Chapter 6

73.5K 1.2K 30
                                    

anggep aja yang diatas itu kak Nando ya. Cantik banget, eh salah Cakep banget. Enrique geeum.

Bebsky? Kata- kata itu terus berputar diotakku.

"Idih , nahjong. Kalian Lesbi ya ? " Nggak kok Fa yang lesbi cuma aku, Ara nggak. Aku ga munafik, aku inginnya Ara juga.

"Apaan sih, nggak lah" Aku nggak bohong kan ? Cuma aku yang lesbi , Ara engga.

"Ye..Wajar kali kalo cewek sama cewek gini, kalo Iwan sama Ibaz gini mah yang nggak wajar" Aku tertawa mendengar jawaban Ara. Tapi aku tersenyum kecut karena Oneside Love.

Iwan sama Ibaz geleng-geleng kepala , Roni tertawa renyah.

"Ogah, mendingan peluk tiang" Ibaz angkat bicara

"Sape juga yang mau dipeluk kamu ? mendingan peluk mbak-mbak yang jual jamu di kompleksku" Iwan membela diri. Kami tertawa nyaring. Dan bel masuk berbunyi.

"Ayok.."Ajak Affa

"Kemana?" Tanyaku

"Peak !kekelas lah, kamu mau jadi penghuni disini?" Jawab Affa. Aku hanya nyengir kuda. Aku merapikan rambutku dan mengikat ponytail .

Kami berjalan bersama tapi harus berpisah karena Roni sama Ara dikelas ipa. Aku memasuki kelasku bersama Ibaz.

"Cieh, jagoan bisa pingsan ya?" Ejek Fernandha

"Nadia..Juga manusia" Aku bernyanyi sendiri dan sekelas tertawa.

Bel pulang yang kutunggu-tunggu akhirnya datang juga. Aku berjanjian dengan Ara di parkiran. Aku melihat sosok Ara menghampiriku.

"Nad, kamu nggak buru-buru kan?" Tanyanya

"Nggak juga kenapa?"

"Ke Mall yuk, ada sesuatu yang harus aku beli "

Aku hanya mengangguk nggak tanya dulu dia maubeli apa Langsung cuss gitu aja. Yah itung-itung PDKT lah gapapa jadi sopir Ara seharian.

Betapa kagetnya aku, karena Ara memasuki area Underwear. Aku kira Ara akan membeli sepatu,sandal ,baju atau apalah. Tak ada difikiranku membeli underwear.

"Yaelah Ra aku kira mau beli apa" aku mendengus

"Hehe..Sini ikut aku diruang ganti" Aku menurutinya tanpa protes sedikitpun.

Kini Ara memakai G-String dan Bra barunya. Ah aku kok mupeng gini padahal sama-sama cewek? lagian dulu juga pernah mandi bareng Affa waktu kepepet.

"Idih Ra , Pakaian dalem kan nggak ada yang lihat . Ngapain juga pilih-pilih"  Aku menormalkan gelenyar aneh ditubuhku.

"Ye..Aku kan maunya yang terbaik"

"Udah sana pakai bajumu, yang malu tuh aku bukan kamu !" Aduh kok keceplosan gini.

"Maksudnya"

"Udah ah sana..hus..hus.." Aku mengusir Ara untuk kembali ke asalnya .

Setelah menemani Ara berbelanja  , Kami bermain game di timezone. Bermacam game kami mainkan, dan berakhir di Zona Basket. Kami Berdua bermain di Ring yang sama. Tapi Ara juga membuka Ring sebelahnya cuma mau ngambil bola. Haha..  Gini kan skornya banyak.

Akhirnya kami mendapat banyak tiket, aku berniat menukarkannya dengan boneka teddybear itu. Aku memberikannya untuk Ara.

"Nih buat kamu aja, aku nggak suka boneka"

"Makasih ya Nad . Kamu baik deh"

"Dari dulu kali, baru nyadar? Anggep aja boneka ini aku, jadi waktu aku nggak ada disampingmu saat kamu sedih , kamu bisa mencurahkan sama boneka ini"

Forbidden Love (Lesbian)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang