Chapter 8

62.9K 1K 38
                                    

"APA?"

"Iya Fa , aku cinta sama Ara. Plis jangan jijik sama aku , cuma kamu orang yang aku percaya buat tahu rasa gak wajar ini Fa " Aku memasang puppy dogs eyes.

"Aku nggak habis fikir Nad, Tapi kok bisa-bisanya kamu jatuh cinta sama Ara ? Dia cewek Nad, kita sejenis " Affa mulai menghardikku.

"Fa kamu tau juga kan gimana kolotnya ayah ? Aku selalu memendam perasaan sama cowok yang aku suka. Aku selalu menepis semua rasa ini jauh - jauh. Tapi , aku sudah terlanjur mencintai Devara ayunda Fa ! Untuk yang satu ini aku nggak akan mundur teratur"

"Tapi Nad --" Aku segera memotong pembicaraan Affa

"Kamu cemburu ya dari tadi komentar terus "

"Idih, suka sama kamu? nggak banget kayak stok cowok di dunia ini habis aja" Perkataannya sedikit menyinggungku , tapi ini bukan masalah besar. Aku akan tetap maju gak akan pernah mundur !

"Fa, kalau kamu mau aku menyerah dengan rasaku ini , kamu harus menunggu selamanya. Karena sampai Dunia berhenti berputarpun, aku tidak akan mundur selangkah"

Aku mengatakannya dengan mantap dan sok bijak, padahal aku njiplak dari uzumaki Naruto sebagian. Thanks to Naruto.

"Oke Nad, aku akan di pihakmu . Lalu bagaimana dengan Ara ? Apa dia tau? "

"Belum Fa, ini belum saat yang tepat. Aku ingin membuat Ara jatuh cinta padaku Fa "

"Aku tau itu sakit sangat sakit Nad. You must be strong ! "

"Thanks , Fa " Aku memeluk Affa, dia satu-satunya orang yang tahu dan mungkin cuma dia yang mendukungku.

"Nad, aku ada hadiah lagi untuk kamu" Aku nggak habis fikir, Nike airmax kan mahal, masa ngasih hadiah lain.

"Udah gausah, Ini udah cukup Ra. Kamu disisiku , support aku itu Hadiah terindah"

"Gak boleh nolak. We must join ! "Affa mengeluarkan sebungkus Dunhill dan memberikan padaku.

"Ya ampun tau banget aku butuh ini Fa, Udah lama ya kita gak gini. Terakhir Smp ya ? " Aku mengingat hal itu, itu terakhir kali aku merokok saat berpisah dengan Giovani. My first Love.

"Ya dong, aku juga lagi pengen nih. Tapi jangan banyak-banyak. 2 batang aja , ntar nafasnya ketahuan"

Aku mengambil sebotol Vodka mixmax dan menghisap sebatang Dunhill . Mungkin ini bisa membuatku tenang. Terserah kalian mau mencibirku , aku ngga peduli cuma ini aku bisa meluapkan rasa terpendam ini. Kami memang sering melakukan penyimpangan sosial, tapi untuk sex bebas masuk daftar pengecualian. Aku dan Affa dari dulu sudah berjanji untuk tidak melakukan hal hina itu. Nakal-nakal gini tapi harus mengerti batas . Enjoy your life. Untuk Clubing kita nggak pernah ketempat itu satu-satunya alasan adalah belum cukup umur. Karena Diskotik disini kalau masuk harus punya KTP nah aku belum ada KTP apa aku harus pakek Kartu Pelajar ? Bisa-bisa besok pagi di tendang dari sekolahan , kan nggak lucu?

Aku menatap Affa, dia nampak menyimpan beban. Ada apa dengan dia ? Apa aku harus tanya?

"Fa .."

"Faa.." Masih belom ada jawaban

"FAAAAAA.." aku menaikkan suaraku dari C ke G

"Eh , Apa Nad.  Aku pusing nih "

"Kamu ada masalah? "

"Masalah ? enggak ! aku pusing habis minum nih " Bohong jelas bohong . Matanya nggak fokus ke satu arah, dia berbicara sambil memutar matanya ke semua penjuru. Itu tandanya dia bohong . Apa aku udah nggak pantas buat di sebut sahabat ? Atau hanya aku saja yang menganggap hubungan ini sebagai persahabatan. Mungkinkah Affa cemburu ? Atau jijik padaku ?

Forbidden Love (Lesbian)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang