Episode 3

124 19 70
                                    

Para audiens tampak kurang yakin dengan ucapan Sang Pangeran yang masih terbilang cukup muda dan belum berpengalaman tersebut. Sebagian besar mereka ragu karena belum pernah melihat langsung kemampuan yang dimiliki putra sulung King Hwang itu dalam bertarung. Terlebih, kali ini mereka harus mempertaruhkan nyawa para penyihir muda yang merupakan penerus bagi Kolkhis dibawah tangannya.

Meski begitu, tidak semua orang memiliki pandangan seperti itu. Tidak untuk seorang Jung Yunho yang pernah menjadi bagian dari prajurit andalan Kolkhis.

Bertahun-tahun ia bekerja sebagai prajurit di Istana. Ia tahu betul bagaimana bakat dan potensi yang dimiliki seorang Hwang Minhyun, karena sesungguhnya Yunho merupakan guru sihir yang mengajari teknik bela diri dan juga berbagai macam sihir dasar kepada Sang Pangeran.

"Bagaimana caranya anda mengawasi seluruh tempat secara bersamaan?" tanya salah satu petinggi bernama Bang Sihyuk.

Minhyun tersenyum simpul. Dengan tenang ia menoleh ke belakang, memberi tanda pada salah satu pelayan yang menjaga pintu ruangan ini dengan tatapan matanya.

Pelayan itu pun mengangguk. Tanpa ragu ia membuka pintu dan keluar untuk melakukan perintah tersebut.

Tidak berselang lama, pelayan itu datang dengan diikuti 4 orang penyihir yang sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar para pejabat negeri ini.

Keempat pria tinggi nan gagah itu berdiri berjejer di sisi belakang tempat Pangeran Minhyun berdiri.

"Mereka adalah 4 orang yang akan membantuku mengawasi keempat tempat lainnya." ungkap Minhyun.

" ungkap Minhyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keempat wizard muda itu adalah Mingyu, Shownu, Eunwoo dan juga Jaehyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Keempat wizard muda itu adalah Mingyu, Shownu, Eunwoo dan juga Jaehyun. Mereka terkenal dengan kelihaian dalam bertarung dan kemampuan menganalisa sebuah medan tempur dengan sangat baik. Kemampuan sihir keempatnya juga bisa disetarakan dengan para penyihir hebat pendahulunya.

Para audiens yang sebelumnya ragu, kini tampak puas dengan kehadiran keempat pria tampan itu. Melihat hal tersebut, Jackson pun kembali mengambil alih diskusi.

"Baiklah. Untuk babak terakhir, kita akan mengadakan sebuah Tournament. Duel satu lawan satu. Jadi, para peserta bisa lebih memperlihatkan kemampuan mereka secara individu. Dan... Untuk babak ini, semua penduduk bisa menyaksikannya secara langsung."

The Tale of The Good WizardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang