Jika kau memang tidak bermaksud mendekat, jangan melanjutkan. Aku bukan seseorang yang mudah jatuh cinta, jika kau membuatku jatuh cinta dan pergi. Aku bisa saja kehilangan rasa ingin mencintai. Cinta itu obat, Kecewa itu penyakit.
Dahyun melihat ke arah Junhwan yang memberikan tatapan nyaman kepada Dahyun, sementara itu, Ibu Dahyun, Taehyung, Jungkook dan Yoongi berada di apartemen Junhwan untuk mendengarkan penjelasan Dahyun yang menjadi salah satu cara Dahyun untuk sembuh.
"Kita akan mendengarkanmu tanpa menyelamu. Lakukan dengan jujur, itu adalah cara untuk berdamai dengan masa lalumu." Ucap Junhwan yang membuat Dahyun menghela nafas dan menutup matanya sebentar.
"Kau sudah siap?" Tanya Junhwan yang diangguki oleh Dahyun. Dan cerita dimulai.
***
Dahyun membuka matanya, hari ini rasanya sangat malas sekali untuk masuk ke kampus. Terlebih lagi hari ini ada quiz.
Tok! Tok! Tok!
"Kim Dahyun!"
Suara itu lagi, Dahyun tidak berniat untuk membukakan pintu untuk manusia itu.
"Kim Dahyun!"
Suaranya meninggi karena ia tahu Dahyun masih belum bangun dari tidurnya. "Dalam hitungan ke tiga!"
"Iya!" Ucap Dahyun yang paling tidak suka dihitungi saat dia sedang malas untuk bangun tidur, dia pun membuka pintunya dan mendapati Taehyung sedang berkacak pinggang sembari membawa sebuah paket berwarna coklat berukuran cukup kecil. Pas dengan tangan besar Taehyung.
"Oh! Sudah sampai!" Dahyun beranjak mengambil paket itu, namun di tarik oleh Taehyung.
"Eits! Ada uang untuk pengantaran dari pintu ke pintu!" Alis Taehyung naik turun dengan cepat, laki-laki itu sangat suka uang hingga sering kali meminta uang Dahyun untuk hal-hal kecil seperti membuangkan sampah, memasak, mencuci piring dan lainnya.
Bahkan terkadang dia meminta uang untuk jasa membangunkan Dahyun dari tidurnya.
"Aku sedang tidak ada uang!" Kata Dahyun masih mencoba untuk mengambil kotak kecil itu, namun apa daya Taehyung lebih tinggi darinya.
"Pembohong, ibumu memberikanmu uang awal bulan kemarin sore." Bagaimana bisa laki-laki itu mengetahui hal-hal seperti itu?
"Hash! Baiklah! Berapa?" Tanya Dahyun menyerah dan mengetikkan password untuk mentransfer uangnya ke Taehyung.
"Hm... 2000 Won." Ucap Taehyung yang kemudian mendapatkan notifikasi pesan dari banknya. Lalu memberikan barang itu ke Dahyun, dan Dahyun menutup kamarnya yang sekarang sudah sangat bersih dan berwarna dengan sebal.
Uang bulanannya cepat habis karena manusia itu.
"Cepatlah mandi bau! Aku akan pergi dulu!" Teriak Taehyung yang hanya di jawab iya dengan cukup lantang oleh Dahyun dari kamarnya.
Tv yang menyala sejak tadi ingin Taehyung matikan dengan remot, tapi terhenti saat ada berita.
"Kedua pelaku pembulian internet ini merupakan.."
Berita yang menampilkan wajah Mark dan Eunwoo saat itu membuat Taehyung berhenti sejenak, dia mengingat kembali saat itu.
Dahyun menangis setelah menceritakan ceritanya, begitu juga dengan ibunya yang langsung memeluknya. Dia merasa sangat buruk saat mengetahui anaknya telah diperlakukan seperti itu.
"Yoon-". "Sudah." Ucap Yoongi sebelum mendapatkan perintah dari Taehyung yang sempat membawanya pergi.
"Huh?". "Ayahku seorang jaksa, aku tahu maksudmu. Aku sudah melaporkannya ke ayahku sejak hari itu dan ayahku bersedia membantu. Kau bisa mengatakan jika aku jenius, terimakasih." Ucap Yoongi terdengar sombong tapi jujur saja Taehyung berterimakasih atas kesombongannya itu.
"Aku.." Jungkook muncul diantara mereka berdua.
"Ingin minta maaf. Dahyun sudah memaafkanku saat aku menghubunginya kemarin. Aku belum meminta maaf kepada kalian."
Yoongi dan Taehyung melihat satu sama lain, kemudian Taehyung menghela nafas dan berkata, "Aku juga minta maaf, kalimatku.. sangat tidak bernorma."
"Hei, tentu saja kami memaafkanmu. Tapi... Bagaimana kau bisa hanya menyukai Taehyung saja? Aku juga disana saat menyelamatkanmu, bahkan aku tidur dilantai karena tidak ada kasur lain di rumah sakit saat itu." Tanya Yoongi bercanda, mereka hanya tertawa saat itu untuk mengurangi kecanggungan mereka.
"Kau tidak salah menyukai seseorang. Tapi maaf, aku tidak bisa membalas cintamu." Ucap Taehyung yang hanya bisa diikhlaskan oleh Jungkook.
Pip!
Tv dimatikan.
"Aish! Kim Taehyung! Kau memakai parfumku lagi untuk mengharumkan toiletmu?!" Teriak Dahyun membuka kamarnya saat dia menyadari parfumnya hilang lagi. Taehyung yang menyadari bahaya datang langsung menuju ke arah pintu dan memakai sepatunya lalu lari.
Tidak, mereka tidak berpacaran.
Mereka hanya roommate yang berisik.
[The End]
Thanks for reading. Maaf kalau nggantung dan gaje.
Fancy u!
KAMU SEDANG MEMBACA
TRASH
FanfictionDahyun adalah seorang perempuan yang tanpa diketahui oleh Taehyung jika dia sangat kotor dan rumahnya penuh dengan sampah. Awalnya Taehyung berpikir jika perempuan itu sangat malas dan selalu berpikiran sempit. Namun siapa sangka, ada cerita dibalik...