10.1 : One step closer

421 83 74
                                    

BUAT YANG HOBINYA BACA TAPI GAK PERNAH KASIH VOTE/LIKE ATAU KOMEN. AYO DONK MULAI SEKARANG SEMPETIN.
ASAL KALIAN TAU, KALO AUTOR ITU SUKA BAHAGIA SAAT PEMBACA BISA MENGHARGAI KARYANYA. KAYA LIKE DAN KOMEN DI SETIAP EPISODENYA ITU MAMPU MEMBERI SEMANGAT PADA SEMUA PENULIS.

 KAYA LIKE DAN KOMEN DI SETIAP EPISODENYA ITU MAMPU MEMBERI SEMANGAT PADA SEMUA PENULIS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔮🔮🔮

🎶🎶

Steven pulang dengan tangan kosong, tanpa membawa perempuan yang mamah, dan neneknya minta. Sepanjang perjalanan Steven mencoba memikirkan masalah yang ia hadapi dengan Yuki.

"Mungkin ini terlalu cepat untukku dan Yuki. Dan lebih baik aku memberi waktu untuk dirinya berfikir.

Banyak pertanyaan yang ibu dan neneknya tanyakan, namun Steven enggan menjawab pertanyaan mereka, baginya ini tidak cukup penting untuk di debatkan akhirnya.

Sedangkan Yuki dan Gita di antar oleh pak Joni ke kediaman Gita. Dan pak Joni memilih untuk pulang tanpa mampir terlebih dahulu ke rumah Gita.

"Ki lo tidur duluan aja, gue mau mandi gerah banget," perintah Gita meraih handuk yang berada di balik pintu yang disertakan anggukkan dari Yuki.

Bukannya tidur, melainkan Yuki malah meraba-raba seluruh sudut bibirnya. Membayangkan kembali kecupan yang tadi ia rasakan. Meskipun ciuman itu terbilang singkat untuk Yuki, tapi rasanya kecupan ini berbeda dan tak bisa lepas dari bayangannya sedikitpun.

"Kenapa gue tadi gue gak bisa marah sama dia, terlebih gue malah marah sama diri gue sendiri," batin Yuki menggerutu kesal.

"Argh... gue gak bisa kalo begini, gue gak boleh kalo sampe suka sama dia, steven bukan tipe gue sedikitpun. Yuki lo harus sadar kalo Steven bukan tipe lo!" sambung Yuki kesal, karna wajah Steven terus saja menghantui pikirannya.

Namun tiba-tiba lamunannya pecah saat Gita datang dan mengagetkan dirinya.

"Lah, ko lo belum tidur sih ki."

"Gue gak bisa tidur Git," ucap Yuki menampakan wajah memelas.

"Kenapa? Jangan bilang lo mikirin Steven?" tanya Gita yang langsung menaiki kasur dan menatap tajam Yuki. "Lo juga belum cerita sama gue tentang apa yang terjadi tadi di rumah Yuda!"

Yuki menghela napas pasrah seakan berat untuk menceritakannya pada Gita.

"Yuki...!" desak Gita melototi.

"Steven cium gue," ucap Yuki berbicara cepat.

"What?" Gita membulatkan kedua matanya seakan tak percaya dengan apa yang sahabatnya ucapkan. "Terus lo diem aja, gitu?"

Yuki mengangguk dengan raut wajah memerah.

"Gila! Ini sih gila menurut gue, secara lo biasanya ngamuk saat ada cowo yang mau macem-macem sama lo. Kayanya lo suka sama deh sama dia," tebak Gita.

Unexpected marriage [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang