Episode 1

152 19 96
                                    

Sebuah tapak kaki terdengar sangat jelas menggema di sepanjang koridor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah tapak kaki terdengar sangat jelas menggema di sepanjang koridor. Langkah itu terdengar santai namun pasti. Sampai akhirnya suara itu terhenti di depan sebuah ruangan.

Kini suara tapak kaki itu berganti dengan suara decitan pintu yang dibuka oleh seorang wanita berpakaian serba hitam. Ia melangkah masuk dan meninggalkan kesunyian yang sangat misterius bagi seseorang yang ternyata sedari tadi membuntutinya diam-diam di sepanjang koridor.

Orang itu adalah Jeon Wonwoo. Anak kandungnya sendiri.

Dengan penuh tanda tanya, pemuda berparas tampan itu mendekati ambang pintu dengan hati-hati. Ia mendekatkan telinganya. Berupaya untuk mendengar apa yang sedang terjadi di dalam ruangan yang dimasuki Ibunya tersebut.

Sementara itu, di dalam ruangan. Begitu wanita cantik bernama Stepy itu masuk, tampak tiga orang pria berbadan tinggi nan gagah sudah menunggu. Ketiganya spontan menundukan badan memberi hormat pada wanita yang memiliki jabatan sebagai pemimpin itu.

Dengan wajah ramah namun tetap anggun, wanita bernama lengkap Jeon Stepy itu melenggok melewati ketiga pria tersebut untuk mendatangi singgasananya.

Begitu ia duduk suasana menjadi hening sejenak. Dengan cahaya yang dominan menerangi singgasana, wajah wanita itu kini tampak lebih jelas. Ketiga pria tadi pun hanya diam, berdiri tegap seperti menunggu sebuah perintah untuk membuat mereka bergerak atau berbicara.

"Bagaimana... Apa kalian sudah mencari tahu mengenai letak Kitab lainnya disembunyikan?"

Stepy menatap satu persatu ketiga pria yang merupakan bawahannya tersebut.

"Ye! Kami sudah mengetahui lokasinya. Ternyata Kitab itu ada di tangan Jung Yunho. Namun secara pastinya kami belum tahu dimana ia menyembunyikan Kitab tersebut." jelas seorang Pria bertubuh kekar bernama Baekho.

Stepy melirik jemarinya yang ia mainkan tepat di depan wajahnya.

"Kalau begitu, cari tahu lebih dalam. Dengan begitu kita bisa segera melancarkan serangan." ucapnya tanpa menatap ketiga pria itu.

"Tapi... Bukankah ini akan membahayakan keselamatan Wonwoo?" sanggah seorang pria lainnya.

Dengan tatapan tajam, Stepy mengalihkan pandangannya ke arah pria muda bernama lengkap Oh Sehun itu.

"Apa kau mencoba menentang perintahku?"

Mendadak rasa sakit tiba-tiba menyerang kepala pemuda bernama Sehun tersebut. Ia refleks memegangi kepalanya. Kesakitan. Sebuah sihir kutukan yang tersegel di dalam tubuhnya seperti sedang aktif menyerang otaknya.

Kedua pria lainnya tampak tidak perduli dengan kondisi pemuda yang hampir sekarat itu. Keduanya terlihat benar-benar tenang, layaknya tidak ada yang terjadi di sekitar mereka.

Setelah beberapa detik, begitu Stepy mengalihkan tatapannya ke sisi lain. Rasa sakit yang dialami Sehun pun menghilang. Meski begitu, pemuda berambut cepak itu masih menunduk mencoba mengatur nafasnya.

The Tale of The Good WizardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang