Chapter 18

41.1K 782 19
                                    

Disinilah aku sekarang bersama kak Nando di apartemen sahabatnya. Kak Rega, aku sudah lama mengenalnya dia lelaki yang sangat baik mendekati kata malaikat. Pacarnya cantik banget Kak Nidha pesonanya yang selalu membuat lelaki manapun bertekuk lutut , dibandingkan dengan aku yang jauh dari kata feminin sebut saja cewek jadi-jadian . Bahkan banyak orang tanpa ragu bertanya apakah aku mempunyai kelamin ganda ? Aku tak menjawab karena itu hanya sebuah candaan biasa.

Aku masih sedih mengingat aku kabur dari rumah. Apa aku salah ? Aku memang salah tapi tidak sepenuhnya salah juga. Aku masih kecewa dengan ayah. Dan hervin ? ah ku harap dia mati saja lah ! aku tidak segan-segan mengirimkan seribu karangan bunga jika itu beneran terjadi mungkin aku juga akan mengadakan syukuran. Jahat ? Bodo ! Dulu ku akui aku mempunyai rasa dengannya karena dia tampan bisa dibilang suami idaman nanti , bohong kalau aku mengatakan pesonanya tak mampu membuatku terperangah . Semakin ke sini baru aku sadari kalau aku hanya mengagumi sosoknya. Catat hanya mengagumi . Like, Love kata yang sering kali sering salah diartikan. Dan aku berharap kata Like, and Love tidak salah aku artikan ketika aku disisi Ara. Andai saja operasi kelamin itu diperbolehkan aku akan sangat bersedia mengubah kelaminku demi berada disamping Ara.

Apa kabar dengan Ara sekarang ? aku hanya bisa menghubunginya lewat HP kak Nando sekilas. Karena aku memutuskan menonaktifkan ponselku, you know what lah tujuanku. Agar ayah bunda tak mencariku apalagi melacakku. Biar mereka tau rasanya kehilangan anak gadis.

"Kak maaf ya ga bisa bantu kakak" Aku sedih ga bisa bantu kak Nando nyelesain masalahnya.

"Udahlah dek fokus sama UAS ya jangan dipikirin juga sikap ayah bunda kemarin. Kakak juga ga habis fikir ayah ngerelain gitu aja ! kakak akan hajar cowok brengsek yang beraninya nyentuh adek kesayangannya Nando Saputra"

Kakakku juga geram dengan sifat ayah dan bunda , padahal mereka kolot banget tapi dengan santainya melepas aku ! seakan kedua orangtuaku tak mau lagi mengurusiku  menyedihkan bukan ?

"Aku turun dulu ya kak Ara mungkin udah nunggu . Bye kakak dan good luck ya , kebenaran gak akan kalah kok" Aku mencium kedua pipi kakakku dan Keluar menuju lobi apartemen. Keputusanku kabur bukan disaat yang tepat, karena aku sedang masa UAS jadi tidak bisa menghilang begitu saja . Memang ada aja ujian susulan tapi aku tak akan menyia-nyiakan waktuku untuk mengerjakan UAS sendiri di ruang guru bukan.

"Hai Nad . Kamu kok kabur-kaburan gini sih kayak kucing aku aja" Ara mencibir membuatku gemas.

"Enak aja aku disamain sama kucing kamu ! Orang mirip Takaminashan gini . Nanti aku ceritain jangan rewel cepet berangkat yuk lupa bikin contekan" Aku menarik lengan Ara dan bibirnya masih mengerucut dan membuatku gemas sekali. Pagi ini basement masih sepi dan ku mencuri pandang ke Ara yang masih mengerucutkan bibirnya. Mungkin saat yang tepat menggodanya.

"Kenapa sih tuh bibir minta dicium "

"Apasih Ra gak ka--hmmpppt" Aku mencium bibirnya melumat  sekilas. Membuat Ara cukup mematung dibui dengan tingkahku.

Kini Ara masih malu-malu tapi mau ! Memakai helmnya dan masih mengerucutkan bibirnya.

"Ih main nyosor kaya bebek aja, kalau ada orang gimana "Ara mencibir dan aku mencoba menciumnya lagi

"Awwhh.." Pekikku bodoh sekali aku , Ara sudah memakai Helm mana bisa aku cium .

"Bwahahaha...Rasain tuh makanya jangan main nyosor ! " Jalan satu-satunya ialah pura-pura marah.

"Tau ah .." Balasku acuh.

"Nadia please maafin aku yah" Ara memasang puppy eyesnya tapi sayang aku gak memandangnya aku hanya melihat dari kaca spion.

"Nad kok marah sih" Aku masih ga menjawab dan memasang helm.

"Yaudah kamu minta apa aku kabulin" Wahh good chance.

Forbidden Love (Lesbian)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang