Episode 9

125 17 60
                                    

• Gunung Salju •

Muti berlari sendirian menaiki jalan mendaki yang diselimuti salju dengan begitu percaya diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Muti berlari sendirian menaiki jalan mendaki yang diselimuti salju dengan begitu percaya diri. Ia tidak butuh ramuan pendukung seperti yang diberikan ibunya kemarin. Dengan kekuatannya sendiri, ia yakin mampu melewati ujian ini dengan lancar.

Namun, semuanya tidak berjalan seperti apa yang Muti perkirakan. Begitu sampai di lokasi tempat ramuan teleportasi itu berada, Muti dikejutkan dengan sesosok raksasa berbaju besi yang tampak sangat kuat dan kokoh layaknya patung tengah menghalangi jalan masuk.

 Begitu sampai di lokasi tempat ramuan teleportasi itu berada, Muti dikejutkan dengan sesosok raksasa berbaju besi yang tampak sangat kuat dan kokoh layaknya patung tengah menghalangi jalan masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gadis kecil... Jika kau mau mengambil ramuan itu. Pertama-tama kau harus melawanku terlebih dahulu..." ungkap raksasa itu.

Dengan tatapan tajam, Muti pun bersiap dengan tongkat sihirnya. Ia mulai paham kalau raksasa tersebut pasti merupakan penjaga ramuan yang dikatakan oleh pengawas semalam.

Tanpa rasa takut, gadis berkacamata itu berlari dengan menargetkan ruang kosong diantara kaki raksasa tersebut. Ia berniat melewati raksasa itu tanpa perlu melawannya.

Dengan cepat Muti berhasil melewati sisi bawah raksasa tersebut. Ia terus berlari sambil tersenyum.

"Mudah sekali!" gumamnya angkuh.

Tiba-tiba saja, saat menoleh ke belakang untuk memastikan keadaan raksasa tersebut, Muti dikejutkan dengan penampakan sebuah jangkar besi raksasa yang melayang mengarah padanya.

Kecepatan jangkar itu melampau kecepatannya. Membuat maknae keluarga Jung itu melompat mundur, menghindari jangkar raksasa yang jatuh tepat di depannya.

Muti melirik rantai jangkar itu yang ternyata terhubung dengan genggaman raksasa tadi.

Belum sempat menghela nafas, sebuah jangkar lainnya datang dari arah yang sama. Dengan gesit Muti kembali menghidar.

Detak jantungnya seketika berdetak kencang. Tidak heran. Baru pertama kali ini Muti merasakan pertarungan yang sesungguhnya.

Biasanya ia hanya mendengar hal seperti ini dari buku cerita atau pengalaman para guru yang mengajar di sekolah.

The Tale of The Good WizardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang