6. Balapan

40 2 0
                                    

Hai! Jangan lupa vote ya!
Selamat Membaca!

📍📍📍

Tak terasa sudah seminggu Stela kembali ke Jakarta. Kehidupannya berjalan normal. Teman sekolah maupun anak Dangerous menerimanya dengan baik. Ia sering bertemu dengan anak Dangerous, dijalan, disekolahan, maupun main ke markas. Austin dan Agatha juga sudah baikan sejak kejadian malam itu. Gavin sudah tidak mengganggunya, tapi orang yang menerornya lewat sms masih terus mengirimi pesan.

Hari ini hari sabtu, waktu yang tepat untuk bermalas-malasan. Karena sekarang menggunakan sistem lima hari kerja, maka sekolahan pun libur di hari sabtu dan minggu. Jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi, namun gadis dengan piyama hitam itu masih setia memejamkan mata indahnya. Tidurnya sangat damai sebelum ada makhluk astral yang datang mengganggu.

"STELA, STELA, STELA!" teriak Austin sambil meloncat-loncat diatas kasur Stela.

"Oposih?!" geram Stela dengan mata terpejam.

"Bangun lo! Anak gadis jam segini masih molor, gue yang cowok aja udah bangun. Gak malu?" omel Austin lalu menarik selimut tebal yang menutupi Stela.

"Bacot deh!" jawab Stela lalu bangun dari tidurnya. Duduk di tepi ranjang, menggaruk kepala sambil menguap lebar.

"Jorok lo!" cibir Austin.

"Lo ngapain sih ganggu gue?" tanya Stela kesal. Tentu saja, siapa yang tidak kesal kalau tidur nyenyaknya di ganggu?

"Mama sama papa baru aja pergi. Gue mau nengok apart terus ke rumah Agatha, lo dirumah sendiri berani kagak?" tanya Austin.

"Wani, tapi bosen. Gue ikut lo aja dah!" jawab Stela.

"Nggak, nggak, nggak! Gue mau berduaan ma cewek gue, lo ke tempat lain aja dah." tolak Austin.

"Ck, dakjal!" decak Stela lalu berjalan menuju kamar mandi, meninggalkan abangnya masih duduk di tepi ranjang.

Austin pun keluar, memutuskan untuk mengisi perutnya yang lapar dengan masakan bi Lastri yang sudah tersaji di meja makan.

"Sarapan dulu, den." ujar bi Lastri, mempersilakan Austin duduk.

"Bibi sama pak Agus udah sarapan?" tanya Austin sebelum menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

"Sudah, den. Nanti kalo non Stela sudah turun diajak sarapan ya, den. Bibi mau nyapu halaman belakang dulu." jawab bi Lastri lalu beranjak dari sana setelah mendapat anggukan dari anak majikannya.

Tak sampai setengah jam, Stela sudah selesai bersiap-siap dan berjalan menuruni tangga.

"Stel, sarapan dulu!" panggil Austin yang sudah selesai menghabiskan makanannya.

Stela menghampiri Austin lalu duduk disamping abangnya itu. Mengambil nasi dan lauk pauk lalu mulai memakannya.

Mipan zuzuzu zuzuzu
Mipan~

"Ada apa?" tanya Stela pada orang yang meneponnya.

"..."

"Yahhh, gue udah siap padahal." jawab Stela lesu

"..."

"Oke, deh gapapa." sambungan telepon terputus. Stela meletakkan ponselnya lalu segera menghabiskan sarapannya.

"Siapa?" tanya Austin.

"Gwuizhel." jawab Stela yang tengah mengunyah suapan terakhirnya. Setelah selesai ia pun membawa piring kotornya dan milik abangnya, lalu meletakkannya ditempat mencuci piring.

My Dangerous BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang