Dua belas

1.1K 139 6
                                    

Ketika Athy pingsan~

"Tuan Putri baik-baik saja. Dia hanya pingsan" Ucap Lucas sembari menatap Athanasia.

"Benarkah? Ku harap Tuan Putri segera bangun" Lily yang mendengar perkataan Lucas seketika menghela nafas lega.

"Apa dia memang selalu begini?" Lucas menoleh, menatap manik aqua Lily.

*maksud Lucas itu pas dia tidak ada disamping Athy :>*

".......ya, Tuan Penyihir. Biasanya Tuan Putri pingsan seharian. Pernah juga Tuan Putri tertidur tapi tidak segera bangun. Seakan ia koma sebentar.." Lilian menjelaskan panjang lebar.

"....apa itu karena sihir melihat masa depannya aktif?" Lucas bergumam pelan, sembari menatap wajah Athanasia yang sedikit pucat.

'Sepertinya kali ini tidak. Aku tidak melihat mana yang mengelilingi tubuhnya..' batin pemuda bersurai hitam malam itu.

"Apa kau memberi tahu Kaisar tentang hal ini?" Lucas menoleh lagi ke arah Lily.

Mereka bertiga terdiam sebentar.

"Kami tidak bisa memberi tahunya. Setiap kali kami pergi ke ruang kerja Kaisar, seperti ada yang menahan suara kami untuk tidak di keluarkan. Kalaupun kami ingin menulisnya untuk Kaisar, tangan kami tidak bisa digerakkan. Tapi anehnya, kami bisa memberitahu pada orang lain." Seth menjawab pertanyaan Lucas dengan wajah penuh tanya.

Kini Lucas menoleh ke arah Seth.

"Pasti itu sihirnya.."

"Apa? Sihir Tuan Putri??" Lily memandang Lucas dengan raut wajah yang tidak percaya.

"Ya. Mungkin dia menyuruh kalian untuk tutup mulut pada Kaisar" jawab Lucas sembari mendecih pelan.

"A-anu Tuan Penyihir.." Hannah mengangkat tangannya perlahan.

"Yang Mulia pernah datang kesini saat Tuan Putri pingsan. Ketika Yang Mulia hendak masuk, barier bewarna kuning keemasan seketika muncul, sepertinya Yang Mulia tidak diperbolehkan masuk. Apa itu sihir milik Tuan Putri juga?" Hannah menatap Lucas dengan raut wajah penasarannya.

"....."

"Barier apa kau bilang?"

"Barier dengan cahaya kuning keemasan, Tuan Penyihir" Lily menimpali pertanyaan Lucas.

'Cahaya kuning keemasan?'

"Suruh Yang Mulia pergi kesini. Aku ingin melihat seberapa kuatnya barier itu."

"Baik Tuan Penyihir" jawab Seth dan Hannah berbarengan.

Lantas mereka berdua pergi meninggalkan Lilian, Lucas dan Athanasia yang berada dikamar tersebut.

"Kau boleh pergi"

"Baik Tuan" Lily pamit undur diri mendengar perkataan Lucas.

Blam

"Sebenarnya apa yang terjadi ketika aku pergi, huh?" manik merah darah itu berkikat tajam.

"Hahh, ini sangat melelahkan.." Kini Lucas berkacak pinggang.

Tak lama setelah itu, terdengar suara dentuman kencang.

Bang!!

Itu mengagetkan Lucas dan para maid yang sedang mengerjakan tugasnya.

"Oh, sudah datang rupanya" seringai menyebalkan terpampang jelas di wajah cantik nya.

Syuut

||Death||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang