Nakime

124 16 4
                                    


Yuuna lari keasana kemari. ia merasa hatinya senang melihat semuanya
kupu kupu, bunga, hamparan rumput hijau, pohon pohon yg besar nan rindang.

"hei, Nakime? apa aku suka kesini?"
tanya Yuuna

"ya... sering...sangat...." ucap Nakime

Nakime pun duduk di bawah pohon sambil melihat Yuuna yg meloncat dan berlari kesana kemari dengan gembira nya. ia biar kan gadis bersurai pirang itu menikmati keindahan yang ada di sini.

Yuuna mengambil beberapa bunga dengan warna yg berbeda beda. ia membuat 2 mahkota bunga.
"Yosh... Nakime pasti suka"

yuuna lalu berlari ke Nakime sembari teriak "NAKIME!!" sambil melambai kan tangan ny yg terdapat mahkota bunga

"Hei! hati ha-"

Bruk..
Yuuna jatuh karena kakinya tersandung

"aku sudah mengucap kan untuk berhati hati"

"Maaf kan aku Nakime"

"sudah jangan minta maaf."

'baru kali ini aku mendengar Nakime berkata tanpa terpotong lama'
"Hei Nakime liat ini" sambil memperlihat kan mahkota bunga

"bunga? untuk siapa?"

Yuuna pun berdiri dan memasang kan salah satu mahkota bunga itu ke kepala nya Nakime dan satunya nya di kepalanya

"Ke....kenapa?"

"hah?" heran yuuna

"kenapa... kau memberi ku bunga?"

"oh itu... kata ibuku jika seseorang memberikan mu sebuah bunga berati orang itu menyayangi mu"

"kau... menyayangi ku?"

"Iya"

"Walaupun aku Oni?"

"aku tau kau berbeda dari oni lain walaupun kau itu adalah Upermoon. di hati mu masih tersimpan rasa cinta dan kasih sayang serta kehangatan. dan juga aku lebih senang bersama mu dari pada dengan yang lain. apa lagi dengan si Pakboi itu. pen rasanya ku patah kan leher nya terus ku jadikan bubur Manado"

"apa kau mempunyai saudara?"

"tentu! dia Nii-chan ku"

"apa dia juga pemburu iblis?"

"iya. tapi dia itu memperlakukan iblis seperti manusia. selalu tenang, lembut dan suka tertawa walaupun dia mempunyai beban yg tidak bisa di bilang enteng"

"apa dia saudara kandungmu?"

"tidak. ibuku mengangkatnya. karena ibu kandung nya meninggal, lalu ayah nya menikah dengan seorang perempuan lagi, namun dia justru banyak menganiaya nya. lalu, Ayahnya meninggal karena bunuh diri dan sekarang ibu tirinya di tangkap oleh polisi karena di vonis mengalami gangguan jiwa"

"bagaimana ciri cirinya?"

"dia dengan ku hampir mempunyai tinggi yang sama, memakai jilbab warna hitam, memakai haori kupu kupu bewarna biru"

"apa ada orang yang membenci nya?"

"ada"

"walaupun dia orang yg sangat baik?"

"namanya orang gak semua menyukai kita pasti ada yg tidak suka. jika kita mengikuti kata orang lain maka itu tidak akan ada habis nya. selama apa yg kita kerjakan baik, toh kenapa harus di ambil pusing?"

Nakime memegang bunga yang ada di kepalanya. dan tak di sadarinya air mata nya jatuh
'Hah? Apa ini? apa aku menangis?'

***

Kimetsu No Yaiba ( Funfic )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang