Episode 7

102 18 52
                                    

Para peserta yang lolos test pertama pun berpindah ke sebuah ruangan yang tampak sangat berbeda dengan tempat asal mereka tadi.

Para peserta yang lolos test pertama pun berpindah ke sebuah ruangan yang tampak sangat berbeda dengan tempat asal mereka tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruangan ini tampak lebih berkelas dan juga memiliki pencahayaan yang terang.

Wonwoo mengedipkan matanya beberapa kali. Ia merasa takjub dengan sihir teleportasi itu. Namun, ia tidak bisa dengan santai menikmati moment tersebut.

Wonwoo langsung teralihkan dengan keberadaan jumlah peserta yang menurun drastis dibandingkan sebelumnya. Wonwoo menoleh ke sekelilingnya mencoba melihat siapa saja yang lolos bersamanya ke babak dua ini.

Mata Wonwoo pun seketika terhenti di sosok gadis yang baru saja ia kenal tadi. Itu adalah Brina, adik tiri Nana. Ia ada di ruangan ini bersama Wonwoo dan 3 penyihir lainnya.

"Brina-ssi?" panggil Wonwoo mendekati Brina yang masih berdiri dengan wajah linglungnya.

"Wonwoo Oppa?"

"Nana dimana?" tanya Wonwoo.

Brina menggeleng, ia juga terlihat cukup panik begitu menyadari keberadaan kedua Eonni-nya yang semula berdiri di dekatnya kini sudah tidak ada.

"Pria itu bilang kalau kita akan dipisah ke dalam 5 kelompok di tempat yang berbeda. Apa mungkin mereka ada di tempat lain?" gumam Wonwoo mencoba memahami situasi tersebut.

"Tapi... Bagaimaa cara memastikan kalau Nana juga lolos ke babak dua ini?" batin Wonwoo.

"Eonni..." sapa seorang penyihir perempuan pada Brina.

"O! Firda-ya!!" seru Brina terkejut mengetahui gadis yang merupakan teman dekat Muti itu juga berada di sini

***

Di lain tempat, dengan dekorasi ruangan yang sama persis. Nana dan Irma tampak berdampingan dengan wajah bingung sekaligus khawatir layaknya Wonwoo dan Brina.

Disaat itu pula, Pangeran Minhyun muncul dari salah satu sisi ruangan. Ia melangkah mendekati 5 penyihir yang tampak terkejut dengan kehadirannya tersebut.

"Wang..ja..nim..?" gumam Irma tidak percaya.

Namja berambut coklat kehitaman itu pun tersenyum. Mencoba mencairkan suasana menjadi lebih santai.

"Aku ucapkan selamat kepada kalian!" ucapnya tanpa disambut respond apa pun dari kelima penyihir yang masih tampak bingung tersebut.

"Kalian pasti bingung dengan situasi ini. Baiklah.. Akan kujelaskan!"

Pangeran Minhyun berjalan ke sebuah tempat yang terlihat seperti meja bundar yang terletak di tengah ruangan tersebut. Ia menekan sebuah tombol. Dan seketika sebuah gambar tembus pandang muncul ke permukaan.

The Tale of The Good WizardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang