Prolog

746 102 3
                                    

Suara alarm membangunkan seisi kamar asrama laki-laki Yang ada dibagunan itu,beberapa siswa yang berasrama disana mulai terkejut saat bangun. Benar-benar bukan cara bangun tidur impian, mereka bahkan bukan seorang tentara.

Disana juga laki-laki bernama Kim Taehyung terngah mencoba menormalkan denyut jantungnya yang masih terkejut akan alarm yang selama lima hari per Minggu itu membangunkannya dengan suara yang berbeda. Pernah, pemilik asrama membangunkan mereka dengan suara pistol sebagai lagu alarm dan para siswa itu mulai panik dan bersembunyi.

Dengan cara bangun seperti itu, bisa-bisa para penghuni asrama mempunyai serangan jantung yang teramat parah. "Aish... Jantungku." Ucap Taehyung mengelus dadanya ringan sebagai tanda jika dia harus tenang.

"Ah, jika begini caranya aku pindah asrama saja~" kata Jungkook yang mulai menutupi kepalanya dengan menggunakan bantal berwarna putihnya yang cukup tebal.

"Lalu dimana kau akan pergi? Rumahmu Busan, asrama ini adalah tempat terdekat dengan kampus serta dananya lebih murah daripada yang lain." Kata Yoongi membuka kapas yang menutupi telinganya sebagai penetralisir suara alarm, saat alarm sudah mulai berhenti.

"Ah, andai saja aku adalah seorang sendok emas¹, aku akan membeli apartemen di dekat kampus saja." Helaan nafas Jungkook seperti mengisyaratkan jika dia masih mengantuk dan lelah akan semua penderitaan ini, asrama itu mungkin tidak memiliki jam tidur yang pasti, namun dia tidak kuat jika harus bangun seperti itu.

"Oh, berbicara tentang sendok emas. Apa benar kau akan pergi Minggu besok?" Tanya Yoongi kepada Taehyung yang tengah menggelantungkan handuk di pertengahan bahu kanan dan lehernya. Taehyung yang mendengar itu hanya mengangguk sembari menutup mulutnya yang terbuka akibat menguap.

"Eh?! Kau akan pergi? Kemana?" Tanya Jungkook merasa keingintahuannya meningkat, sepertinya darah pewarta dari orangtuanya memang diturunkan ke Jungkook dari pada kakak laki-lakinya yang lebih menyukai menjadi seorang doktor psikologi.

"Ke apartemen dimana anaknya teman ibuku tinggal. Aku mengadu kepada ibuku karena disini tidak nyaman. Tapi aku rasa disana akan lebih tidak nyaman karena harus tinggal bersama seorang perempuan." Belum cukup dengan berita perginya Taehyung, Jungkook dihadiahi berita jika Taehyung akan tinggal satu apartemen dengan perempuan(?).

Jujur saja, Jungkook iri.

"Hidupmu memang diberkahi." Kata Yoongi yang sebenarnya juga terkejut namun tidak bersikap berlebihan seperti Jungkook yang sudah menjatuhkan rahangnya sampai terlihat amandel didalamnya.

"Tapi aku tidak yakin jika dia bisa berkomunikasi denganku." Kata Taehyung mengambil barang-barang untuk mandi dilemari kayu dekat ranjang Jungkook yang memang dimiliki bersama dan untuk bersama namun isinya untuk pribadi.

"Kenapa?" Tanya keduanya-Yoongi dan Jungkook, bersamaan seperti anak TK.

"Waktu aku bertemu dengannya tiga hari yang lalu, dia tampak pendiam dan tidak seru." Kata Taehyung kemudian pergi untuk mandi di kamar mandi yang memiliki 10 bilik dilantai bawah.

"Tetap saja kau beruntung." Gerutu Jungkook yang kemudian mulai mengambil handuknya dan menuju ke arah yang sama dengan Taehyung diikuti oleh Yoongi dibelakangnya.

TBC

Like and Comment + Follow me

Sendok emas = Terlahir kaya, orang kaya, kaya.

TRASHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang