"Rumah sakit, lagi..." gumam Taehyun ketika membuka matanya.
"Oh," Hueningkai melihat Taehyun yang sudah sadar langsung menekan tombol untuk memanggil dokter.
Taehyun rasa dirinya sangat lemah sekarang, dia bahkan baru menyadari sebuah masker oksigen terpasang di mulutnya.
"Taehyun-ssi menghirup terlalu banyak asap kebakaran," ucap dokter itu dan melepas masker oksigen Taehyun.
Kebakaran? pikir Taehyun dan melirik tangannya yang dipenuhi plaster luka.
"Selain itu tidak ada luka yang serius, anda bisa pulang beberapa hari lagi. Saya permisi." Dokter itu pun pergi meninggalkan Taehyun bersama Hueningkai di ruangannya.
"Kai..." Hueningkai menoleh ke arah Taehyun yang memanggilnya dengan lirih.
"Ingin sesuatu? Ada yang sakit?" Taehyun menggeleng. "Dimana Hyeongyoo?" Hueningkai terdiam.
"Em itu..."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dad bangun! Nanti kalau Daddy meninggal, siapa yang Yungo ajak bertengkar?!" ujarnya membuat dokter yang baru saja memasuki ruangan terkejut.
"Hm... Halo manis? Dokter ingin periksa Daddy kamu dulu. Kamu duduk disana ya?" ujar dokter sembari menunjuk sofa di ruangan itu.
Hyeongyoo melompat dari kursi yang dinaikinya, dan duduk di sofa.
"Dokter," panggilnya. "Iya?" sahut dokter itu ramah.
"Apa Daddy akan meninggal?" Dokter itu tersedak ludahnya. "T-tidak, nak. Daddy kamu hanya perlu istirahat," jawab dokter.
"Oh, okay..." ucap Hyeongyoo dan menggoyangkan kakinya yang menggantung di sofa.
"Oh ya Tuhan!" Dokter itu seketika memegang jantungnya saat melihat Beomgyu yang memandangnya dengan tatapan datar.
Beomgyu memberikan isyarat untuk membuka masker oksigen yang dipakaikan padanya.
"I-itu bisa dibuka nanti, tuan." Dokter itu tambah merinding saat Beomgyu menatapnya seolah akan menguliti dirinya.
Beberapa saat kemudian masker oksigen dibuka, entah dibolehkan atau tidak, Beomgyu tidak peduli. "Dimana kamar dengan pasien Choi- maksudku Kang Taehyun?"
Dokter itu mengendikkan bahunya dan tersenyum sabar. "Silahkan tanya di tempat administrasi, tuan. Saya hanya dokter."
Beomgyu menghela nafas dan beranjak dari ranjangnya.
"Dad?" Beomgyu menoleh kearah Hyeongyoo yang mengucek matanya; mengantuk.
"Huh?" Hyeongyoo merasa tubuhnya melayang, ah rupanya dia digendong Daddy-nya.