04

6.4K 929 278
                                        

Yo, ada yg nunggu?
Part ini full sudut pandang Beomgyu ya.

Yo, ada yg nunggu?Part ini full sudut pandang Beomgyu ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa itu cinta?"

Hari itu, musim gugur. Dedaunan kering memenuhi jalan disertai dengan hawa sejuk sore hari.

Seorang bocah smp sibuk memakaikan sarung tangan ke bocah lainnya. "Ck, harusnya kamu pakai sarung tangan! Kalau sakit bagaimana?" tanyanya.

"Ishh! Beomie cerewet sekali! Hyo saja tidak dingin huuh!" Bocah lainnya mengerucutkan bibirnya.

Si bocah lelaki menghela nafas. "Dengar ya Hyora. Beomgyu tidak mau kamu sakit, kalau Hyora sakit Beomgyu main dengan siapa?" tanyanya.

Si cantik bernama Hyora terkekeh. "Hehe, baiklah Beomie!" serunya semangat sembari menangkup pipi Beomgyu.

Beomgyu mengalihkan pandangan dengan wajah memerah. "Em... Hyora-ya," panggil Beomgyu.

Hyora berdehem.

"Apakah kamu percaya cinta?" tanya Beomgyu.

Hyora mengerjapkan matanya. "Cinta? Maksud kamu perasaan suka dengan seseorang? Hm... Percaya!" ucapnya.

Beomgyu menatap dalam netra Hyora. "Hyora percaya tidak kalau Beomgyu cinta Hyora?"

Hyora membulatkan matanya. "Beomgyu jujur?" tanya Hyora.

Beomgyu cemberut dan mengalihkan pandangannya.

Hyora terkekeh. "Beomie kenapa?" tanyanya. "Oke oke maafkan Hyo, Hyo percaya kalau Beomie cinta Hyo!" ucapnya riang.

Beomgyu melirik ragu pada Hyora. "Kalau Hyora? Hyora cinta kan dengan Beomgyu? Hyora mau tidak selalu bersama Beomgyu?" tanya Beomgyu.

Hyora mengangguk. "Pasti!"

"Cinta itu mengekangmu."

"Hyora? Dengan siapa pergi ke perpustakaan?" tanya pemuda yang kini baru menginjak bangku SMA itu.

Si gadis mendengus. "Ayolah Beomie, itu hanya temanku!"

"Kamu punya teman laki-laki?" tanyanya dengan sorot mata marah.

Si gadis mengangguk. "Tentu."

"Jauhi mereka, dan pastikan kamu tidak punya teman laki laki."

"Cinta adalah awal mula peperangan."

"Jauhi Hyora, atau kau akan tahu akibatnya."

Pemuda lainnya yang bernama Seongwon menyeringai. "Dengar ya cupu. Kau bukan siapa-siapa, kau tak berhak mengekang Hyora dan kau tak berhak melarangku."

Marry You ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang