Delapan

1.1K 121 6
                                    

Maap keun, rumah kedua Athanasia itu sama dengan ruangan pribadi Athy, letaknya di tengah-tengah hutan-halaman luas yang dipenuhi pepohonan.

Sekali lagi, author minta maaf😌

Maaf ya kalau ada typo :(

-----

Brak!!

Prraaanngg!!!

Baattss!

Benda yang dibanting : 'Apa salahku wahai, Roger'.

Roger Alpheus, membating semua benda yang ada diruang kerjanya. Rosaria yang melihat itupun hanya bergidik ngeri, dan Ijekiel berusaha menenangkan ayahnya yang mengamuk.

Bahkan Vas kesayangannya pun dibanting dengan kasar.

Alasannya sudah jelas. Kalian kan tahu apa yang terjadi saat sarapan -3-

Athanasia mengetahui identitas Zenith, bahkan membongkarnya didepan publik.

Yang menyebabkan Zenith sudah membangkang padanya, bersyukur dia tidak membunuhnya.

"Huh, Dasar Tuan Putri Sialaaan?!?!" Roger menendang-nendang meja kerjanya.

Ijekiel refleks menampar pipi si pria bangke sialan itu.

"Ayah, anda sudah keterlaluan" Ijekiel menatap Roger dengan pandangan yang tajam.

Yah, Rosaria sih frustasi, mengenai ia tidak akan menjadi keluarga bangsawan yang paling terpandang.
.
.
.

"Uh, aku lupa satu hal yang harus diberitahukan oleh Zenith.." Lucas menoleh, menatap manik sapphire itu.

"Memangnya kau mau memberitahunya apa?"

"Ehm, Lucas, kau bisa kan mengangkat sihir hitamnya?"

Sesaat, Lucas berpikir keras.

"Sepertinya....."

Athanasia menunggu dengan sabar.

"...bisa jadi iya, bisa jadi tidak." jawaban yang keluar dari penyihir itu membuatnya naik pitam.

Bugh! Bug bug!

Tangan naga hitam Athy segera meninju punggung pemuda itu, sekalian kepalanya juga ia tinju.

"Ouch! Hei! Berhen-- aduh!!" Lucas mengiris kesakitan.

"Jawab yang benar!" Athanasia mengangkat satu tangannya. Menandakan, bahwa kalau dia salah ucap lagi, gadis yang berada dihadapannya akan memukulnya tanpa ampun.

"Iya! Iya!! Aku bisa mengangkatnya!! Berhenti memukulku dasar jelek!" Lucas sudah pasrah, ia tak mau lagi mendapatkan bogem mentah itu.

Sambil menutup kedua matanya tentunya.

Hening.

'Huh? Apa dia masih kesal?' Lucas bertanya-tanya dalam hati, sambil membuka matanya perlahan.

Terlihat, aura tidak mengenakkan menjalar di sekitarnya.

"Apa katamu tadi.." matanya berkilat tajam.

BUAGH!!

"KAU SENDIRI?!?! DASAR PENYIHIR BODOH" Lucas beruntung, karena Athy memakai bantal kecil sebagai senjata.

Walaupun rasanya 11-12 kalau dibandingkan dengan naga hitamnya.

"Ouch!"

Bugh!!

"DASAR PRIA CANTIK!! LUCAS BODOH, BODOH BODOH BODOH!!!!"

Oh lihat si penyihir tampan itu, kasihan sekali dia.

||Death||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang