Episode 15

146 17 100
                                    

Nana berlari keluar dari ruang tunggu peserta dengan wajah cemas. Ia menghampiri Wonwoo yang kini sedang dirawat di ruang kesehatan karena luka yang diperolehnya dari pertarungan tadi.

Begitu sampai, Nana mendapati Wonwoo tengah duduk sendirian di salah satu ranjang sambil merintih kesakitan.

"Wonwoo-ya!!"

Nana melangkah mendekati Wonwoo. Air mata sudah tampak memenuhi pelupuk matanya.

"Kau tidak apa-apa? Pasti sakit sekali kan?" ucap Nana.

"A-niya.. Gwaenchana." jawab Wonwoo mencoba tersenyum.

"Sini aku obati!"

Nana mengambil sebuah kursi dan duduk di sisi ranjang tersebut. Ia mengeluarkan sebuah obat salep yang dibawanya dari rumah. Ya, sebelum meninggalkan rumah, Rissa memberi Nana sebuah obat salep yang digunakan turun-temurun oleh para Druid untuk mengobati luka mereka. Rissa membekali putrinya obat tersebut hanya untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Nana pun membantu Wonwoo untuk berbaring. Setelah itu ia melepas satu persatu kancing baju Wonwoo agar bisa mengoleskan langsung obatnya ke kulit yang terluka.

Begitu sisi depan baju Wonwoo terbuka, entah kenapa tiba-tiba pipi Nana memerah. Merona karena menyaksikan tubuh atletis namja yang sudah lama dikenalnya itu. Ya, walaupun sudah berteman cukup lama, Nana belum pernah sekali pun melihat dan menyentuh kulit Wonwoo. Dan saat ini dirinya harus menyentuh perut six pack namja itu secara langsung.

Degup jantung Nana juga tiba-tiba berdetak cukup kencang. Namun Nana berusaha menutupi itu semua dengan memasang wajah datar. Untungnya Wonwoo sedang memejamkan mata karena menahan rasa sakit. Membuatnya tidak menyaksikan raut wajah Nana saat ini.

Perlahan Nana mulai mengoleskan obat salepnya ke permukaan kulit perut Wonwoo. Salep itu pun tampak mulai bekerja begitu menyentuh kulit pria bermarga Jeon tersebut. Sebuah asap tampak mengepul, seperti hawa panas yang ada di dalam perut Wonwoo mulai dipaksa keluar dari tubuhnya.

Tidak ada yang menyadari. Dari pintu ruangan itu, Diana tampak mencoba mengintip apa yang sedang terjadi di dalam ruang kesehatan tersebut. Dengan mendecih Diana menonton pemandangan yang ia anggap menjijikan itu sambil menyeringai.

***

"Baiklah hadirin sekalian, ini dia pertarungan ketiga!"

Layar raksasa yang tarpampang di tengah arena pun kembali memunculkan dua nama peserta yang akan bertanding di pertarungan ketiga ini.

Layar raksasa yang tarpampang di tengah arena pun kembali memunculkan dua nama peserta yang akan bertanding di pertarungan ketiga ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lagi-lagi pertarungan antara penyihir Iberia dan Kolkhis. Membuat para penonton terlihat bersemangat untuk menyaksikannya.

Setelah namanya terungkap, Diana dan Firda pun tampak mulai melangkah memasuki arena.

The Tale of The Good WizardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang