2.2 Impromptu Marriage

842 120 31
                                    

"Kalo nikah model begini emang sah, yah?" tanya Yuki menatap langit-langit seolah berpikir keras.

Mendengar ucapan Yuki, Steven menghirup napas berat. Dia berpikir kalau di balik wajah cantiknya ternyata Yuki seorang perempuan bodoh.

"Loh itu bodoh apa gimana sih! namanya nikah mau model gimanapun caranya tetap aja, SAh!" Seru steven menegaskan.

Yuki memalingkan pandangannya dan beralih ke Steven. Begitu juga dengan matanya ikut mendelik.

"Enak aja lo ngatain gue bodoh. Gini-gini gue itu selalu dapet juara dari jama SD sampe SMA. Yah ..., meski bukan juara satu," jawab Yuki tak terima.

"Oh yah....! Bagus donk! Gue pikir lo itu bodoh."

"Yah baguslah. Emangnya lo, yang bisanya ngehina dan ngatain orang seenaknya."

Di tengah-tengah obrolan Yuki dan Steven tiba-tiba saja terdengar suara ketukan pintu dengan begitu keras. Awalnya Yuki ketakutan, karena masih merasakan trauma. Tapi Steven mencoba meyakinkan kalau tidak akan ada penggerebekan lagi.

"Pasti itu temen lo yang datang, cepetan buka! Berisik tau," perintah Steven tak yakin.

Yuki pun mendengus kesal tanpa membalas ucapan Steven. Meski begitu Yuki tetap menuruti perintah Steven untuk tetap membuka pintu tersebut.

"Iya tunggu, Kalian itu berisik bang ... eet," ucap Yuki tanpa meneruskan ucapannya karena yang di balik pintu bukanlah Yuda dan Gita. Melainkan seorang perempuan berparas cantik dengan Kulit putih, rabut ikal, mata bulat, tubuh berisi, tidak gemuk tidak juga kurus. Dan perkiraan umurnya tidak jauh dari Yuki.

"Mana Steven? Mana?" tanya wanita tersebut dengan nada meninggi.

Sontak suara tersebut mampu membuat Steven beranjak dari tempat duduknya yang tak jauh dari ruangan tempat ia berada.

"Mampus, jangan-jangan gue nikah sama simpanan tante-tante." Batin Yuki ketakutan.

Wanita cantik itu pun kembali berteriak memanggil Steven, dan itu membuat Steven bergegas menghampiri asal teriakan tersebut.

Wanita itu membulatkan kedua matanya saat menatap Steven yang kini sudah berada tepat di hadapannya. "Kamu pikir, kamu itu siapa? Nikah seenak jidat. Udah berani kamu nikah tanpa bilang dulu sama saya! Apa karena kamu merasa udah jadi lelaki hebat makannya sudah gak butuh saya, gitu!" ucap wanita berparas cantik dengan suara meninggi.

Steven dan Yuki terdiam tanpa berani mengeluarkan sepatah katapun, begitupun Yuki yang ketakutan setengah mati dan memilih berjalan mundur karena takut kena amukan perempuan tersebut.

"Diam kamu! Jangan berani bergerak, atau berpikiran kabur dari saya!" Tunjuk wanita tersebut tanpa menoleh ke arah Yuki. Wanita itu seakan sadar dengan pergerakan Yuki. Sebelum akhirnya dia menoleh dan mendelik sinis.

"Jangan pikir kamu bisa lolos dari genggaman saya." sambungnya.

Yuki yang merasa tersindir, akhirnya memilih diam mematung di tempat dirinya berdiri saat ini. Jaraknya kira-kira empat langkah dari tempat wanita tersebut berdiri.

"Kamu juga Steven. Kamu itu anggap saya apa? Udah gak butuh saya? Atau kamu udah gak sayang sama saya? Oh... jangan-jangan kamu udah lupa lagi sama saya?"

"Waduh, udah bawa-bawa kata sayang urusannya bakalan ribet nih!" batin Yuki

"Engga gitu juga, Steven bakal..."

"Diam kamu. Saya gak mau denger alasan kamu. Kalian mau jelasin kaya gimana juga tetap aja namanya berita sudah kesebar, saya itu udah liat pake mata kepala saya sendiri," sela perempuan itu dengan raut wajah sangar.

Unexpected marriage [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang