"Jangan lupa, tak ada yang sempurna dari manusia. Sempurna di fisik tak menjamin apapun. Termasuk bahagia"
Hari ini, pelajaran jam ketiga-keempat kosong. Entah guru yang mengajar ada dimana. Seluruh penghuni kelas X MIPA 1 tak menyia-nyiakan jam kosong kali ini. Walaupun kelas mereka kelas unggulan, mereka juga manusia bebas yang takkan menolak kekosongan yang hakiki ini.
Penghuni X MIPA 1 sudah ada yang ngacir ke kantin duluan. Entahlah, mungkin hanya makanan yang ada di pikiran mereka. Sedang Tamara, Anggun, Deandra, dan Nabila sedang berghibah ria. Mereka asal ghibah aja. Entah itu skandal para selebriti tanah air sampai keluar negeri pun mereka ghibahkan. Memang ya, the power of ghibah.
Tiba-tiba Nabila membelok ghibahan mereka menjadi curhatan. Emang yah kalau cewek kalau ngobrol ngak klop rasanya kalau gak ghibah atau paling tidak curhatan.
"Gue liat-liat nih ya kita udah temenan tapi belum tau gebetan masing-masing. Jadi, gue tanya nih gebetan kalian siapa aja.? "Tanya Nabila kepada ketiga temannya.
"Kalau aku kalian udah taukan siapa? Jadi, gak usah aku jawab. "Tamara orang pertama yang menjawab pertanyaan Nabila. Menurutnya pertanyaan ini bukanlah hal yang sulit baginya.
"Yee, mentang-mentang Loh. Iya tau kok gebetan Lo itu Devin. "Ujar Anggun sambil melirik Tamara.
"Sekarang Lo Nabila. Gebetan Lo siapa sih? "Tanya Deandra pada Nabila.
"Pengen tau aja atau mau tau banget. "Ucap Nabila memancing rasa kesal ketiga temannya itu.
"Ish, Lo yaa yang tanya kita duluan tadi. Tau gini mah gue kacangin aja tadi. "Ujar Anggun kesal.
"Bilang aja sih Nab. Siapa tuh cowok beruntung yang jadi gebetanmu? "TanyaTamara juga.
"What? Beruntung? Yang ada yah cowok itu terkutuk udah Lo jadiin gebetan. Hahaha.. "Kata Anggun yang diakhiri tawa.
"Lo yah kalau ngomong. "Nabila kesal mendengar ucapan Anggun. Teman lucknut emang.
"Yaudah, siapa sih. Gue penasaran nih. "Deandra menghentikan ledekan Anggun. Ia benar-benar penasaran dengan orang yang disukai Nabila.
Nabila mendekatkan kepalanya kepada ketiga temannya. Sadar akan yang dilakukan Nabila, ketiganyapun ikut mendekatkan kepala mereka. Mereka tahu Nabila akan berbisik dan pasti mereka harus menyiapkan kuping yang tajam. Ini rahasia negara readers.
"B-i-m-b-i-m"Kata Nabila berbisik.
Sontak saja ketiga temannya terkejut. Bagaimana tidak, mereka tidak menyangka kalau Nabila akan suka dengan Bimbim. Memang, Bimbim cowok yang tampan. Dan juga ramah. Selain ketua kelas, ia juga merupakan anggota ekskul debat. Yah, tidak heran jika Nabila menyukai Bimbim.
"Sumpah, aku gak nyangka kalau ternyata Bimbim. "Ujar Tamara dengan suara pelan. Takut jika orang yang dimaksud mendengar namaya diucapkan.
"Gue juga. "
"Pantesan Lo selalu nyari Bimbim kalau ada soal yang gak jelas. Ternyata modus toh. "Kata Deandra.
"Yah gitu, kudu gercep. Kudu pepet terooosss. "Ujar Nabila sambil melirik Bimbim yang sedang bermain game bersama teman sekelas lainnya di sudut kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Realmente Amo?
Teen Fiction"Pernah berada diposisi nyaman tanpa ikatan, dekat tanpa kepastian, dan saling suka tapi tak saling kata? Jika iya mari kita gandengan. Kita senasib. Hehehe... Hi, aku Tamara Amora. Aku akan menceritakan kisahku dengan Devin. Aku jatuh cinta berka...