"Umh, ada yang punya petunjuk lain?" ucap Taeyong memecah keheningan.
Semua orang di tempat itu hanya bisa diam dalam pikiran mereka masing-masing. Semua petunjuk yang ada di hadapan mereka hanya sebuah buku, denah, piramida, dan juga keberadaan Jaehyun di samping Sam.
Sam yang masih termenung karena syok tak sanggup lagi untuk berpikir jernih. Semuanya campur aduk.
"Aku rasa kunci itu ada di tangan Jeffio atau Paman Hyeon, bagaimana menurut kalian?" ujar Emily dengan tiba-tiba.
Sontak yang lain tercekat, termasuk Sam. "Oh Em, come on! Gak ada asumsi yang lain?"
Emily mengangkatkan kedua bahunya dengan kompak. "Just ask, semoga aja bukan."
Atmosfir di ruangan itu mulai menegang. Mengingat orang yang akan mereka hadapi itu sangatlah berbahaya.
"Dia ada benarnya juga, orang yang memiliki perjanjian itu mereka kan? Apa masuk akal jika mereka juga tidak tahu cara melepas ikatan itu?" jelas Bibi Choi.
Ya, benar juga. Lantas yang lain mengendurkan bahu untuk menerima kenyataan bahwa akan ada masa-masa sinister lagi di waktu yang akan datang menimpa mereka.
"Umh, jadi...kita buat rencananya?" tanya Taeyong gusar.
Mereka saling tatap satu sama lain untuk melihat kesiapan masing-masing.
Dirasa sudah siap, mereka pun mulai mengatur rencana untuk selesaikan masalah ini dengan matang.
.
.
.
"Are you sure?" tanya Mark khawatir.
Emily mengangguk yakin dengan sarannya itu.
Rencananya, mereka akan terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama mencari keberadaan Jess di kuburan Christ, dan bagian ke dua mencari kunci di sekitaran ruang Paman Hyeon.
"Kunci itu bisa dimana saja kan? Kalau kita gak nemuin kunci itu bagaimana?" tanya Taeyong.
Mark menyela. "Apa kalian ingat kejadian tentang permainan Finding Christ? Menurut kalian permainan itu aneh gak sih?"
Sontak yang lain pun terheran akan pertanyaan Mark yang tiba-tiba.
"Maksud lo? Itu cuma permainan biasa kan?" tanya Doyoung.
"Maksud gue, di kartu yang lo dan Emily ambil terdapat gambar kunci dan potret Julia kan? Bisa saja itu semua berhubungan," ujar Mark membuat yang lain berpikir ke arah yang sama.
Sam mulai bergairah mendengar pernyataan Mark itu. "I see, kalian tahu juga kan banyak barang aneh di ruang artefak. Uhm, kupikir hanya aku saja yang berpikiran seperti itu Mark!"
Sontak Mark mengangkatkan kedua alisnya dengan semangat, lalu mengendurkannya lagi dengan tiba-tiba. "Itu pun kalau kalian pikir masuk akal sih."
"Maksud kalian kunci itu ada di...Julia? Ahh maksudku di raga Jeffio?" tanya Taeyong.
Sam dan Mark saling menatap satu sama lain dengan ragu. Karena jika itu benar, maka mereka harus berurusan dengan orang gila yang tak punya akal itu.
"Jadi, apa yang akan kita lakukan buat bisa menggeledah Jeffio?" tanya Taeyong.
"Gue dan Taeyong yang urus Jeffio, ya sejatinya dia perempuan kan? Sementara kalian cari Jess," ujar Doyoung ke arah yang lain.
"Paman Hyeon gimana?" Emily menyela.
KAMU SEDANG MEMBACA
Skizofrenia Lee ✔️ [COMPLETED]
Fiksi PenggemarSatu-satunya pria astral yang Sam percayai dalam hidupnya ialah teman khayalan. Semua terlihat abu-abu dengan stigma kutukan yang Ia dapat dari orang-orang di sekitarnya "Skizofrenia Lee". Sebutan gila masih terbiasa didengar oleh gadis yatim-piatu...