Bagian dua puluh empat

28 10 8
                                    

Tak pernah terfikir oleh ku
Tak sedikit pun ku bayangkan
Kau akan pergi tinggalkan ku sendiri.

Begitu sulit ku bayangkan
Begitu sakit ku rasakan
Kau akan pergi tinggalkan ku sendiri.

Di bawah batu nisan ini kau t'lah
Sandarakan kasih sayang kamu
Begitu dalam sungguh ku tak sanggup ini terjadi karena ku
Sangat cinta.

Inilah saat terakhir ku melihat kamu
Jatuh air mata ku menangis pilu
Hanya mampu ucapkan
Selamat jalan kasih.

Satu jam saja ki t'lah bisa
Cintai kamu,kamu,kamu di hatiku
Namun bagiku lupakan mu butuh waktu ku seumur hidup.

Mungkin lagu itu yang cocok dengan suasana hati Kayla saat ini.

_________________________________
Pagi harinya proses pemakaman Kevin sudah selesai dan beruntung hujan sudah reda meski awan masih terlihat mendung.

Kayla masih terus menangis tersedu-sedu sambil memeluk foto kayu yang bertuliskan nama seorang yang sangat ia cinta.

"Kevin kenapa kamu pergi secepat itu?"lirih Kayla dengan suaranya yang seperti akan hilang akibat menangis semalaman dan tidak tidur.

"Sayang, ikhlaskan kepergian Kevin jangan nangis lagi ya pasti Kevin sedih liat kmau nangis terus"ucap bundanya sambil mengelus pundak Kayla.semua yang melihatnya sangat kasian pada Kayla.

Semua orang yang ikut menghantarkan Kevin ke tempat istirahatnya yang terakhir sudah pergi kecuali Keluarga Kayla dan Lina sedangkan Ibu Kevin tadi teelihat terburu-buru pergi.

Monica juga datang di pemakaman Kebin bersama kedua temanya,saat ia akan pulang Monica memanggil Kayla.

"Kayla"panggil Monica dengan cuek.
Kayla yang mendengar namanya di panggil mengangkat dagunya memperlihatkan air mata yang bercucuran.

"Mon mending lo nggak usah cari masalah dulu deh"sahut Rafael yang berdiri di samping bundanya,Felin.

"Raf gue itu manggil Kayla bukan lo"Monica benar-benar tidak punya sopan terhadap suasana yang sedang terjadi.

"Jujur gue sedih Kevin pergi tapi gue juga bersyukur si karena dengan itu kita imbang sama-sama nggak dapetin Kevin"Ucap monica dengam senyum miringnya membuat Lina emosi.

Lina menarik tangan  untuk menjauh dari sana.

"Lepasin!"teriak Monica melepaskan tangan Lina yang memeganginya dengan kuat.

"Mon bener-bener ya lo nggak punya hati!dalam keadaan seperti ini sempat-sempatnya lo mbahas masalah cinta lo gila ha!kita semua ini sedang berduka!"tegas Lina yang sangat emosi terhadap sikap yang di miliki Monica.

"Gue si oh aja"balasnya cuek seenaknya.

"Lin yuk pulang"ajak Bunda Felin sambil di gandeng tanganya oleh Rafael.

Sampainya di rumah tiba-tiba saja saat Kayla tengah duduk ibu Kevin datang menghampirinya dengan raut wajah yang marah.

"Ibu"ucap Kayla lalu berdiri menghadap ibu Kevin.

Plak...

Kayla yang kaget saat di tampar secara tiba-tiba oleh ibu Kevin memegangi pipinya yang terasa sangat perih.

"Dasar pembunuh gara-gara kamu saya jadi kehilangan anak saya!"teriaknya di depan Kayla yang sudah tau tentang semuanya saat ia pergi ke rumah sakit dari pemakaman tadi pagi.

"Ibu tolong maafin Kayla,Kayla nggak tau apa-apa bu"mohon Kayla sambil berlutut.

"Lepas! gara-gara kamu anak saya donorin ginjalnya buat kamu!"bentak ibu Kevin membuat Kayla semakin menangis.

"Ibu jangan kasar ya sama anak saya,Kayla itu nggak tau apa-apa!"Raysa tak tinggal diam melihat anaknya menangis sambil berlutut.

Liam pun ikut angkat bicara"Bu anak saya itu nggak salah apa-apa anak ibu yang sudah membuat Kayla keclakaan dan membuat Kevin akhirnya mendonorkan ginjalnya."

"SAYA TIDAK TERIMA ALASAN APAPUN!SAYA.."tiba-tiba saja ibu Kevin menangis dan memotong ucapanya ketika teringat pesan Kevin untuk tidak membenci Kayla dan tidak memarahinya.

Ibu kevin yang sudah terduduk di lantai sembari menangis di peluk oleh Kayla meskipun awalnya di tolak namun lama-kelamaan akhirnya ibu Kevin bisa menerima pelukan dari Kayla.

Setelah beberpaa menit terjadi adegan dramatis akhirnya ibu Kevin memutuskan untuk pulang menenagkan dirinya sedangkan Kayla...

"Bunda,ayah,tante,om,lina,Rafael aku mau tanya sama kalian"ucapnya dengan mata Kayla yang memandangi semuanya membuatnya cemas.

"Jadi selama ini kalian tau?kenapa?kenapa tutupin ini semua sama Kayla!?"nada Kayla mulai meninggi dengan air mata yang masih menetes.

Raysa menghampiri Kayla yang beridiri di dekat sofa.

"Nggak usah sentuh aku bun,Kayla tanya kenapa kalian tutupin ini semua?Kayla itu punya perasaan bun"Kayla menjauhi Raysa saat ingin menyentuh pundaknya.

"Kay"panggil Lina lirih di sambut dengan tatapan tajam Kayla.

"Jahat lo Lin,kalian semua jahat!"teriak Kayla lalu berlari ke atas menuju kamarnya.

Raysa yang niatnya ingin menyusul di tahan oleh Liam.

"Biarin dulu de,biar Kayla mendapat ketenangan percuma saja kalau kita ngomong sekarang Kayla lagi emosi"ujar Liam dengan sebutan 'de' untuk Raysa.

____________________________________
Maap ya upnya lama soalnya lagi sibuk🤭

Makasih ya buat kalian yang udah  iklas vote,komen dan bacanya  intinya lup🥰😍😘.

High School In Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang