"Jika kamu bisa mencintai tanpa syarat. Aku pun bisa melukai tanpa sebab."
_______________
"Oh iya Sal. Gimana hubungan lo sama Angga?"
Saat ini Salsa cs sedang mengganti baju di ruang ganti. Karna hari ini mereka ada pelajaran olahraga. Salsa merapikan rambutnya lalu tersenyum bangga.
"Ya gitu deh. Akhirnya gue bisa juga dapetin dia.."
"Lo tau kan Angga itu pacarnya adik tiri lo?"
"Ya tau lah. Gue sengaja kali rebut dia dari adik gue!" Tukas Salsa sambil menatap kedua temannya.
"Hebat lo! Secara kan Angga itu ganteng, tajir, bisa lah di porotin!"
Salsa tampak berfikir lalu tersenyum menatap Sisy, "Bener juga lo! Lagian adik tiri gue polos banget, mau aja di kibulin!"
Mereka tertawa bersama dan melangkah keluar meninggalkan ruang ganti. Mereka berpapasan dengan Nara yang baru saja keluar dari wc.
"Eh, ada mantannya pacar gue!" Salsa menekankan kata 'mantan' sambil tersenyum miring ke arah Nara.
Nara menatap Salsa datar, ia sungguh malas mendengar suara cempreng kakak tirinya itu.
"Udah puas nangisnya? Tapi percuma aja sih. Biarpun lo mau nangis sampai air mata lo habis, Angga juga bakal tetap milih gue."
"Apa sih yang buat Angga mau sama lo?" Nara menatap Salsa dari atas sampai bawah.
Salsa tertawa sinis, "Ya karna gue lebih cocok sama dia. Gue punya segalanya gak kaya lo! Emang lo pernah ngasih apa sama Angga?"
Nara mengepalkan tangannya, menahan emosi yang tengah memuncak, "Maksud lo apa?"
"Asal lo tau gue udah ngasih semua yang gue punya. Bahkan gue juga udah ngasih keperawanan gue buat dia." Salsa tersenyum bangga sambil melirik Nara sinis.
Apa cewek ini udah gak waras?
Nara menatap kakak tirinya tidak percaya. Ia tak habis pikir, seseorang bisa melakukan hal tidak wajar hanya karna cinta. Dimana akal sehat cewek itu?
"Lo tau gak? Ternyata Angga hebat juga ya. Gue aja gak henti-hentinya menjerit nikmat." Salsa memilin-milin rambut panjangnya sambil menjilat bibirnya.
Nara tersenyum miris, cewek ini benar-benar gila!! Nara sudah kehabisan kata-kata untuk kakak tirinya itu.
Nara melanjutkan langkahnya tanpa menghiraukan cewek gila itu. Tapi baru beberapa langkah Salsa mencekal lengannya.
"Kalo lo berani ngaduin ini sama papa, gue abisin lo!"
Nara menyentak tangannya kasar, ia tersenyum sinis, "Kenapa? Lo takut ayah tau kalo anak tersayangnya ini ternyata seorang wanita murahan?"
Salsa mengepalkan tangannya geram, ia menatap adik tirinya itu nyalang, "Lo beran-.."
"Iya kan?!"
Nara segera melengos pergi dengan acuh, meninggalkan Salsa yang sebentar lagi akan meledak.
"Liat aja apa yang bakalan gue lakuin buat lo."
Nara berjalan dengan ogah-ogahan menuju lapangan. Ia melihat teman-temannya sudah berbaris rapi disana.
Nara memasuki barisan dengan malas, bukan berarti ia malas dalam hal berolahraga. Tapi yang membuatnya malas adalah jadwal olahraga kelasnya yang berbarengan dengan kelas 12 IPS 2, yaitu kelas Salsa.
Hari ini para guru sedang mengadakan rapat untuk pemilihan ketua osis. Alhasil setelah mengisi absen mereka pun melakukan aktivitasnya masing-masing.
Saat ini Nara sedang duduk dipinggir lapangan bersama teman-temannya yang lain. Tak lama mereka kedatangan makhluk astral. Ralat. Mereka kedatangan Salsa cs.
"Kita mau nantangin kalian tanding basket."
"Oke! Siapa takut!!" Dengan spontan Anna bangkit dan bersedekap dada dengan angkuh. Sedangkan yang lain hanya saling berpandangan bingung. Salsa tersenyum penuh arti dan berbalik diikuti kedua temannya.
Segerombolan anak cowok sedang duduk di salah satu kursi panjang dekat lapangan. Dua orang cowok sedang membicarakan sesuatu yang tidak terlalu penting. Sedangkan yang satunya tengah menatap satu obyek dengan intens.
"Trus gimana? Masih tersegelkan?"
"Ya iyalah. Mana sempit banget lagi."
Naufal dan Angga tertawa terbahak-bahak, tidak memperdulikan tatapan tajam dari teman yang satunya. Entah apa yang sedang mereka bicarakan.
"Woyy Ga! Liat noh mantan pacar sama tunangan lo lagi tanding basket."
Angga mengikuti arah telunjuk Naufal. Ia menatap Nara datar, cewek itu terlihat tambah cantik saat ini. Eh?
Nara dan Salsa terlihat sedang memperebutkan sebuah bola. Tapi tak lama kemudian sebuah kejadian membuat semua orang membelalakan mata mereka.
"Woyy Anjirr! Gede banget!!"
Naufal tertawa nyaring, sedangkan Angga terlihat terkejut tapi dengan cepat ia mengubah ekspresinya menjadi datar.
Terlihat Nara sedang menutupi dadanya karna Salsa dengan sengaja menarik bajunya sampai robek. Lisa yang tidak terima langsung mendorong Salsa dengan kasar.
"Maksud lo apa bangsat?!!"
Salsa hanya mengangkat bahunya acuh lalu segera meninggalkan tempat itu.
Dengan langkah seribu Arga menuju ke arah kerumunan itu, diikuti dengan Naufal dan Angga yang mengekor di belakangnya.
Arga segera melepas jaketnya untuk menutupi bagian depan Nara yang terekspos jelas. Semua yang menyaksikan itu hanya saling pandang dalam diam.
Setelahnya Arga langsung berlalu dengan santai, tapi sebelumnya Arga berbisik pelan tepat di telinga Nara.
"Muluss.."
_______________
Sumpah gue kesel banget sama Salsa!😬
Tapi ada yang baper gak sama Arga? Muehehe :v
Penulis yang ingin kurus tapi gak berhenti makan :)
KAMU SEDANG MEMBACA
GANARA
Teen Fiction"Sekencang apapun lo berlari dan sejauh apapun lo bersembunyi, lo gak akan bisa hindarin gue.." "You're Mine..Anara." ⬇ ⬇ ⬇ Mengandung adegan kekerasan dan bahasa kasar. Mohon bijak dalam membaca!