Part 24. Kecelakaan pesawat.

91.8K 6.2K 116
                                    

Hari ini adalah hari Iky pulang ke negara aslinya. Ia juga sudah memberi tahu Nisa untuk memberitahu pada Kania bahwa ia pulang hari ini. Sekaligus kejutan untuk Kania karena hari ini ia ulang tahun.

Sekarang Kania dan Nisa berada di toko kuenya. Waktu menunjukkan pukul 10 pagi,Nisa tengah membantu karyawannya karena toko kuenya ramai sementara Kania ia dudukkan disalah satu meja dekat kasir.

Mereka menyalakan televisi yang ada dipojokkan yang menunjukkan berita tentang luar negri. Selang sekitar 1 jam kemudian para pengunjung sudah mulai sedikit mengurang Nisa duduk di dekat Kania.

Mengajak Kania berbincang sebentar menghilangkan bosannya. Kemudian tiba tiba saat berbincang bincang tv yang dinyalakan tadi menunjukkan berita pesawat jatuh.

Degg... Nisa yang melihat berita tersebut menjadi deg degan. Sang penyalur berita terus menyalurkan berita atas jatuhnya pesawat tersebut,menyebutkan nomor penerbangan.

Tes.. air mata Nisa tiba tiba meleleh. Ia menoleh ke arah Kania,namun anak seusianya tidak tahu apa apa bukan? Ia tau itu adalah pesawat yang dinaiki Iky karena ia tadi sempat bertukar pesan dengan duda itu sebelum Iky berangkat.

Kemudian sang penyalur berita menyebutkan nama dari masing masing korban yang telah ditemukan. Pesawat tersebut terjatuh di laut Kaspia,karena salah satu mesin kendali pesawat tersebut rusak.

Hingga nama IKY WIJAYA tertera dilayar ķaca tersebut. Kembali air matanya menetes,kemudian memeluk Kania erat. Menyalurkan kekuatan menatap iba bidadari kecil tersebut. Kania yang diperlakukan seperti itu hanya menatap Nisa bingung.

"Mommy cenapa angis?" Tanya Kania.

"Kania dengerin mommy ya. Kania pokoknya harus kuat,Kania gaboleh sedih disini masih ada mommy oke. Sekarang kita pergi ya,pergi ketemu sama daddy Kania oke?" Ucap Nisa.

"Daddy udah datang mom?" Ucap Kania.

"Udah saya tapi kita perginya sama om Serkan. Kita ke kantor om Serkan dulu ya. Bentar mommy ambil tas oke." Ucap Nisa sementara Kania hanya membalas dengan anggukan.

Tidak lama kemudian ia kembali dengan tas digendongannya. Lalu mereka pergi ke kantor Serkan menggunakan taksi.

Sesampainya disana mereka berdua langsung masuk menuju ruangan Serkan tanpa bertanya apakah ada Serkan atau tidak pada resepsionis. Nisa bahkan berjalan dengan air mata dimatanya,tangannya mengenggam erat tangan Kania.

Berjalan kearah lift menunggu beberapa menit hingga pintu lift terbuka. Menekan tombol yang menuju ke lantai paling atas. Beberapa menit dalam keheningan bahkan karyawan yang satu lift dengan Nisa tak ada yang berani bertanya.

Hingga Ting..... pintu lift terbuka sampailah Nisa dan Kania di lantai yang mereka tuju. Berjalan menghampiri ruangan Serkan tanpa mengetuk pintu langsung masuk.

Serkan hampir marah namun melihat siapa yang masuk ia merubah raut wajahnya menjadi bingung. Kemudian Nisa mendekat dan memegang tangannya.

Deg deg deg.......degdegdeg..... jantungnya berdetak tiga kali lebih cepat dari biasanya.

"Ada apa?" Ucap Serkan.

"Bisa....bisakah kau membantu kami menemui Iky?" Ucap Nisa.

"Iky? Bukankah ia pulang hari ini?" Ucap Serkan lagi dengan nada sedikit ketus. Mendengar nama Iky moodnya berubah seketika.

"Aku mohon. Pesawat yang ditumpangi Iky mengalami kerusakan pada salah satu mesin. Hingga pesawatnya hilang koneksi dan jatuh di laut Kaspia. Aku mohon sekali saja bantu aku,aku ingin mempertemukan Kania pada Iky aku mohon. Hari ini hari ulang tahunnya hari dimana seharusnya ia menghabiskan waktu bersama daddynya dan meniup lilin kue ulangtahun. Aku mohon sekali saja hikss." Ucap Nisa dengan nada sedih dan sedikit menangis.

"Apa? Pesawat jatuh? Iky? Hah?" Serkan bermonolog sendiri otaknya tiba tiba ngelag. Hingga beberapa saat kemudian barulah ia sadar. Menelpon sekretaris Lim menyuruh mempersiapkan pesawat mereka akan terbang ke pulau dekat laut Kaspia karna dirumah sakit disana korban pesawat jatuh tersebut di bawa.

Kemudian mereka bertiga Serkan,Nisa dan Kania yang berada di gendongan Serkan berjalan keluar ruangan. Berjalan turun ke lobby hingga membuat keryawan terkejut. Heh!?

Mereka berjalan beriringan dengan Kania dalam gendongan Serkan,sementara tangan Nisa merangkul lengan Serkan. Seperti keluarga bahagia bukan?

Memasuki mobil yang sudah disiapkan oleh sekretaris Lim. Kemudian mobil tersebut berjalan menjauh dari kantor menuju bandara.

Beberapa menit perjalanan sampai lah mereka di bandara tujuan. Turun dari mobbil kemudian berjalan menuju pesawat yang terparkir rapih. Menaiki salah satu pesawat kemudian sang pilot melajukan pesawat tersebut.

Sekitar lima puluh menit sampailah mereka di pulau tujuan. Setelah pesawat terparkir dengan rapih mereka turun kemudian berjalan mendekat kearah mobil yang terparkir tak jauh dari sana.

Setelah mereka naik dan duduk dengan benar sang supir melajukan mobilnya ketempat yang telah ditunjukkan RS XXC.

Beberapa menit sampailah mereka kesana. Mendekat ke resepsionis dan bertanya.

"Pasien atas nama Iky Wijaya kecelakaan pesawat tadi siang." Ucap Nisa dengan nada bergetar.

"Sebentar ya bu............. Pasien bernamaIky Wijaya sedang berada diruang ICU." Ucap sang dokter.

"Lantai?" Ucap Serkan.

"Lantai? Ahhk lantai 2 pak." Ucap resepsionis tersebut. Kemudian mereka berjalan tergesah gesah menuju ruang ICU.

Setelah ketemu mereka melihat diatas pintu ruangan tersebut menyala lampu merah menandakan operasi sedang berlanjut. Sekitar 30 menit menunggu keluarlah sang dokter mereka bertiga banggkit dan Serkan bertanya "bagaimana keadaanya dok?" Ucap Serkan.

"Maaf pasien-

"B E R S A M B U N G 🌚"

Holla semuanya apa kabar? Part ini pendek ya? Ya gapapa deh.

Ada yang kangen? Author senang lohh pembacanya udah 2ribu lebih padahal ini cerita ngawur. Makasihh banyakkk.

Tapi author sedih yang votenya cuman sedikit:(.

Yaudah gapapa baca aja jangan lupa vote ya.

Happy Islamic New Year 1 Muharram 1441 H.
🖤

Terpaksa Menikah (PROSES ..........)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang