Part #10

301 82 3
                                    

Taehyung melihat ke arah meja ruang tamu, tatapannya kosong. Diresapi seluruh kalimat-kalimat yang dia baca kemarin. Hari ini tidak ada jadwal kuliah membuatnya bisa santai dirumah, namun sayangnya pikirannya tak membiarkannya istirahat.

Dia melihat ke arah kamar Dahyun yang selalu terkunci. Apa dia harus membukanya dan melihat ada tidaknya benda yang dikatakan Jungkook semalam. Setidaknya jika memang Dahyun merupakan kupu-kupu malam, dia akan menyimpan alat-alat yang berbau seks.

Tapi anehnya, dia tidak pernah melihat Dahyun pergi saat malam hari, bau alkohola tau semacamnya. Atau mungkin Dahyun pergi saat dia tertidur?

Dan juga mereka sudah pernah menginvestigasinya,  tidak ada tanda-tanda jika Dahyun pergi dan keluar malam. Terakhir kali dia mencabut cctv di kamar Dahyun juga tidak menemukan apapun kecuali tumpukan sampah.

Mungkin Dahyun mengetahui cctv itu dan mulai berakting. Mungkin juga tidak.

Mungkin saja itu hanya manipulasi semata seperti apa yang dikatakan okeh Jungkook. Tapi...

"Ah.. aku bisa gila jika begini jadinya." Kata Taehyung mengacak rambutnya. Dia diambang dimana dia tidak ingin percaya dan percaya dalam waktu yang bersamaan.

Sementara itu kata mungkin memenuhi kepalanya.

Ting!

[Jeon Jungkook] : Lihat ini.
[Jeon Jungkook] : (KD kembali menjadi perbincangan, dia sekarang tinggal dengan seorang pria tua?!)
[Jeon Jungkook] : Pikirkan kembali apa yang harus kau pikirkan. Aku melakukan ini karena aku peduli kepadamu.

Peduli. Taehyung menghela nafas.

Peduli ya....

Taehyung bimbang, apa benar dia salah sasaran kali ini?

Suara pintu terbuka menjadi sinyal bahwa seseorang sudah datang pada waktunya, Dahyun datang dengan jaket yang melindungi kepalanya dan maskernya yang seperti biasa akan menutupi wajahnya.

Bedanya... Kali ini dia basah kuyup.

Dahyun melihat dengan jelas jika Taehyung menatapnya dengan tatapan aneh, memang dia aneh. Karena di luar tidak hujan tetapi badannya basah seperti habis terkena hujan deras.

Dahyun tidak mau Taehyung ikut campur pada masalahnya kali ini. Dia sudah mengetahui tentang rumor yang dibuat-buat itu, dia takut jika nama Taehyung akan tercemar. "Hei, apa kau-"

Dahyun menepis tangan yang memegang bahunya itu, dia tidak ingin membuat masalah semakin besar. "Jangan sentuh aku!"

"Ayo bicara denganku." Ucap Taehyung mengurung Dahyun dengan tangan besarnya. "Jika tentang rumor tersebut, aku minta maaf." Dahyun malu dengan dirinya sendiri, dia marah atas kesalahannya dan menyalahkan Taehyung begitu saja.

"Tidak, aku ingin berbicara tentang yang lain. Ganti dulu bajumu." Kata Taehyung mengambilkan handuk yang jelas dekat dengan mereka.

Setelah Dahyun keluar dari kamar, dia dapat memperhatikan jika Taehyung duduk diatas sofa dengan mengigit jarinya. Apa yang akan dibicarakan Taehyung ya?

"Duduklah." Ucap Taehyung menepuk Sofanya dengan senyum tipis yang menenangkan Dahyun.

"Pertama, aku minta maaf karena aku pernah melanggar privasi dan melakukan pemaksaan kepadamu. Aku mengerti jika kau marah kepadaku." Jelas Taehyung menatap Dahyun yang masih menunduk didepannya.

"Kedua, apa yang terjadi denganmu tadi?" Dahyun menggeleng dia mengatakan dalam hati jika dia tidak apa-apa.

"Dahyun, ceritakan kepadaku. Mungkin aku pernah berbohong kepadamu. Tapi kali ini aku akan keluar dengan mulut yang tertutup, aku janji kepadamu. Jika aku berbohong, kau boleh marah kepadaku dan menghukum ku sesuka hatimu. Bagaimana?" Negoisasi Taehyung sepertinya masih belum bisa diterima oleh Dahyun seakan akan pernah mendapatkan negoisasi yang sama.

TRASHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang