Diatas gambarannya Devara alias Ara ya. Di part selanjutnya aku kasih gambaran masing2 karakter.
Benar aku yakin kalau ini cinta, Aku cinta Ara secepat ini dan segila ini. Ini kesempatanku untuk merebut Hati Ara. Kalian mau ngebully aku ? silahkan aku nggak peduli. Yang penting aku bisa dapetin Ara disaat dia rapuh seperti ini , paling gampang naklukin hatinya. Bilang aja aku sayco atau saklek aku nggak peduli yang penting Ara , Ara dan Ara. Ini semua salah Ayah, telah melarangku jatuh cinta pada lelaki. Jangan salahkanku kalau aku Lesbian.
"Sudahlah Ra , cowok itu memang bangsat. Gausah dipikirin "
"Tapi aku, sayang sama dia Nad. Hiks...hiks..."
"Udah ikut aku aja yuk"
"Kemana?"
"Udah , aku yakin kamu bisa lega setelah kita kesana. Sini kunci motor kamu" Ara menyodorkan kunci motornya.
Aku mengendarai motor Ara . Ara boncengan dengan tangan memeluk pinggangku. Hal yang wajar sih untuk sesama perempuan, kalau buat lelaki ieeuuw jijik. Aku gak munafik, emang aku lesbian. Tapi setidaknya orang-orang tidak mengetahuinya. Beda kalau Gay yang melakukan ini, langsung ketahuan kalau mereka Gay.
Aku senang Ara memelukku dan menangis dipunggungku. Itu tidak masalah , aku ngebut dan sering ngerem mendadak yah modus dikit lah.
"Udah Ra , Nangisnya didalem aja. Kita udah sampai"
"Loh kok kesini ? "
"Kamu bisa luapin rasa marahmu disini"
"Caranya?"
"Ya elah galau sih boleh tapi jangan lemot juga ! Kamu nyanyi sepuas-puasnya dan sekencang-kencangnya biar kamu lega" Aku menarik Ara masuk ke dalam Funny Karaoke . Untung saja ada ROOM kosong, aku membookingnya 2 jam. Seharga uang sakuku seminggu lah. Tak apa demi mendapatkan Ara, itung-itung PDKT.
Demi dirinya kau biarkanku menangis...
Dan kau takkan bisa lari...
Karna kuingin kau mati...
Kuingin kau mati saja...
Kuingin kau pergi saja...
Kutak akan menunggu tak lagi harapkanmu..
(Souljah-kuingin kau mati saja)
Kami bernyanyi, bukan hanya bernyanyi , terkadang kami berteriak seperti orang gila. Tak masalah karena ruangan ini kedap suara. Ara berhenti bernyanyi untuk minum karna udah habis suaranya. Lalu , bernyanyi lagi hingga 2 jam penuh.
"Kok udah selesai sih Nad"
"Yee, Cuma ada uang buat 2jam aja aku"
"Booking lagi nih 1 jam aja" Affa menyodorkan selembar uang bergambar soekarno.
"Nggak usah, aku ada tempat lain. Mendingan buat beli minum aja. Suaramu akan habis disana"
"Karaoke lagi?"
"Nggak kok, udah jangan banyak tanya . Yuk check out"
Ara cemberut sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Uh sangat lucu sekali. Lagi-lagi jantungku marathon .
Kami pergi meninggalkan Funny Karaoke, menuju tempat kedua . Perjalanannya cuma 15 menit saja. Sebelumnya kami sudah mampir membeli 3 Botol minuman. Kini kami sudah tiba di taman kota.
"Loh kok ke taman sih , ah nggak seru Nad" protes Ara
"Ye..Kita cuma parkir disini , makanya diem nurut aja" lagi-lagi Ara cemberut uhh bikin gemes deh. Aku mengajaknya berjalan ke belakang taman, disana ada bukit jarang orang kesana. Sepi sekali paling cocok untuk menyendiri.
"Nah kita udah sampai"
"Jauh banget sih, capek tauk !" Protes Ara
"Udahlah disini kamu bisa berteriak sesuka hatimu meluapkan isi hatimu. Nih aku contohin"
"AKU NADIA... AKU BENCI SEKALI MATEMATIKA...!!" Aku berteriak sekuat tenaga. Sekarang giliran Ara yang mencobanya.
"AKU DEVARA ... AKU BENCI RANDY..... DIA BRENGSEK... GAK PUNYA HATI... KUINGIN KAU MATI SAJA RAN..." Ara berteriak lebih kencang dariku membuat gendang telingaku hampir pecah.
"Gimana udah lega belum" tanya ku
"Aaa... Makasih Nad. You're the best" Ara memelukku membuatku mematung dan tak lama kemudian memeluknya kembali. Tenang, damai perasaanku saat ini.
"Apa sih yang nggak buat kamu Ra, sekarang minum dulu deh . Ntar teriak-teriak lagi biar kamu lega"
Ara hanya mengangguk dan tersenyum. Senyum yang kurindukan dan kudambakan sejak pertama kali melihat Ara, senyumannya yang membuatku luluh. Ara meminum 1 botol dalam satu tegukan. Memang gila untuk ukuran tubuh mungil seperti Ara.
Ara masih berteriak lagi dan lagi. Aku melihat jam udah pukul 4 sore , aku mengajak Ara pulang.
"Ra udah sore nih, pulang yuk" Ajakku
"Yuk, aku anter"
"Gausah Ra, aku naik taksi aja. Kan rumah kita berjauhan" Jawabku asal
"Ye..Perumahan kita sama kali Ra, cuma Kompleknya aja beda. Paling juga 10 menit." Jawabnya. Aku tak menyangka kalau kita masih 1 perumahan . Dunia memang sempit, percayalah .
Aku sangat senang sekali seharian dengan Ara. Tapi udah harus pulang. Soalnya ayah pulang sih, ntar malah dapet omelan kalau pulang telat. Jalanan lumayan macet, kami tiba dirumahku jam 16.35
"Thanks ya Ra"
"Harusnya aku kali yang berterimakasih Nad. Thanks for today, Oh ya besok aku jemput ya?"
"Eh , nggak usah aja Ra . Ngrepotin aja"
"Nggak kok, jam setengah 7 pagi ya. Gak boleh ngaret"
"Hati-hati Ra" aku melambaikan tangan ke Ara.
Aku masuk ke rumahku, di garasi udah ada mobil ayah pasti dia sudah pulang. Lalu, ini mobil siapa? Mobil Honda Brio keluaran terbaru. Soalnya platnya belum ada . Saat aku sampai depan rumah ada suara yang mengagetkan ku.
"Darimana saja kamu" Suaranya tegas . Suara yang selalu bikin aku gemetaran.
"Main sama temenku. Cewek kok" Yah you know what lah. Pasti Ayah akan bertanya-tanya kalau cowok. Tapi bener kan aku gak bohong Ara itu cewek.
"Dari tadi di telfon nggak bisa, hape mati terus. Buang aja !" Enak banget nih ngomong buang aja. Dulu minta iphone 5s ini sampai nangis semaleman nggak makan seharian kok. Aku menatap HPku , pantes aja mati Lowbatt. Keasikan juga tadi.
"Lowwbatt yah, gak bawa Powerbank"
"Kamu tahu? kamu ditunggu temanmu dari jam 1tadi" What lama amat? palingan juga Affa. Eh kalau Affa pasti udah pulang, orang rumahnya juga deketan.
"Siapa yah?" Ayah tak menjawab pertanyaan ku.
"Hai Nad"
Dan betapa kagetnya aku , kalau yang bersuara itu Hervin. Hah?mati deh aku. Waaa...seseorang culik aku sekarang juga. Matii.. pasti Ayah kepo deh. Ketahuan dong kalah aku pernah ajak cowok main kerumah. Ayahku kolot banget.
"Dia pacarmu? " Tanya ayah. Wahh mampus banget , tapi kan aku bukan pacarnya . Aku jawab aja tidak kan gampang.
"Gebetannya yah" Sahut kak Nando.
waaaa.... Nandho Saputra nanti aku akan membunuhmu. Kini ayah menatapku dengan tatapan yang tidak bisa aku artikan. Tolong seseorang bawa aku lari disini. Aku ingin teleport , ke Gaza pun gapapa.
Hai...hai... Ada gak yang mau bikinin aku cover ? hehe..Author cewek ya panggil aja Erika. Terimakasih ya yang sudah nunggu. Aku tunggu lo vote sama comment nya.
Setelah aku semedi di Gua belakang rumah, jadi deh part ini. Hehe..
Cerita ini fiktif kok, tapi ada beberapa bagian yang aku ambil dari kisah nyata. Affa itu sahabatku bener ada. Band itu juga ada. Kalian tau nggak gambarannya Nadia itu siapa ? dia artis indonesia salah satu anggota idol grup lo. Comment yang tau wkwkwk.. Udah ah ngomong ga jelasnyaArigatou gozaimasu
#pelukcium
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Love (Lesbian)
Fiksi RemajaDisini aku, dulu waktu SMP ayah melarang keras aku berpacaran, karena itu gak penting katanya. Kalau cinta sudah datang apa yang bisa aku lakukan? Demi ayah aku rela menepis cintaku, memandang lelaki itu tak menarik sama sekali. Dan inilah awal masa...