Part 33. Hukuman wanita nakal.

110K 5.7K 657
                                    

Pagi harinya. Disebuah mansion besar.

Bunda,Serkan,Nisa,Kania serta Tanisa dan Teresa tengah sarapan. Keheningan melanda meja makan tersebut. Ditemani Kania yang sesekali berceloteh hingga sebuah pertanyaan meluncur dari mulut mungilnya.

"Daddy." Panggilnya.

"Iya sayang?" Serkan menyahuti.

"last night why did mommy shout?" Ucapnya.

Uhukk uhukk. Serkan tersedak oleh makanan yang ia makan. "Shout?" Ucapnya. Kania mengangguk sebagai jawaban.

"Ahh last night we played an exciting game." Ucapnya,sedangkan Kania memandangnya dengan tatapan meragukan.

"Is it true? What kind of game?" Ucapnya.

Uhukk.

Uhukk

Kali ini bukan Serkan yang tersedak melainkan Nisa. "Honey you better have breakfast continued later then ask again." Ia berucap untuk mengalihkan pembicaraan Nisa.

"Oh okey." Beberapa menit tenggelam dalam keheningan sampai mereka selesai sarapan.

"Bunda, Serkan pamit ya. Nisa sama Kania ikut juga jadi nanti langsung pulang ke mansion." Ucap Serkan yang di angguki Nisa.

"Oh cuman sehari nginapnya? Kapan kapan nginap lagi ya." Ucap bunda.

"Iya nanti kalo ada waktu luang kami nginap lagi." Ucap Nisa. Bunda mengagguki sebagai jawaban.

Setelah berpamitan mereka naik kedalam mobil yang sudah ada sekretaris Lim di dalamnya. "Daddy." Panggil Kania saat mobil sudah menjauh.

"Ya sayang." Serkan menoleh pada Kania saat ia menyahut mengalihkan pandangannya dari benda di hadapannya ke wajah Kania.

"What game did daddy and mommy play last night? Why not invite Kania?" Ucapnya dengan segala kepolosannya.

UHUK. Bukan Serkan atau Nisa yang tersedak melainkan sekretaris Lim. Mereka berdua menoleh kecuali Kania.

Kania masih menatap mereka penuh harap matanya sudah penuh dengan bendungan kristal bening. "Emmm that. Daddy and Mommy play a game of scissors, rock and paper. Whoever loses will be tickled by the winner." Ucap Serkan penuh kebohongan.

Kemudian Kania menoleh ke arah Nisa "really mom?" Tanyanya. Nisa mengagguk sebagai jawaban.

"Then why don't you ask me?" Bendungan di matanya semangkin banyak. Hampir meleleh.

"Uh, because last night it was midnight so we thought you were sleeping baby, so we didn't invite you." Ucap Nisa.

"Wait? You know who Mommy shouted from hmm? We played games last night. It's very late. It's even past midnight. You stay up late baby?" Ucap Serkan bertanya dengan nada lembut namun di telinga Kania seperti nada membentak.

"Umm sorry daddy. I didn't stay up too serious. I woke up when I heard daddy's car." Ucapnya namun air matanya sudah meleleh.

"Hey why are you crying hmm? Daddy is not angry really daddy's daughter can't cry okay? Then you know mommy screaming?" Tanyanya.

"Forgive me. But I followed you from the beginning you entered to the front of the guest room. Sorry daddy and sorry mommy." Ucapnya dengan lelehan air mata dan memeluk Nisa erat.

"Okay, it doesn't matter as long as you don't repeat it baby. Listen up?" Ucap Nisa sangat lembut dan Kania menjawab dengan anggukan.

Percakapan mereka terhenti saat mobil sudah sampai didepan lobby kantor Serkan. Mereka bertiga turun persis seperti keluarga bahagia. Hari ini rencananya Kania dan Nisa akan menemani Serkan di kantor sampai Serkan pulang setelah ia pulang mereka akan makan malam di luar.

Terpaksa Menikah (PROSES ..........)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang