10. Pasangan Serasi

979 79 1
                                        

"Tak perlu sedih girls!. Lelaki penghianat memang cocok dengan wanita penggoda!"

_______________

Dengan lesu Nara memasuki gerbang SMA Samudra. Matanya sembab,badannya pun terasa lemas, tapi Nara memaksakan dirinya untuk sekolah hari ini.

Banyak pasang mata yang menatapnya sejak ia berada di parkiran tadi, bisikan-bisikan pun mulai masuk ke pendengarannya.

"Eh, itu kan adik tirinya Salsa."

"Gue denger dia itu mantannya Angga!"

"Yang bener?"

"Kasian ya? Ditikung kakak sendiri."

"Tapi gak papa sih. Lebih cocok Salsa sama Angga."

"Bener tuh. Palingan Angga kena pelet dia.."

"Dasar sok cantik!!"

Nara mempercepat langkahnya, sekarang ia hanya ingin segera sampai dikelas. Sungguh telinganya panas mendengar komentar-komentar pedas dari netizen itu.

Saat melewati lapangan, Nara berpapasan dengan pasangan yang viral saat ini. Siapalagi kalau bukan Salsa dan Angga. Raut bahagia terpancar jelas di wajah mereka. Angga memeluk pinggang Salsa posesif, sedangkan Salsa terlihat bergelayut manja di lengan cowok itu.

Nara melirik mantan kekasihnya yang juga menatapnya datar. Lalu matanya beralih ke arah cewek ular itu. Salsa menatapnya sambil tersenyum sinis, bahkan dengan sengaja menabrak bahu Nara keras.

Jujur, hati Nara perih melihat mantan kekasihnya itu. Dua tahun bukanlah waktu yang singkat, terlalu banyak kenangan yang mereka lalui.

Tapi sekarang Nara akan berusaha melupakan cowok itu. Nara akan belajar melupakan tanpa harus membenci.

Semangat Nara!!

Nara melangkahkan kakinya memasuki kelas 11 IPA 3. Keadaan kelas mulai ramai, bahkan kedua sahabatnya sudah datang. Nara mendudukan dirinya di sebelah Lisa, lalu menatap papan tulis dengan kosong.

Lisa menatap gadis mungil disebelahnya, gadis itu terlihat murung, "Ra, emang bener Angga tunangan sama Salsa?"

Tanpa menoleh Nara menganggukan kepalanya, sungguh ia sangat malas membahas masalah itu.

Brak!

Mereka berdua tersentak kaget, dengan kesal Lisa langsung menjitak kepala si biang kerok, "Bangke lo An!"

"Salsa bangsat!! Emang pelakor ya tu orang!! Masa lo diam aja sih ra?! Lo terima aja gitu?!"

Nara menatap Anna yang terlihat menahan emosinya, "Buat apa? Semuanya juga udah terjadi kan?"

Anna memutar bola matanya malas, "Yaudah deh terserah lo aja. Tapi pokoknya lo harus lupain cowok brengsek itu! Cowok bukan dia aja kali! Masih banyak diluaran sono!!"

"Iya..iya.." Nara tersenyum geli melihat raut kesal sahabatnya itu. Lisa yang sedari tadi diam kini langsung memeluk Nara erat.

"Sabar ya ra. Mungkin Angga gak baik buat lo.."

Akhirnya mereka pun berpelukan seperti teletubis. Nara bersyukur mamiliki sahabat seperti mereka. Biarpun sering membuatnya kesal, tapi mereka selalu ada untuk Nara, baik suka maupun duka.

"Tapi kalo lo butuh bantuan, gue siap kok ngasih pelajaran sama si cabe-cabean itu!"

"Terserah lo deh An.."

_______________

Pulang sekolah Nara memutuskan untuk menemui bang Arkan. Nara menatap kosong minuman didepannya, ia masih kepikiran tentang pesan yang dikirim bang Arkan itu.

Nara menoleh saat merasakan seseorang duduk disebelahnya, "Bang Arkan. Aku mau cerit-..."

"Abang udah tau."

Nara menatap bang Arkan lamat, meminta penjelasan dari cowok itu, "Tau dari mana?"

Bang Arkan menceritakan tentang Salsa dan kedua orangtua nya yang datang ke kafe lalu disusul kedatangan Angga. Ia mendengar bahwa mereka akan segera bertunangan. Nara hanya diam dan menyimak setiap perkataan bang Arkan dengan tenang.

"Jujur abang keget saat kamu datang dengan cowok itu ke kafe. Abang pikir kalian cuma temenan. Tapi setelah melihat interaksi kalian, abang baru percaya kalian punya hubungan lebih dari sekedar teman."

Jadi selama ini bang Arkan sudah tau hubungannya dengan Angga? Bodoh Nara!

"Abang seneng kamu gak berhubungan lagi dengan cowok itu. Karna cowok itu punya maksud gak baik sama kamu."

Nara mengernyit heran, "Maksudnya?"

Arkan menghela nafas saat mendengar pertanyaan polos dari adiknya itu, "Cara cowok itu menatap kamu. Tatapan itu bukan tatapan sayang, tapi....."

"Tapi apa bang?" Nara menunggu dengan tidak sabaran. Apa alasan bang Arkan menyuruhnya menjauhi Angga?

"Tatapan nafsu.."

_______________

Aku kembali lagi gaess😋😋
Jangan lupa tinggalin jejak!!

Tbc⬇

GANARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang