Terkadang, mimpi indah membuat kita tak ingin terbangun. Tapi jika kita tidak terbangun, kapan kita akan menghadapi masalah yang nyata?
Taehyung, Yoongi, Jungkook dan beberapa teman lainnya seperti Eunwoo tengah minum-minum bersama. Mereka sebenarnya bukan rival jika diluar pertandingan, jadi mereka terbiasa minum bersama. "Pertandingan bolanya tiga hari lagi, bersiaplah kalian." Kata Eunwoo sembari tertawa.
"Aih, musim kemarin itu hanya keberuntunganmu!" Kata Jungkook ikut tertawa mendengarnya.
Disana mereka semua tertawa hingga Taehyung memilih untuk ke toilet sebentar karena Dahyun menghubunginya. "Hei, mau kemana?" Tanya Eunwoo melihat Taehyung beranjak dari tempat duduknya.
"Ada yang memanggilku, sebentar."
"Siapa?" Jungkook bertanya kepada Taehyung yang sudah pergi tidak mendengarkan pertanyaannya.
"Mungkin ibu, ayahnya, atau mungkin Dahyun." Yoongi menjawab Jungkook yang sepertinya kecewa karena pertanyaannya tidak terjawab.
"Dahyun? Kalian mengenalnya?" Tanya Mark yang mendengar percakapan itu. Yoongi dan Jungkook bertatapan dan mengangguk sebentar.
"Apa kalian tidak mendengar berita tahun lalu?" Tanya Mark yang kemudian dipotong oleh Eunwoo yang memberikan minum kepadanya, "Sudahlah, itu urusan tahun lalu. Kau tidak perlu membesarkannya sekarang."
"Ada apa ditahun lalu?" Tanya Jungkook membuat Mark tersenyum dan berkata, "Ada rumor yang mengatakan jika Dahyun itu seorang kupu-kupu malam. Tapi-"
"Itu hanya rumor, tidak perlu menceritakannya kepada mereka. Dahyun terlihat seperti perempuan baik." Kata Eunwoo yang sepertinya Mark ketahui sedang melempar batu sembunyi tangan, sangat pintar.
Mark sangat suka ide sahabatnya itu.
"Ya, ya, hanya karena kau pernah berbicara kepadanya bukan berarti kau tahu dia bagaimana bukan?" Eunwoo hanya tersenyum mendengar jawaban dari Mark itu, dan menatap Yoongi dan Jungkook yang sepertinya ingin mendengarkan lebih lanjut.
"Bagaimana bisa ada rumor seperti itu?" Jungkook mengeriyit, tidak ada asap kalau tidak ada apikan?
"Jadi begini, aku pernah memergoki Dahyun di rumah temanku, temanku bilang jika dia adalah wanita bayaran. Tapi karena penampilannya yang berubah aku tidak begitu mengenalinya, beberapa hari kemudian Dahyun mengatakan jika dia hamil dan menggugurkan bayi itu. Tapi, dia menyalahkan temanku atas kejadian itu dan membuat temanku di dropout dari kampus." Tatapan Jungkook semakin tidak terbaca, Dahyun yang notabennya mengalami depresi bisa sekejam itu? Dan sekotor itu?
Apa dia harus memberitahu kakaknya tentang ini?
"Tapi, tetap saja, rumor adalah rumor. Kau tidak boleh menghancurkan hidup orang lain berdasarkan rumor." Eunwoo kali ini menegak alkohol cukup banyak.
"Lihatlah, kau bersikap terlalu baik lagi kepada semua orang." Ucap Mark kepada Eunwoo.
Sementara itu Taehyung sedang berada di kamar mandi melakukan panggilan dengan ibunya yang mengatakan jika memang Taehyung tidak menyukai hidup dengan Dahyun dia bisa pergi. "Aku... Aku tidak apa-apa. Hidup bersamanya tidaklah buruk."
"Apa kau menyukainya?"
"Tentu saja tidak. Aku hanya menganggapnya adikku. Oh iya, Bu... ah.. tidak. Aku akan kembali bersama teman-temanku." Taehyung menahan keinginannya untuk mengatakan hal tersebut pada ibunya, mengingat itu bukan persetujuan dari Dahyun sendiri.
"Hmm, baiklah. Jangan pulang terlalu larut, kasihan Dahyun sendirian di rumah."
"Selamat malam." Kalimat itu mengakhiri panggilan mereka berdua malam itu, kemudian, Taehyung melihat jam, pukul 12 malam waktu berjalan begitu cepat. Dia juga harus cepat pulang.
Keluar dari kamar mandi, Taehyung mengambil jaketnya dan izin untuk pergi terlebih dahulu. "Hei, Tae, tunggu sebentar!" Panggil Jungkook kepada Taehyung yang beranjak pulang.
"Ya? Ada apa?" Tanya Taehyung yang masih mencoba membenarkan jaket miliknya.
"Aku rasa ada yang tidak benar dari Dahyun." Taehyung menaikkan alisnya, tentu sana ada yang tidak benar. Apa amksud Jungkook dari yang tidak benar yang satu ini?
"Aku rasa, Dahyun bukanlah wanita baik-baik."
Taehyung menghela nafas, apa lagi yang dipikirkan oleh temannya yang satu ini.
"Dari rumor yang beredar Dahyun merupakan kupu-kupu malam. Dia bukan perempuan baik-baik, dan seorang manipulator. Mungkin apa yang dilakukannya selama ini adalah cara agar kau-"
"Jungkook. Jika rumor tersebut salah, apa yang akan kau perbuat?" Tanya Taehyung kali ini membuat Jungkook tidak percaya jika temannya seperti memihak kepada perempuan itu.
"Hei, aku mencoba untuk menyelamatkanmu dari perempuan aneh dan gila itu! Coba kau pikir, kenapa dia tidak mau menjalani terapi? Hah? Dari asumsiku, dia hanya memanipulasi depresinya hingga kau merasa kasihan kepadanya dan memihaknya. Dan itu sudah terjadi padamu!" Taehyung hanya menghela nafas atas pernyataan temannya yang menggebu-gebu itu.
Untung saja mereka yang berada sedikit jauh dari tempat mereka berkumpul tadi tidak begitu menimbulkan banyak atensi.
"Aku bertanya bagaimana jika saja rumor itu tidak benar?" Taehyung mencoba untuk tetap tenang atas apa yang dikatakan oleh Jungkook.
"Dan aku sudah memperingatkanmu tentang hal ini." Ucap Jungkook yang lelah untuk memberitahu Taehyung.
"Apa kau menyukainya?" Tanya Jungkook menyelidiki Taehyung. "Mengapa kau mengalihkannya pada pertanyaan itu?" Tanya Taehyung balik.
"Jika tidak, kenapa kau ingin sekali ikut campur dikehidupannya dan tidak mau pergi saja? Karena tempat tinggal? Alasan!" Taehyung tahu, manusia di depannya ini menghawatirkannya. Namun Taehyung juga tahu, dia tidak bisa sepenuhnya berada di pihak mana pun. Karena...
"Bukankah kau juga pernah ada pada tahap ini?" Tanya Taehyung menatap iba teman di depannya.
"Apa?"
"Apa kau lupa jika kau pernah berada pada tahap ini?" Tanya Taehyung lagi seolah-olah mengingatkan tentang apa yang pernah terjadi dulu.
"Jika saja.. aku dan Yoongi tidak menyelamatkanmu... Kau pasti tidak bisa mengoceh sebanyak ini. Bukankah begitu?"
"Apa kau baru saja menyuruhku untuk mati?"
"Tidak! Aku mengingatkanmu karena semua orang di dunia ini butuh bantuan. Hanya karena dirimu pernah selamat, kau melupakan apa yang terjadi...."
"...kau tahu rasanya sulit untuk hidup...."
"..dan aku tahu rasanya hampir kehilangan seseorang..."
"Ini dan itu sama sekali tidak sama!" Teriak Jungkook masih tidak ingin membiarkan Taehyung menyelamatkan orang yang salah.
"Jeon Jungkook!" Jungkook mematung saat teman yang lebih tua beberapa bulan darinya itu meneriakinya, Taehyung adalah orang yang tenang dia tidak pernah sangat marah seperti dia menatap Jungkook saat itu.
"Hah... Baik. Geledahi kamar perempuan itu, jika kau menemukan alat kehamilan atau hal-hal mencurigakan lain... Pergi dari sana." Kata Jungkook yang terakhir kali sebelum dia melangkah pergi dari sana, sementara Taehyung tidak mengerti tentang apa yang dibicarakan oleh temannya sejak tadi.
Ting!
Taehyung mendapatkan pesan dari orang yang tidak diketahui nomor dan namanya.
[Pelacur dan Manipulator KD]
Taehyung membukanya kalimat perkalimat yang ada di blog kecil itu membuatnya menghela nafas, dia tahu siapa yang menjadi karakter KD di blog tersebut. Tapi dia tidak bisa mempercayai rumor dan omong kosong itu sebelum dia tahu dengan sendirinya.
TBC
Thanks for reading guys!
I love you!
KAMU SEDANG MEMBACA
TRASH
FanfictionDahyun adalah seorang perempuan yang tanpa diketahui oleh Taehyung jika dia sangat kotor dan rumahnya penuh dengan sampah. Awalnya Taehyung berpikir jika perempuan itu sangat malas dan selalu berpikiran sempit. Namun siapa sangka, ada cerita dibalik...