Tujuh

1.2K 136 16
                                    

*maap ya man-teman, babang Lucas sudah kurang ajar dichapter enam, kamu minta maap sono*

Lucas: ya maap lah thor, tuan putrinya ngeselin

*ngeselin tapi sayang kaan~
┐(´д`)┌*

Oke. Lanjut fanficnya daripada ngebacot nggk jelas si babang Lucas

—————

Pagi hari~

"Tu-Tuan Putri?!" Lilian berseru kaget, melihat anak asuhnya sudah kembali.

"Apa anda benar-benar Tuan Putri Athanasia? Yang selalu mencuri coklat didapur?" Lily bertanya lagi untuk memastikan.

"Iya, Lily. Ini aku" jawab Athy sambil mengelus punggungnya.

Athanasia sedang mengetes, aoa benar sakitnya sudah menghilang?

"Ada apa, Tuan Putri? Punggung anda sakit lagi?" ibu asuh Athanasia bertanya lagi dengan nada khawatir.

"Eh, oh. Tidak kok Lily" Athy segera menurunkan tangannya, ia gelagapan menjawab pertanyaan Lily.

"Kalau begitu, anda harus segera mandi. Yang Mulia mengajak anda sarapan bersama" Athanasia yang bahunya didoring oleh Lilian tercengang.

"Hah?!" mata bulat Athanasia terlihat bergetar.

'Mengajak sarapan bersama?! Yang benar saja?!?!' Athanasia menggerutu dalam hati, tentu saja Lilian dapat melihat Athanasia sangat kesal.

Itu karena di wajahnya tertulis begitu.
.
.
.

"Selamat Pagi, Yang Mulia, Nona Margarita" Sialnya, Athy tetap tidak bisa menghindar dari takdir buruk ini.

Kenapa Zenith masih dipanggil Nona Margarita? Itu karena dia belum memperkenalkan dirinya secara langsung terhadap Kaisar.

"Ah, Segala Keagungan Berkat Obelia, Tuan Putri Athanasia" Zenith tersenyum manis, dan reaksi Claude?

Dia hanya menatap Athy datar.
Sa~ngat datar.

Athanasia duduk dibangku yang telah disiapkan untuknya. Untungnya, Athy berpesan pada Lily. Untuk memindahkan bangkunya ke paling ujung meja makan.

Itu juga untuk membuat Athanasia lebih rileks.

Itu juga untuk membuat Athanasia lebih rileks

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*kira-kira begini yak*

"Eh? Tuan Putri kenapa duduk disana?" Zenith bertanya dengan wajah polosnya.

||Death||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang