Bagian empat belas

28 14 5
                                    

Kayla yang lelah menangis tertidur hingga pagi hari.

Sinar matahari menyelinap masuk membuat silau mata Kayla yang masih terpejam.

Kayla mencoba membuka matanya perlahan dan menengok jam yang menempel di dinding.

"Haa..udah jam tujuh,15 menit lagi masuk astaghfirullah kenapa gue kesiangan si"

Kayla langsung berlari mencuci mukanya dan memakai baju sekolahnya,meskipun Kayla tidak mandi tapi wajahnya tetap terlihat cantik dan segar.Kayla membuka pintunya dan menuruni anak tangga.

"Nah,tuh anak bangun juga"celetuk Rafael yang sudah siap dengan rambut yang di jambul.

"Hehe iya maaf untung kalian belum jalan"

"Kayla nggak sarapan dulu?"tanya Raysa yang tengah duduk di meja makan.

"Udah kepepet bun takut telat"balasnya sambil memakai sepatu.

"Sarapan penting loh nih bunda udah siapin kue coklat kesukaan kamu di makan di mobil ya sama bunda udah siapin sebotol susu nih"bunda Raysa menyodorkan sebotol susu dan kie coklat yang ada di wadah berbentuk persegi empat dengan gambar doraemon di atasnya.

"Makasih bundaku sayang assalamualaikum"Kayla melambaikan tangannya pada bunda tercintanya.

Di dalam mobil Lina yang penasaran dari semalam ada apa dengan Kayla langsung bertanya.

"Kay lo kenapa si semalam?cerita dong sama kita"ucap Lina membuat Kayla teringat kejadian semalam yang membuat hatinya hancur.

"Iya Kay gue kemarin khawatir tau"sahut Rafael yang tengah menyetir.

"Kalain pasti bakal tau sendiri kok"jawab Kayla sambil menghabiskan sarapannya.

Lina yang duduk di depan menoleh ke Rafael yang di jawab dengan bahu yang di angkat menandakan dirinya juga bingung.

Beberapa hari kemudian.

Kevin masih juga belum mengerti bahwa dirinya di jebak saat di pesta Monica.

Sekarang Kayla dan Lina tengah berjalan di koridor menuju perpustakaan untuk mengerjakan tugas.

"Huek..."Monica sengaja membuat dirinya seolah-olah mual.

"Lo kenapa Mon"tanya Tasya yang ada di sampingnya.

"Nggak tau Tas kayaknya masuk angin"

Kayla yang mendengar itu langsung teringat kejadian waktu itu ia khawatir kalau Monica itu hamil.

"Ya Allah apa Monica hamil"batinya yang tetap melanjutkan perjalanannya menuju perpus.

"Mon akting lo bagus sumpah"ujar Fira sambil mengacungkan jempol saat Kayla sudah berlalu.

Jam sudah menunjukkan waktu pulang,Kayla yang di tugaskan untuk mengecek data-data perpustakaan membawanya pulang Kayla selalu kesal bila di suruh mengecek data karena tebal bukunya yang membuatnya malas.

Kayla memeluk buku data itu sambil berjalan menuju parkiran.

Brukk..

"Maaf Kay gue tadi nggak liat"ujar Kevin yang menubruk Kayla membuat buku yang di bawanya jatuh.

"Woy kalo jalan tuh liat-liat dong"timpal Rafael yang menatap Kevin.

"Raf kenapa si lo jadi benci sama gue?"

"Lo tanya kenapa?"

"Udah Kev,Raf nggak usah ribut"ucap Dave yang ada di situ bersama Lina.

"Hiks...hiks..."tiba-tiba Monica datang dengan wajah sedih dan air mata palsu.

"Vin lo harus tanggung jawab hiks..hiks.."ucap Monica membuat semuanya bingung termasuk Kevin.

"Tanggung jawab apaan si?"tanya Kevin cuek karena ia tidak tau apa-apa.

"Vin gue hamil,lo harus tanggung jawab"

"HAMIL!"teriak semuanya kaget dengan ucapan Monica.

"Mon lo jangan ngaco dong,kapan ha kapan gue hamilin lo!"suara Kevin mulai meninggi.

"Nih liat Vin liat"Monica menunjukan foto dirinya yang tengah tidur bersama Kevin.
Kevin yang melihatnya taidak percaya,dia yakin pasti tidak melakukan itu.

"Nggak nggak Min itu bukan gue,gue nggak hamilin lo!"bentak Kevin yangasih bingung dengan apa yang ia lihat.

"Dasar lelaki pengecut,lo itu udah nyakitin perasaan Kayla Vin dan sekarang lo hamilin Monica"cerca Rafael.

"Raf meding lo diem kalo nggak tau apa-apa!"bentak Kevin.

Dave sebagai sahabat Kevin tidak percaya bahwa sahabatnya tekah melakukan itu.

"Mon lo sengaja mau jelek-jelekin Kevin di depan kita kan,ngaku deh lo pasti lo njebak Kevin"tuduh Dave yang memang benar.

"Jangan asal ngomong ya lo"balas Monica.

Kayla yang dari tadi hanya diam langsung berlari ke arah mobil Rafael.

"Kayla"teriak Lina yang berlalri menyusulnya.

Rafael menatap tajam mata Kevin sebelum berlalu menghampiri Kayla dna Lina.

"Rasain lo Kay,tunggu aja gue bakal bikin lo menderita"batin Monica merasa puas.

Di dalam mobil Kayla menangis tanpa suara,jujur menangis tanpa suara itu sangat menyakitkan lebih terasa sakitnya.

"Udah Kay nggak usah nangis"Lina berusaha menenangkan Kayla.

"Kay apa waktu itu pas lo bilang kalian pasti bakal tau kok maksudnya tau tentang ini?"tanya Rafael yang baru masuk ke dalam mobil.

Kayla hanya mengangguk.

"Berarti lo tau dong Kay kalo Kevin sama Monica..."Rafael tidak bisa melanjutkan ucapannya.

"Iya Raf gue tau,saat itu..."Kayla menceritakan semuanya dengan air mata yang terus menetes.

"Tapi gue nggak yakin deh kalo Kevin kaya gitu"ucap Lina.

"Yang jelas yang tau detail tentang ini Monica sama Kevin"sahut Rafael sambil menyetir mobilnya dengan kecepatan normal.

__________________________________

Hayy gimana nih ceritanya menurut kalian?

Siapa yang benci sama Monica
Komen ya dan jangan lupa untuk vote.

High School In Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang