Bagian dua belas

27 14 7
                                    

Satu minggu kemudian.

"Huh akhirnya kita kembali ke sekolah"ujar Rafael yang berdiri di delan gerbang sekolah bersama Lina dan Kayla.

Kayla dan Lina masuk terlebih dahulu meninggalkan Rafael yang seperti anak kecil baru pertama kali masuk sekolah.

Baru saja Kayla dan Lina sampai di sekolah mereka berdua harus ditemukan dengan cewek yang menurutnya menyebalkan.

"Eh pelakor jangan lupa datang ke pesta ulang tahun gue!"ucap Monica ketus sambil memberikan undangan pada Kayla dan Lina.

"Ngaca woy ngaca lo nggak punya kaca apa di rumah,pelakor teriak pelakor!"cetus Lina.

"Eh gue itu ngomongnya sama Kayla bukan lo"tandas Monica yang berlalu lalang.

"Kay lo kenapa si kalo di gituin diem aja?"tanya Lina geram pada sikap kayla yang cuek-cuek saja.

"Lin,biarin orang lain berkata apapun tentang kita asalkan jangan bawa-bawa orang tua kita"ujarnya sambil menatap Lina.

Seperti biasanya Lina dan Kayla selalu duduk di kantin pojok.

"Kay lo nanti malem datang nggak ke pestanya Monica?"tanya Lina.

"Dateng ajalah Lin kan kita di undang"

"Tapi gue males sumpah ketemu muka dia"timpal Lina.

"Gue sih sebenarnya males juga, kalo lo si mending bisa bareng sama Dave lah gue masa sama si kutil badak "Kayla yang tidak memiliki pasangan harus datang dengan Rafael yang menyebalkan itu.

"Udahlah nggak papa kaya gitu kan juga abang gue wkwk"

Malam hari.

Kayla,Lina dan Rafael sudah bersiap untuk pergi ke pesta ualng tahun Monica yang di adakan di hotel *****,Lina yang di jemput Dave harus tampil secantik mungkin di hadapanya sedangkan Kayla menggunakan dress warna biru yang terdapat pernak pernik di bagian dadanya dengan rambut yang dibiarkan tergerai,meskipun terlihat sederhana Kayla tetap terlihat sanagt cantik.

"Kay gue udah cantik belum?"tanya Lina.

"Lo mah mau dandan gimanapun,tampil gimanapun tetep jelek haha"canda Rafael yang berdiri di pintu kamar Kayla dan Lina.

"Kopi"

"Maksud?"

"Kopikir gue peduli!"cetus Lina seperti biasanya yang selalu ribut dengan Rafael.

"Lina ada yang nyariin kamu tuh di depan"teriak Felin dari ruang tengah.

Lina dan Kayla berjalan keluar rumah menuju halaman rumah sedangkan Rafael mengambil kunci mobil yang ada di sakunya dan menuju garasi untuk memgambil mobilnya.

Party.

Kayla dan Rafael mendesak kerumunan orang yang tengah berjoged,bersulam mengikuti iringan musik disko,lampu berkedip-kedip membuat Kayla sedikit pusing.

Monica menghampiri Kayla yang tengah berdiri mencari ruang yang sedikit sepi"dateng juga lo"bisik Monica dengan suara angkuhnya.

"Gue dateng ke sini cuma mau ngucapin selamat ulang tahun"tegas Kayla sambil menjulurkan tangannya namun di tepis oleh monica.

Rafael melihat Monica menepis tangan Kayla"Eh Mon Kayla bela-belain datang ke sini bukan buat di sakiti"

"Bodoamat emang gue pikirin"Rasanya Rafael ingin sekali menampol mulut Monica.

"Oke gays selmat menikmati partynya,bang musiknya dong"ucap Monica setelah acara peniupan lilin kini para tamu undangan sedang menikmati pestanya kecuali Kayla yang hanya duduk di sofa merah bersmaa Rafael.

Tring..

Bunyi notifikasi dari benda pipih yajg ada di tangan Kayla.

082133******

Tolongin gue kay!di kamar no.137

Pesan dari nomor yang tidak ia kenal,awalnya Kayla menghiraukan pesan itu namun pesan itu selalu terkintas di dalam pikiran Kayla.

Kayla yang penasaran memutuskan untuk mengeceknya.

"Raf gue ke toilet bentar ya"ucap Kayla berbohong.

Untuk mengobati rasa penasarannya Kayla mencari-cari kamar no.137 yang ada di hotel ini dan kebetulan pestanya di lantai atas jadi Kayla tidak usah berjalan menaiki tangga ataupun lift.

"135,136,137.. nah ketemu juga nih kamar"gumam Kayla.

Kayla sedikit ragu untuk membukanya,Kayla takut kalau ini jebakan ataupun ada seorang yang jail dan mengapa-apakan dirinya namun karena ia sudah terlanjur ada di sana Kayla harus mencoba berani untuk membukanya.

Betapa kagetnya Kayla saat melihat isi dalam kamar itu,dua remaja tengah berpelukan di dalam selimut dalam keadaan tidur.

Kayla berjalan berhati-hati mencoba melihat siapa dua orang remaja itu dan ternyata...

"Astaghfirullah Kev-Kevin..."Kayla menutupi mulutnya kaget,tidak terasa air matanya langsung jatuh membasahi pipinya dengan deras.
Kayla tidak percaya bahwa Kevin telah melakukan itu.

Hati Kayla hancur,rasanya seperti tertusuk sebuah pisau tajam seperti terpanah dengan pisau belati kecil namun menusuk dalam hingga menembus hatinya.

Kayla tidak tau harus apa ia benar-benar sakit,tidak terima dengan apa yang terjadi.

Kayla yang sudah menangis langsung berlari mengambil tas yang ada di sofa tempatnya tadi duduk dengan Rafael dan berlari keluar hotel untuk pulang.

"Kay lo mau kemana?"teriak Rafael yang mencoba mengejar Kayla namun Kayla sudah terlebih dahulu pergi menggunakan ojek.

"Gue harus beri tahu Lina nih"
Rafael mengambil benda pipih yang ada di saku jaketnya dan mencari nama Lina.

"Halo Lin,Kayla tadi pergi Lin naik ojek kayanya dia nangis kita harus pulang sekarang"ucap Rafael panik pada Lina yang sudah mengangkat teleponnya.

"Sip rencana kita berhasil"ujar seorang remaja cewek pada temanya itu.

__________________________________

Kalian pasti udah bisa nebakan yang buat rencana siapa?

Jawab di kolom komentar ya dan jangan lupa buat klik bintang yang ada di pojok kiri bawah👋😘.

Bismilah semoga part selanjutnya bisa buat kalian greget ya.





High School In Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang