1.2 : Love Formula

915 112 19
                                    

Setelah menemukan waktu yang tepat akhirnya Yuki, Gita, Yuda, dan juga kedua pasangan yang hendak melakukan sesi prewedding terbang ke pulau komodo.
Pasangan tersebut yang tak lain adalah seorang artis kembar ternama yang akan melakukan pernikahan secara bersamaan. Jadi mereka juga berencana melakukan sesi prewedding bersamaan di tempat yang sama juga. Namanya juga kembar jadi apa-apa serba samaan.

Yuki benar-benar tak mau menyia-nyiakan momen langka ini, sampai barang yang dia bawa tak kalah banyak dengan orang yang akan liburan.

"Pulau comodo, l am coming...!!" teriak Yuki mengangkat kedua tangganya tinggi-tinggi.

"Inget ini kerja bukan liburan," sindir Yuda mengulum senyuman.

"Iya bawel," jawab Yuki mendelik.

"Kita langsung ke hotel kan, Yud?" tanya Gita.

"Harusnya sih gitu, Git. Tapi ada barang yang harus gue beli, jadi kita mampir dulu yah ketempat peralatan," ucap Yuda melirik Yuki dan Gita.

"Ini kan udah malam,Yud? Gita aja deh yang nganter gue ngantuk banget dan capek, pengen cepet mandi terus rebahan di hotel," ucap Yuki dengan gaya yang sok kelelahan.

"Ya udah, biar gue sama Gita yang pergi. Gue udah booking kamar, lo tinggal minta kunci kamar aja."

"Siap bos," jawab Yuki dengan gaya hormat.

Akhirnya mobil yang mereka tumpangi pun sampai di depan lobby hotel yang di maksud, Yuki pun langsung turun dari taxi, Sedangkan Yuda dan Gita tetap berada dalam taksi dan hendak melanjutkan kembali perjalanannya ketempat yang tadi di bicarakan.

"Yuki...kamar 111 inget 111," teriak Yuda dari dalam kaca mobil mencoba memperingati.

"Iya bawel, gue denger," sela Yuki yang berjalan masuk ke dalam hotel dengan penuh percaya diri.

"Gue lupa, tadi Yuda bilang kamar 11 atau 111 yah? Kok kamarnya saling berhadapan, sih!"

Yuki yang merasa bingung dengan kamar yang akan dia tempati.

"Kamar sebelas kali yah, soalnya kamarnya kebuka," ucap Yuki bicara pada diri sendiri.

Yuki yang baru masuk memilih meletakan kopernya disebelah pintu. Dan setelahnya  segera masuk ke dalam kamar mandi guna mencuci muka dan berganti baju.

Gadis cantik itu begitu menikmati kebahagiaannya ketika dalam kamar mandi.

Disatu sisi seorang petugas dari kepolisian menggeledah beberap kamar hotel.

"Ada apa ya,Pak?" tanya seorang lelaki yang belum di ketahui identitasnya.

"Maaf menggangu waktunya sebentar, kami sedang melakukan olah TKP menyangkut penggeledahan di semua kamar hotel. Banyak yang melapor kalo hotel ini di jadikan tempat mesum, dan Pesta Narkoba,"

"Ada surat-suratnya?" tanya lelaki berperawakan tinggi, kulit putih, dengan lesung di pipinya itu membaca selembaran surat tersebut dengan seksama Lalu barulah ia mengijinkan untuk masuk.

Polisi itu menggeledah beberapa barang pribadi milik lelaki tersebut, dan beberapa tempat yang ada di kamar. Setelah beberapa menit berlalu polisi tidak menemukan satu barangpun yang mencurigakan.

"Tidak ada apa-apa kan pak?"

"Iya pak. Maaf sebelumnya kalo kami sudah mengganggu waktu bapak?" tanya polisi seakan menanyakan nama lelaki tersebut.

"Steven, nama saya Steven, pak!" ungkapnya.

"Baiklah bapak, Steven. Kalau begitu kami permisi dulu, dan selamat malam."

Unexpected marriage [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang