Nisa dan Serkan disuruh menunggu diluar oleh dokter. Sementara dokter masuk dalam ruangan pemeriksaan untuk memeriksa keadaan Kania. Selang beberapa menit dokter ikut keluar.
"Bagaimana keadaannya dok?" Tanya Nisa.
"Pasien tidak apa-apa. Hanya sedikit syok apakah dia habis di bentak? Atau dimarahi? Jika iya pasien mengalami syok ringan karena hal itu. Dikarenakan fisik atau mental pasien sama sekali tidak pernah di bentak atau dimarahi,itu yang membuat beberapa sarafnya terkejut karena mendengar suara bagas atau teriakkan. Dan itu juga yang memicu badanya panas. Pasien akan dirawat beberapa jam sampai infusnya habis. Apakah pasien ingin di pindahkan ke ruangan inap atau tetap di ruangan ini?" Ucap panjang lebar dokter itu sambil bertanya.
"Pindah kan saja keruangan VIP dok" suara Serkan menginstruksi.
"Baik tuan saya permisi."
Tidak lama setelah itu keluarlah perawat dengan mendorong brankar yang ditempati Kania.
Serkan dan Nisa mengikuti dari belakang dengan perasaan sedikit lega. Ingat hanya sedikit. Hingga ponsel Serkan berbunyi menandakan ada panggilan masuk.
Iky calling..
Hallo.
Ya hallo kalian dimana aku dimansionmu tapi kau Nisa dan Kania tak ada.
Kami di rumah sakit XX,anakmu sakit maaf baru mengabari.
Apa? Kania sakit? Rumah saki XX kan? Baiklah aku akan kesana.
Ya aku tunggu ruangan VIP XY nomor 05.
Baik baik aku akan kesana.
"Siapa yang menelpon tuan?" Tanya Nisa.
"Ehh maaf saya lancang."
"Iky" singkat padat jelas.
Sampailah mereka diruangan VIP XY nomor 05. Disana sudah ada Kania terbaring dalam kamar ini juga di penuhi fasilitas yang lengkap. Kamar mandi,tv,sofa,lemari pendingin,lemari pakaian dan lainnya.
Tidak lama Iky datangan dengan nafas yang terengah engah. "Apa yang terjadi padanya,kenapa bisa sakit. Ia sangat jarang sakit." Tanya Iky dengan suara sedikit meninggi.
"Maafkan aku ini salahku,tadi kami mengajaknya ke mall karena ia terlihat bosan. Kemudian kami berkeliling sebentar dan terakhir kami pergi ke area bermain anak anak. Tidak lama kami tiba disana Kania bermain dengan aku dan tuan Serkan yang mengawasinya,lalu tuan Serkan izin ke toilet,dan aku membuka hpku sebentar mengecek pesan yang masuk. Baru ingin membuka pesan ada suara gaduh gaduh dari arah tempat Kania bermain. Aku mendekat dan tidak tau pasal apa ada ibu ibu memarahi Kania. Karena katanya Kania tidak sengaja menumpahkan air minum yang anaknya bawa dan tumpah mengenai bajunya. Ibu itu marah marah dan memperpa njang masalah maafkan aku ini semua salahku karena tidak benar benar menjaga Kania. Lalu beberapa jam yang lalu badannya panas,dan kami membawanya ke sini kata dokter ia hanya sedikit syok maafkan aku Iky" Ucap Nisa panjang kali lebar.
"Siapa ibu ibu itu Ser?" Tanya Iky pada Serkan.
"Ny. Aganter. Sudah aku beri pelajaran aku mencabut saham perusahaanku dari perusahaan keluarganya." Ucap Serkan.
"Terima kasih."
"Dan Nisa maaf tadi aku berbicara dengan nada sedikit tinggi. Aku mengkhawatirkan kondisi Kania,dia sangat jarang sakit. Dia juga sangat jarang mendengar bentakkan."
Kemudian mereka tenggelam dalam kesunyian,Serkan dan Nisa duduk di sisi kiri dan Iky yang duduk di sisi kanan ranjang. Waktu menunjukkan pukul 12.20 PM,mata Nisa sangat berat hingga akhirnya ia tertidur.
Serkan yang melihat Nisa tertidur dengan posisi yang saat bangun bisa menimbulkan leher lelah berinisiatif menyenderkan kepala Nisa pada bahunya dan itu terjadi.
Kini Nisa tidur dengan posisi kepala menyender pada bahu Serkan. Dan Serkan pun tertidur. Kini posisi keduanya kepala Nisa sebagai bantal Serkan dan bahu Serkan sebagai bantal Nisa. Apalah daya ini yang single.
Iky yang melihat itu hanya bisa memendam kecemburuan,mau cemburu punya hak apa? Ia akhir menyenderkan kepalanya pada pinggir ranjang dan tangannya menggenggam tangan putri kecilnya.
"B E R S A M B U N G 🌚"
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa Menikah (PROSES ..........)
RomanceKisah yang menceritakan tentang seorang gadis yang baru saja menyelesaikan kuliahnya,namun dijual sang ayah kepada seorang CEO pemilik salah satu perusahaan terbesar di Asia,Eropa,dan Amerika yang memiliki sifat dingin dan cuek,demi menutupi dana pe...