"Jika pertemuan kita hanya 1001 kali,maka aku sudah jatuh cinta pada pertemuan pertama."
Sesampainya di rumah,segera kurebahkan diriku di atas tempat tidur. Rasanya lelah sekali sepulang sekolah. Kulirik jam di kamarku,15.05.Sudah sangat terlambat untuk makan siang. Kulepaskan baju seragamku dan memakai pakaian rumah.
Ibuku sudah sejak tadi menyuruhku makan, dan sekarang suaranya tak terdengar lagi. Aku segera menuju meja makan. Dan mendapati makanan yang sudah ditutupi nampan. Kubuka nampan makanan itu, mengambil nasi dan makan dengan lahap.
Sembari makan,aku memikirkan kejadian di sekolah tadi. Rasanya aneh, tapi bertemu dengan Devin juga terasa menyenangkan.Gak papa kali yah mikirin dia sekali-kali. Toh, gak rugi juga.
Oh iya, aku lupa memperkenalkan orang tua dan saudara-saudaraku. Ayahku bernama Tomi Arfandi yang selalu tampan walau sudah berumur. Ayahku bekerja di perusahaan Pt. Hadji Kalla, berjabat sebagai manager. Tentu saja lelaki yang selalu ibuku cintai. Nah, ibuku yang cantik dan baik hati itu kerap kupanggil ibu negara. Ibuku bernama Arisa Amora,yang nama belakangnya diselipkan di belakang namaku. Kalau ditanya alasannya, supaya orang tau walau hanya dari nama bahwa aku anaknya. Ibuku hanya ibu rumah tangga, tapi sekarang sudah merangkap menjadi pebisnis. Yups, ibuku mendirikan sebuah butik. Dan sekarang karena beliau sudah tidak di rumah berarti sudah berangkat ke butik.
Saudara-saudaraku ada tiga. Yang pertama Yofian Arfandi, atau Fian. Biasa kupanggil bos besar, sekarang kakakku yang satu ini sedang berlayar alias dia itu pelaut di daerah Papua-Surabaya. Tentu saja kakakku itu manusia dan tampan. Yang kedua namanya Andika Arfandi, atau Dika. Tidak ada panggilan santuy untuk kakakku yang satu ini. Soalnya dia galak dan agak rese. Dia sedang kuliah di luar kota. Yang ketiga namanya Tamira Amora, atau Tami. Dia satu-satunya saudaraku perempuan. Dan sekarang sedang kuliah di luar kota bersama Kak Dika. Dan kalian sudah bisa menebak siapa anak keempat kan? Yups, itu aku. Yang sudah serasa anak tunggal di rumah.
Kembali ke topik awal. Eh, makananku udah habis aja. Kubereskan meja makan dan mencuci piring. Kebiasaanku kalau makan kesorean, tidak enak menganggu Bi Ijah yang pasti sedang istirahat.
Setelah semuanya selesai, aku beranjak ke halaman depan untuk bermain dengan Taliw. Siapa lagi Taliw ini? Perasaan banyak banget yah makhluk di sekitarku. Ya iyalah. Hehehe. Taliw itu kucing kesayanganku dan satu-satunya. Teman bermain ku setiap sore.
Setelah sampai di halaman depan, kudapati Taliw sedang tidur di box-nya. Akhirnya kuputuskan untuk tidak mengganggunya dan memilih untuk bermain handphone.
Kubuka aplikasi WhatsApp dan melihat beberapa notifikasi yang baru saja masuk.
Group Zona(373)
Anggun cetar. ♡
Yuhuuuuu,,, masih pada hidupkan?Deandra es. ♥
Gak usah berisik deh...Nabilaaa. 😘
Apasihhh. Bacot..Saras waras. 😍
Ada yang kegeser tapi bukan kursi.Nabilaaa. 😘
Otaknya Anggun tuh yang kegeser.Anggun. ♡
Iri bilang bosss..Nabilaaa. 😘
Idiiihhh ogahhh.Deandra es♥
Kalian berisik gue mutilasi nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Realmente Amo?
Teen Fiction"Pernah berada diposisi nyaman tanpa ikatan, dekat tanpa kepastian, dan saling suka tapi tak saling kata? Jika iya mari kita gandengan. Kita senasib. Hehehe... Hi, aku Tamara Amora. Aku akan menceritakan kisahku dengan Devin. Aku jatuh cinta berka...