Bagian tiga

45 15 2
                                    

Kini seluruh siswa-siswi telah berhamburan keluar Kayla,Lina,dan Rafael yang masih berada di gerbang sekolah di datangi oleh Kevin dan temanya Dave.

"Kayla tunggu"langkah Kayla pun terhenti bersama Lina dan Rafael.

"Plis Kay gue mau ngomong sama lo,lo udah salah paham Kay pulang bareng gue yuk"

"Nggak Kayla pulangnya bareng sama gue"sahut Rafael.

"Lo siapa ha?"balas Kevin sambil menatap tajam.

Sedangkan Dave memandangi Lina terus.

"Apaan si nggak usah liatin gue kek gitu deh"ucap Lina sambil memutar bola matanya malas.

"Nggak boleh apa wee salah sendiri cantik"perkataan Dave berhasil membuatnya malu.

"Dave itu namnya siapa ya"tunjuk Rafael pada seorang cewek.

"Oh itu yang namanya Monica"

"Monica di cariin Kevin katanya mau  balik sama lo!"teriak Rafael yang langsung lari di susul oleh Kayla dan Lina.
Kevin yang kesal pada Rafael mengepalkan tangannya dan berjalan menuju parkiran meninggalkan Monica yang berlari mengejarnya.

"Kay,Lin mereka berdua pacaran nggak si?'tanya Rafael saat berada di mobil.

"Kata Dave si nggak pacaran tapi nggak tau juga"

"Bodo amat gue nggak peduli!gue kesel gue keselll!"teriak Kayla dengan nada yang mulai parau.

"Hiks..hiks.."akhirnya Kayla menumpahkan air matanya juga.

"Sabar ya Kay"ucap Rafael sambil melirik Kayla sekilas yang duduk di belakang bersama Lina.

Sampainya di rumah Kayla langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur dan melupakan sejenak tentang Kevin.

"Lin"panggil Kayla.

"Hm"

"Lo kenapa nggak sama si Dave aja si kayanya dia suka deh sama lo"ucap Kayla sanbil mendudukan tubuhnya.

"Nggak tertarik"

"Jangan gitu Lin nanti jodoh lo"ledek Kayla.

"Udah lah nggak usah bahas dia gue mau mandi biar seger,lo mau mandi bareng nggak Kay?"tanya Lina sambil cengar-cengir.

"Najis lo!"balas Kayla sambil melemparkan bantal pada Lina.

Lina yang tidak terima membalas perbuatan Kayla.Akhirnya terjadi lah perang-perangan bantal.

"Udah sana lo mandi baunya sampai sini tau"ledek Kayla yang menutupi hidungnya.

"Biarin wlee nih lo mau nyium nggak"Balas Lina sambil membuka lebar ketiaknya di depan Kayla.

"Lina jorok banget si,ya udah kalo lo nggak mandi biar gue duluan"

"Eits nggak boleh"Lina berlari ke arah kamar mandi dan menguncinya.

°°°°°

"Kay kenalin ini Monica pacar baru gue"Ucap Kevin sambil menggandeng tangan Monica.

"Kevin?"

"Apa? lo mau marah sini,lo itu jelek,pendek, liat nih Monica dia itu cantik,pinter,putih,tinggi nggak kaya lo tau lo itu cocoknya jadi orang gembel nge...."ucapnya terputus.

"Cukup vin cukup"Kayla menutupi telinganya dengan tangan yang berjongkok di sudut gudang.

"Lo itu harusnya mati..mati..!"Kevin mengeluarkan pisau lipat yang ada di jaketnya yang ditodongkan pada Kayla.

"Vin pliss gue mohon jangan bunuh gue"Kevin kini mulai berjalan mendekat,mendekat,mendekat dan...

"Aaaaa....."

"Kay,kay bangun kay lo nggak papa kan kay bangun"ucap Lina panik sambil mengguncangkan tubuh Kayla yang masih terpejam.

"Kay bangun kay sadar"

"Lina gue takut lin,gue mau dibunuh"ujar Kayla yang baru terbangun dari mimpinya itu dan langsung memeluk Lina.

"Tenang Kay itu cuma mimpi"Lina berusaha untuk menenangkan Kayla yang masih ketakutan di dalam pelukanya.

"Lo tenang ya Kay tarik napas keluarkan...."

Duuuutt

"Lina gue itu serius"ucap Kayla yang melepaskan pelukannya dan memukul Lina.

"Hehe ya maap gue tadi nggak bisa nahan"jawab Lina tersenyum sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Lo tadi kenapa si Kay sampai ketakutan gitu?"lanjut Lina.

"Gue tadi mau dibunuh Lin sama Kevin"

"Lo mimpi kali masa Kevin tega si mau mbunuh lo"

"Linaaa emang gue mimpi!!"ucap Kayla greget dengan Lina yang otaknya setengah-setengah kadang bener kadang ... ya begitulah.

"Udahlah gue cape ngomong sama lo"Kayla memutuskan untuk menarik selimut melanjutkan tidurnya.

"Kay,lo ngambek?"

"Aduhh perut gue mules lagi"ujar Lina sambil memegangi perutnya dan berjalan menuju toilet.
Kayla yang belum tertidur lagi membuka selimutnya dan melihat sekilas Lina yang berjalan seperti nenek-nenek.

"Ada-ada saja Lina"batinya sambil tersenyum tipis.

__________________________________

Maaf ya kalo ceritanya masih kurang greget.

Jangan lupa vote!.

High School In Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang