Episode 4

111 19 89
                                    

Setelah beberapa menit mengobrol sambil menikmati pemandangan air terjun yang berada di belakang kediaman Keluarga Jung tersebut, Wonwoo tiba-tiba meminta izin untuk pergi ke toilet sebentar.

Nana pun langsung menawarkan diri untuk mengantarnya. Namun pemuda itu menolak. Ia lebih memilih pergi sendiri setelah mendengarkan penjelasan Nana mengenai letak toilet yang bisa ia gunakan.

Tanpa curiga, Nana langsung memberitahukan lokasi toilet terdekat yang berada tidak jauh di samping dapur setelah melewati dua buah ruangan.

Wonwoo pun melangkah masuk sesuai arahan yang dijelaskan oleh Nana. Ia berjalan menuju toilet dengan melewati dua buah ruangan yang ternyata adalah kamar dari adik tiri Nana.

Saat melewati kamar kedua, seketika langkah Wonwoo terhenti. Ia seperti mendengar suara perempuan yang sepertinya sedang berbicara mengenai Kitab Sihir Kuno yang ia cari.

Wonwoo pun mendekatkan telinganya ke kamar tempat suara itu berasal. Dan benar saja, suara itu terdengar jelas sedang membicarakan soal Kitab yang disembunyikan oleh Jung Yunho.

Di sisi lain, tepatnya di dalam kamar tersebut. Ternyata pemilik dari suara yang di dengar Wonwoo itu adalah Jung Brina. Ia sedang membantu adiknya, Yumi, mengerjakan PR yang mana membuatnya harus menjelaskan secara detail tentang 5 Kitab Sihir Kuno, termasuk Kitab yang dimiliki oleh Keluarga Jung yaitu Kitab Honorii.

"Eonni... Apa ada alasan yang membuat Kitab itu disembunyikan?" tanya Yumi penasaran.

Brina terdiam sejenak.

"Emm... Aku tidak begitu tahu alasan kitab lainnya disembunyikan. Tetapi, untuk Kitab Honorii... Aku rasa memang sepatutnya Kitab itu disembunyikan."

Yumi mengernyitkan dahinya. Ia bingung maksud dari penjelasan Brina tersebut.

"Kitab Honorii merupakan kitab terlarang yang berisi tentang cara mendapatkan ilmu magis dari para makhluk halus seperti jin, iblis, malaikat dan sebagainya." sambung Brina.

"Dengan memanggil makhluk-makhluk itu, seorang penyihir akan bisa mendapatkan kekuatan yang maha dahsyat sangat mematikan. Bahkan terkadang sampai mempertaruhkan nyawa seseorang. Akan berbahaya kalau sampai jatuh ke tangan yang salah." jelas Brina panjang lebar.

Yumi tampak terkejut dengan penjelasan Eonni nya tersebut. Ia terdiam membayangkan betapa mengerikannya Kitab Sihir itu dibandingkan dengan 4 Kitab Sihir Kuno lainnya.

Wonwoo yang mendengarnya pun ikut terkejut. Ia tidak menyangka akan mendengar hal semacam ini. Membuatnya jadi penasaran tentang alasan sang Ibu begitu menginginkan Kitab tersebut.

"Apa kau pernah melihatnya, Eonni?" tanya Yumi lagi.

Brina tersenyum kecil.

"Tentu saja pernah."

"Ne?!! Bagaimana bisa?!" seru Yumi tidak percaya.

Bola mata gadis berambut coklat itu bergerak ke atas, mencoba mengingat kejadian saat dirinya pertama kali melihat Kitab Honorii saat masih duduk di bangku sekolah.

"Waktu itu di sekolah juga sedang membahas Kitab Sihir Kuno ini. Lalu karena penasaran dan tidak ada yang mengajariku, akhirnya aku berinisiatif bertanya pada Riss Eomma. Lalu... dia membawaku ke ruang kerja Appa, disitulah aku pertama kali melihat bentuk Kitab Sihir Honorii itu."

Tampak kekecewaan di wajah Yumi setelah mendengar penjelasan Brina yang terdengar tidak masuk akal tersebut.

"Semudah itu?"

Brina terkikik.

"Ya tidaklah. Awalnya Riss Eomma juga menolak, tapi karena aku memaksa akhirnya beliau membolehkanku untuk melihatnya saja. Toh Kitab itu ada di dalam kotak kaca yang sepertinya dilindungi mantra sihir yang hanya diketahui oleh Appa. Jadi aku tidak bisa membaca isinya."

The Tale of The Good WizardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang