Chapter 12

45.7K 958 46
                                    


Buat yang bbingung kenapa part 11 diupload 2X karena , pada saat saya ngepost yang pertama banyak yang kepotong jadi saya ngetik lagi dan upload lagi :( gitu ceritanya.

Ara POV

Aku berlari sekuat tenaga untuk menghindari Nadia. Aku kecewa dengan Nadia , dia tidak menepati janjinya. Tapi kalau aku marah dan menghindari Nadia , apa untungnya buat aku ? Malah aku semakin jauh dengan Nadia . Nggak aku ga mau dan ga akan pernah mau . Seketika aku berhenti berlari dan Nadia sudah di sampingku.

"Ra , aku bisa jelasin kok " Duh aku harus gimana ya ? pura-pura ga peduli atau gimana ? Aku hanya diam memberi kesempatan Nadia berbicara.

"Aku nggak tau Hervin tiba-tiba muncul gitu aja , katanya sih dari Instagram tau aku di sini. Sumpah Ra, aku gaada niatan sama dia kok" Lanjutnya

"Iya Nad, aku percaya kamu kok" Aku memeluk Nadia dan Nadia membalasnya. Oh tuhan biarkan begini sejenak, kalau perlu hentikan waktunya . Andai aku punya alat doraemon sih gitu. Tapi tenang nad aku akan mendapatkanmu tanpa bantuan alat apapun yah walaupun dengan sedikit licik memisahkan kamu dengan Hervin.

Mungkin orang normal jika diposisiku akan terus berlari dan tak menggubris Nadia sama sekali. Tapi ini lain , aku mencintai Nadia kenapa aku harus lari darinya ? membuatku tambah jauh dengannya saja. Suka dengan Hervin ? ya harusnya cewek manapun suka dengan Hervin , tapi tidak denganku dia adalah sainganku. He is my Rival. Hei, Like and Love itu beda lo. Jangan kalian salah sangka dalam mengartikan like and love bisa-bisa kalian akan mengalami harapan palsu. Harapan palsu itu terjadi karena kalian yang menerima harapan itu. Ah aku kok jadi ngomong gak jelas gini. Aku pamitan dengan Nadia aku lupa Reno mengajakku ke Plaza Senayan entah anak itu hobi sekali shopping padahal aku cewe aja ga serempong dia.

"Nad, aku cabut dulu ya . Ditunggu reno nih"

"Take care Baby" Nadia memelukku. Hei dia memanggilku baby kemajuan !

Aku menampilkan senyum semerekah mungkin melambaikan tangan kepadanya. Tanpa sadar tanganku ditarik seseorang yang sangat aku kenal . WHAT ? AFFA ? NGAPAIN ?

"simpan dulu pertanyaanmu, ada hal yang lebih penting yang harus kamu tau" Affa menyeretku ke tempat yang lebih sepi.

***

Setelah kejadian itu hari-hari di sekolah aku lalui dengan Nadia disisiku. Nadia tidak bohong dia menepati janjinya, menjauhi Hervin. Im sorry Nad, aku ga maksud menjauhkan kalian demi egoku. Demi cintaku yang ntah sampe kapan harus ku tahan lagi. Cinta gadis SMA yang berumur hampir 17 tahun ini. Aku tak bosan untuk mengulang kata sakit, karena bisa memandang saja tanpa menggapai. Namun, satu kata yang tak akan pernah ku ucapkan 'lelah' aku tak akan lelah mendapatkan hatimu Nad. Dan apa yang dikatakan Affa kemaren merupakan semangat baru untukku. Tapi, kalau kami hanya saling diam dengan perasaan masing-masing , sampai kapan kami paham bahwa kami sebenarnya saling mencintai ? Sampai opick dan Lady Gaga duet nyanyi lagu Religi ? Sampai katty perry nyanyi oplosan ? Sampai JKT48 jadi girlband dan Cherrybelle jadi Idolgrup? Atau sampai upin-ipin lulus kuliah ? Berhenti menghayal yang tidak-tidak Ara bodoh. Aku akan menyatakan kepada Nadia nanti. Sekarang aku mengumpulkan keberanian yang sudah menciut ini. Ayo Ara kamu bisa , ingat yang Affa bilang.

Flashback

"Apaan sih Fa main seret emangnya aku kantung beras" Aku mencebik kesal.

"DIEM !" Affa membentakku dan masih setengah menyeret.

"Aku capek , sedih ngeliat Nadia murung terus" Perasaan Nadia happy - happy aja deh.

"Jangan liat pakek perasaan, Nadia itu pandai menyembunyikan perasaan" Lanjutnya , kok dia tau yang aku fikirkan sih ?

Forbidden Love (Lesbian)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang