dan Paman Hyeon?"

"Apa kita perlu melibatkan polisi?" tanya Mark ragu.

"Tidak, mungkin mereka membunuh seseorang di kastil itu. Tapi aku rasa kita tidak punya bukti, bahkan mungkin kita yang akan dituduh atas kasus pencurian disana," lugas Taeyong. "Masalahnya akan semakin rumit kalau kita mencari raga Jess dengan bantuan polisi."

Bibi Choi mengulur napasnya. "Dia benar. Bagaimanapun yang terpenting sebelum itu... kita harus tahu dulu siapa Jaehyun sebenarnya, dan apa isi dari buku perjanjian itu."

"Aku ragu, tapi Carlotta pernah bilang. Jung itu penganut iblis, ia meminta agar raganya mati tetapi jiwanya tidak. Adiknya ia jadikan tumbal, dan ia bersama penjaganya. Satu-satunya cara ialah dengan melepaskan ikatan," ujar Emily.

"Ya, dan yang tidak kita mengerti ialah ikatan itu. Apa yang menjadi ikatan mereka?" tanya Bibi Choi.

Semuanya diam mematung ketika pertanyaan yang terlontar dari mulut cenayang itu buntu, tidak ada jawaban. Dan itulah mengapa Jaehyun menjadi harapan satu-satunya mereka saat ini.

"Ah, Sam?" sahut Mark melihat kedatangan Sam dari arah gerbang. "Come here!"

"Oh-hai semua," ucap Sam tersenyum kaku.

Taeyong menghampirinya. "Apa kamu meminum obatmu sekarang? Apa kamu tidak bisa melihat Jaehyun untuk sementara waktu?"

Pertanyaan itu menghujami Sam bertubi-tubi. Bahkan yang lain pun menatapnya dengan rasa penasaran.

"Uhm...I-iya," ujar Sam mengangguk pelan. "Sorry, aku gak bisa nolak. Sampai kesini pun aku masih diawasi Paman yang mengantarku. Dan terpaksa aku bilang kita lagi kerja kelompok."

Sontak yang lain hanya bisa menunjukkan ekspresi pasrah mendengar jawaban Sam.

"Tunggu sampai nanti malam, aku berjanji mengabari kalian jikalau aku sudah bisa melihat Jaehyun lagi," tukasnya.

Doyoung tersenyum lemah. "Gapapa Sam, kami mengerti."

"Kami mau menanyakan sesuatu. Tentang piramida ini," ujar Emily merenggangkan tempat duduknya untuk Sam.

Sam menatap Emily dengan serius. "Apa?"

"Kejadian waktu kamu pingsan di kastil. Kamu bilang karena piramida ini kan? Ceritakan lagi pada kami," ujar Emily.

Mereka percaya sekarang?

"Yah, aku ada di kuburan Christ. Dan dia ada di sana," tukasnya.

Bibi Choi menyela. "Tunggu, apa maksudmu arwahnya?"

"Well–dia agak berbeda dengan yang ada di lukisan, tapi aku yakin itu dia. Dan kulihat ia punya kalung aneh yang berpendar di dadanya waktu itu. Juga karena ia duduk di kuburannya, ya—aku yakin dia arwah."

"Itu dia, kamu yang bisa pergi ke alam deep further! Membebaskan Jess," ujar Bibi Choi dengan semangat.

"Tunggu, apa?"

Skizofrenia Lee ✔️ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang