Bagian sembilan belas

25 14 5
                                    

Mata Kevin mulai terbuka perlahan setelah berbaring di atas kasur putih selama satu jam yang hanya di temani oleh Dave.

"Ya ampun bro kenapa si lo baru sadar sekarang,lo tuh buat gue khawatir tau"omel Dave yang tidak memikirkan kalau sahabatnya itu baru sadar dari pingsannya.

"Maaf ya mas jangan di omelin kaya gitu dia kan calon suami saya"ucap seorang wanita yang masuk se enaknya saja namun menggunakan pakaian suster yang sudah sangat lusuh.

"Pftt.."dave menahan tawanya.

"Maaf ya mbak emangnya mbak siapa si?"tanya dave yang bingung dengan dirinya.

"Nama saya Inem mas,mas ganteng juga yah,mau nggak jadi suami Inem"ucap wanita iyu yang bernama Inem.

"Nggak gue nggak mau pergi sana"Dave mundur-mundur karena Inem yang akan memeluknya.

"Aduh ini kenapa si, tolongin dong Vin jangan tiduran mulu"

Dave merasa sangat tidak nyaman dengan kelakuan Inem.

Seorang wanita paruh baya yang mendengar teriakan Dave menghampiri dan masuk ke dalam ruangan itu.

"Aduh mas maaf ya,ini anak saya namanya Inem dia stress karena nggak bisa jdi suster terus dia tadi kabur dari rumah sakit jiwa"ujar seorang wanita paruh baya itu membuat Dave menggidik ngeri.

Setelah Wanita itu membawa anaknya yang sakit jiwa keluar Dave merasa lega.

"Huft..anjir banget dah mimpi apa gue semalem sampai ketemu orang gila di rumah sakit"gerutunya.

"Oiya Vin lo kenapa si tadi lo kok bisa mimisan si?"Dave membantu Kevin untuk duduk.

"Nggak tau Dave tadi sebelum lamaran juga iya"

"Lo udah ke dokter belum atau berobat gitu setelah operasi waktu itu?"

"Gue nggak ke dokter juga nggak minum obat Dave lo kan tau gue nggak punya uang terus kalau gue minun obat ibu gue kan tau jadinya"jawabnya menatap Dave yang sudah duduk di kursi yang di sediakan.

"Itu nggak bisa di jadiin alesan Vin!lo mau ginjal lo makin parah apa gimana?nggak punya uang ada gue Vin!takut ketauan ibu minumnya bisa di rumah gue atau di mana kek lo tau nggak gue liat lo pingsan aja gue udah sedih gimana kalau lo mati ha?"ujarnya sok dramatis.

"Dave gue itu nggak mau ngrepotin lo gue nggak enak sama lo Dave"

"Terus gunanya gue jadi sahabat lo apa?"tanya Dave yang benar-benar tak habis pikir dengan Kevin yang membiarkan kesehatannya itu.

°°°°°

Di dalam kamar yang bergaya modern dengan cahaya yang hanya terdapat dari lampu tidur terdapat gadis cantik yang tengah merasa senang.

"Kay lo kenapa si senyum-senyum mulu dari tadi?lo kesambet?"tanya Lina dengan laptop di pangkuannya.

"Lin gue itu.."

"Apa?"

"Gue itu Lin.."ucapnya lagi sambil senyum-senyum.

"Apa si Kay yang jelas dong"

"Lin gue.."Kayla menghentikan ucapanya lagi dan tersenyum kembali.

"Sekali lagi lo kaya gitu gue tampol nih"Lina merasa geram dengan Kayla yang terus-menerus tersenyum.

"Hahaha gue itu Lin.."

"Ya Allah kok gue jadi ngeri si"ujarnya lagi.

Setelah berdiam selama 5 menit Kayla akhirnya mengatakan sebabnya ia tersenyum-senyum.

High School In Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang