chapter 39

168K 11.7K 1K
                                    

Bismillahirrahmanirrahim
H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

Guys

Maaf ya kalo typo

🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Dirgahayu republik Indonesia




Saat ini Naura dan Devan sedang duduk di taman belakang rumah mertuanya

Sedari tadi Devan terus saja mengoceh tidak jelas, Naura saja sampai heran melihat sikapnya hari ini

"Kamu bisa diem nggak sih" ucapnya kesal kepada sang suami

Devan mengangguk dengan mulut mengatup, dia terus saja memperhatikan wajah manis istrinya itu yang terkena sinar matahari sore

"Kenapa?" Tanya Naura

Devan mendengus kesal "kamu jangan ajak aku ngomong dong, aku nggak bisa diem kalo kamu ngajak ngomong" kesal Devan

Naura terkekeh, entah kenapa tingkah suaminya ini terlihat seperti anak kecil dimatanya

"Iya iya maaf" ucapnya

Devan mengangguk lalu memeluk sang istri dari samping, sesekali tangannya mengelus perut datar sang istri

"Kira kira anak kita cewek apa cowok?" Tanya Devan

"Nggak tau" jawab Naura

Devan memanyunkan bibirnya "kok nggak tau?" Tanyanya

Naura menghela nafas kasar. betul kata mertuanya, dia haru sabar menghadapi Devan yang terkadang bertingkah seperti anak kecil saat pria itu merasakan senang, sedih ataupun khawatir

"Ya nggak tau lah, dokter aja nggak bakalan tau" jawab Naura

"Kok dokter nggak tau?" Tanya Devan lagi

"Ya iya lah, janinnya aja masih berbentuk gumpalan" ucap Naura kesal

"Kamu marah sama aku?" Tanya Devan saat melihat mimik wajah sang istri

"Nggak" jawab Naura cepat

"Aku mau samperin mama dulu" sambungnya dengan muka yang kentara terlihat kesal

Devan menatap punggung istrinya itu, lalu berjalan mengikuti sang istri dari belakang

"Ma" panggil Naura

Wanita paruh baya yang dipanggil mama itu pun menoleh dan mendapati menantu manisnya yang terlihat sangat kesal

"Lah....anak papa kenapa cemberut?" Tanya sang papa saat melihat wajah menantunya

"Itu, anak bontot papa nyebelin banget" Sadu Naura sambil duduk di tengah tengah antara mama dan papa mertuanya itu

Pasutri paruh baya itu pun terkekeh melihat tingkah anak dan menantunya

"Nginep sini aja ya, entar malem Davin sama diva mau kesini" ucap mamanya

Devan duduk di tengah tengah antara mama dan istrinya, jadilah pasutri muda tersebut berada di tengah tengah antara pasutri paruh baya itu

"Maaf" ucapnya kepada Naura

"Maaf kenapa?" Tanya Naura sambil menyenderkan kepalanya di bahu sang papa

"Maaf udah bikin kamu kesel" ucap devan menunduk

"Iya udah aku maafin" ucap Naura

"Kamu nggak boleh sering kesel kek gitu, nanti anak kita pas lahir mukanya judes lagi" ucap Devan

Cold and Sweet Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang