Flashback
Jaehyun tak bisa melepaskan pandangannya, dari sosok laki-laki manis yang terlihat fokus mencatat sesuatu di papan tulis. Senyum terulas di bibirnya tatkala si manis mengangkat tangan, berniat bertanya padanya.
"Iya, Taeyong?"
"Kak, bisa tolong jelasin lagi yang nomor 3? Aku masih belum ngerti."
"Oke, nanti selesai sesi ya. Kita kejar materi sampe tuntas dulu."
.
.
.Sesuai janji, Jaehyun menjelaskan ulang soal nomor 3 pada Taeyong setelah jam bimbingan belajar di sekolah usai. Teman-teman Taeyong yang lain sudah pulang. Beberapa ada yang masih di kelas, tapi mereka lebih memilih mengobrol dibanding bergabung dengan Taeyong dan Jaehyun.
"Makasih kak, sekarang udah paham dikit. Hehe..."
"Jangan cuma dikit dong. Sini kakak jelasin lagi sampe paham."
"Gausah kak, udah ngebul otakku. Mau pulang aja."
"O-oh, oke. Pulangnya ke arah mana?"
Taeyong menyebutkan daerah tempat tinggalnya.
"Wah, kita searah dong! Bareng kakak aja, kakak bawa motor."
"Boleh nih? Yuklah!"
Jaehyun ikut tersenyum saat Taeyong terlihat senang karena tak harus mengeluarkan uang untuk ongkos angkutan kota.
"Makasih kak, besok-besok nebeng lagi ya? Hehe... makasih juga udah dibeliin es teh manis." Taeyong menggoyangkan bungkusan plastik di tangannya.
Sebenarnya Taeyong hanya bercanda saat mengatakan ingin pulang bersama Jaehyun di kesempatan-kesempatan berikutnya. Tapi nyatanya candaan itu menjadi kenyataaan. Jaehyun sering mengajaknya pulang bersama jika ia tak memiliki jadwal lain. Taeyong tentu saja tidak menolak. Dari situlah kedekatan mereka dimulai. Dari yang hanya sebatas tutor dan murid, berubah menjadi sepasang teman akrab.
.
.
."Kak! Aku lolos! Akhirnya bisa sekampus sama kak Jaehyun!" Taeyong melonjak girang menunjukkan pemberitahuan kelulusannya di koran. Namanya tertera sebagai salah satu peserta yang lolos ujian masuk perguruan tinggi.
"Selamat ya, kakak bangga sama kamu!" Jaehyun mengacak-acak rambut Taeyong gemas. Tapi raut wajah Taeyong tiba-tiba muram. Bibir tipisnya mengerucut dengan imut.
"Sayang kita sekampusnya cuma setaun. Taun depan kakak lulus kan? Hng..."
Jaehyun tergelak, di hari bahagianya Taeyong masih sempat memikirkan itu. "Apa kakak tunda dulu ya lulusnya biar lebih lama sekampus sama kamu?" Tanya Jaehyun iseng sambil mencubit bibir Taeyong yang masih mengerucut.
"Ya jangan lah kak, ortu kakak pasti pengen kakak cepet-cepet lulus. Ini malah segala pengen nunda. Punya momongan kali ah ditunda."
"Hahahaha... Lucu banget sih Taeyongnya kakak. Udah ngomongin momongan aja. Mau cepet-cepet nikah ya? Lulus kuliah dulu dek."
"Ih, apaan sih kak Jaehyun ga nyambung! Sebel Taeyong!"
Jaehyun kembali tertawa. Menggoda Taeyong memang menyenangkan.
"Taeyong."
"Apa?" Jawab Taeyong ketus. Ia masih sebal.
"Pacaran yuk?"
.
.
.Tak butuh waktu lama bagi Taeyong untuk menerima ajakan berpacaran dari Jaehyun. Jujur saja, mantan tutornya itu memang tampan dan menjadi incaran banyak temannya sejak dulu. Selain tampan Jaehyun juga baik dan perhatian, jadi tak heran jika Taeyong tertarik padanya. Terlebih mahasiswa tingkat akhir itu juga ternyata diincar oleh banyak mahasiswa di kampus. Taeyong tak boleh menunda kesempatan. Kapan lagi punya pacar sesempurna Jaehyun?
KAMU SEDANG MEMBACA
In Between [JaeYong version]
FanfictionJaehyun kira ia telah berdamai dengan masa lalu. Nyatanya saat "dia" kembali, hatinya kembali goyah. . . . . JaeYong & JaeTen, bxb, mpreg, age switch, plot receh ala sinetron indo**ar, local setting, bahasa baku-nonbaku, the world of the married ver...