Empat belas

1.1K 144 10
                                    

Maap ges, kemarin kepencet publish. Padahal masih belum selesai :'D

Karena terlalu fokus ama Athy, lucas, claude. Ku jadi melupakan peran zenith, ijekiel, anas ama carax :)

—————

"Hoi Anastacius!" Seorang pria dengan rambut hijau tua meneriaki Anastacius.

"Cth! Gara-gara kau! Aku jadi di kejar oleh penyihir kerajaan!!" Anas mencaci maki pria yang berada di hadapannya.

"Wow! Selamat! Kau sudah menjadi buronan" pria itu tertawa mendengar cemohan Anastacius.

"Dan lagi! Sudah beberapa kali dia berhasil menemukanku!" Anastacius sudah lelah karena di kejar-kejar oleh Lucas yang sudah naik pitam.

"Oh ya? Bagaimana penampilannya?" pria bersurai hijau tua itu bertanya pada Anastacius.

"Cih! Mana sudi aku memberi tahumu!" sekali-lagi, Anastacius mendecihkan lidahnya.

Pria bersurai hitam itu bergidik ngeri. Ia merasa di intimidasi oleh Carax.

Yap, Carax.

Orang yang selalu mengaku dirinya adalah murid Lucas. Padahal, Lucas sendiri tak mempunyai murid selain Athanasia.

Dia adalah reinkarnasi Aethernitas. Anak Raja Calium de alger obelia.

Pria bersurai hijau tua itu membangkitkan dirinya menggunakan black magic.

"Iya iya! Akan kuberi tahu"

"Dia mempunyai rambut berwarna hitam malam. Matanya seperti batu ruby ataupun lautan darah. Oh, dan juga starmark yang berada di bawah matanya." Anastacius menceritakan dengan panjang lebar.

Dia mendekskripsikan penampilan Lucas sesuai ingatannya.

"Tunggu." mata Carax membulat.

"Aku tidak menyangka. Kau akan bertemu dengannya sebelum aku."

.
.
.

"Nona Zenith.." Adelia, pelayan pribadi Zenith, kini mengeluarkan air matanya. Tangannya menggenggam erat tangan Zenith

Ini sudah hari ke 5 semenjak Zenith tak sadarkan diri. Roger Alpheus pun merasa Zenith sudah mulai tak berguna.

Bahkan Miss Rosaria, bibi Zenith, sudah muak menunggu Zenith siuman.

Sedangkan Ijekiel? Sebenarnya dia tahu kalau Zenith masih tak sadarkan diri. Tapi dia memilih menutup mata. Pria bersurai keperakan itu lebih memilih Athanasia di bandingkan adik sepupunya itu. Walaupun ia tahu kalau Atahanasia tetap menolak bertemu dengannya.

Hanya Adelia dan beberapa maid yang lain setia menunggu Zenith bangun.

"Adelia, jangan menangis. Nona Zenith pasti akan segera bangun" Violet, yang merupakan maid terdekat dengan Zenith setelah Adelia, kini menenangkannya.

Walaupun namanya Violet, penampilannya tak seperti warna violet.

Rambutnya hijau muda, seperti rerumputan segar. Dan panjangnya hanya melewati bahu. Matanya juga sedikit unik. Seperti langit sore tanpa awan.

||Death||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang