Marry You ✓

13

Hawiiii<3

***

"Beomgyu, appa harap kamu tidak melakukan hal aneh seperti itu lagi."

"Iya, appa."

Tut!

"Bangunan ini benar-benar usang," gumamnya sembari mengelus dinding bangunan itu.

Kakinya berjalan dengan hati-hati menuju tempat yang ia tuju; melirik kanan-kiri memastikan tempat itu aman.

Akhirnya dia— Beomgyu sampai, seseorang di depannya, dengan tatapan kosong.

"Hai, kita bertemu lagi," sapanya ramah sembari mengambil korek api di sakunya.

"Kalau aku hitung, sebulan ya? Aku tidak menyangka mayatmu akan utuh sampai sebulan, Shin Yuna." Beomgyu tersenyum tipis.

"Kebohongan tentang istriku, dan fitnah yang kau lontarkan..."

Beomgyu mengangkat dagu Yuna. "...kau menyukaiku, 'kan?" tanya Beomgyu dan menghempaskan kepala Yuna hingga terlepas dari lehernya.

"Saatnya kau mati dengan layak, nona," ucap Beomgyu dan mengambil bensin yang ada di sebelah Yuna dan menyiramkannya ke jasad perempuan itu.

Dihidupkannya korek api itu, dan langsung dilempar hingga membuat sebuah kebakaran besar, baik di jasad Yuna maupun di bangunan tua itu.

Beomgyu memakai hoodie hitam miliknya dan berlari secepat mungkin dari bangunan itu.

Sirine mobil pemadam kebakaran berbunyi 10 menit setelah Beomgyu bersembunyi di balik sebuah gedung dekat bangunan tua itu.

Beomgyu tersenyum, rencananya sukses.

Ia melepaskan sepatu itu dan mengganti dengan sepatu baru yang ia bawa di dalam mobilnya.

Mengendarai mobil dengan santai dan tanpa beban.

Ia sampai di sebuah sungai dengan air yang cukup kumuh, Beomgyu melempar sepatunya agar tenggelam di sungai itu. Jangan tanya untuk apa, Beomgyu tidak ingin ia masuk kantor polisi karena jejak sepatunya di bangunan itu.

Ting!

Notifikasi ponselnya berbunyi, dan ada nama Hueningkai disana.

Aku tidak kenal orang ini
Online

|Beomgyu-ssi, bisakah kau datang?
|Taehyun sakit

Matanya sontak membulat sempurna. Apa ini? Kesayangannya sakit?!

"Taehyunie..."

🍓

"Kai," panggilnya lirih pada Hueningkai.

"Hm?" Hueningkai menyahut sembari menatap ponselnya.

"Kamu tidak memberitahu Beomgyu, 'kan?"

Hueningkai menelan ludah dan tersenyum canggung. "Anu—"

BRAK!

"TAEHYUN, BAGAIMANA KEADAANMU?!"

Taehyun menyembunyikan tubuhnya ke dalam selimut; dia kaget.

Sementara Hueningkai masih melongo, bukankah ia baru mengirim pesan 4 menit yang lalu?

"Hei bule, bisakah kau tinggalkan kami berdua?" ucap Beomgyu.