10. Hampir terluka

35 1 0
                                    

Hai! Jangan lupa vote ya!
Selamat Membaca!

📍📍📍

Akhir-akhir ini Stela dan Felix terlihat semakin dekat. Bahkan ada gosip yang beredar bahwa keduanya tengah menjalin hubungan lebih dari sekedar teman. Kedua remaja itu terlihat sering pulang sekolah bersama, ditambah saat duduk di kantin dengan yang lainnya, Stela dan Felix pasti duduk bersebelahan.

"Kalian berdua pacaran ya?" tanya Khansa pada Stela dan Felix yang duduk di depannya.

"Enggak!" kilah keduanya bersamaan.

"Yaudah santai, gitu aja pake padus!" goda Damian.

Stela dan Felix kembali diam mendengar teman-temannya yang tidak berhenti menggoda mereka berdua. Menurut mereka sendiri tuh biasa aja, temenan, tapi kok yang lain malah mikir jauh.

"Kalo kalian pacaran juga gapapa kok. Gue rela banget Stela sama Felix, karena temen gue yang waras ya cuma dia." ujar Austin yang membuat Stela dan juga Felix langsung membulatkan mata kaget.

"Apaan sih!" sahut Felix.

"Jan ngadi-ngadi deh!" celetuk Stela.

"Nah loh, barengan lagi!" goda Zelin

"Udah-udah, jangan godain mereka terus." lerai Agatha.

"Eh besok malem jadi nggak?" tanya Daniel.

"Jadilah, jangan lupa!" jawab Austin.

"Emang besok mau ngapain?" tanya Saori sembari menggaruk kepalanya bingung.

Teman-temannya yang lain diam tidak menjawab. Saori tidak akan mudah mengerti dengan satu kalimat jawaban, jadi mereka malas daripada mulutnya berbusa.

📍📍📍

"Bang, martabak manis coklat kacangnya dua sama martabak telor spesial dua, ya!" pesan Stela pada seorang penjual martabak pinggir jalan.

"Siap, neng! Ditunggu ya."

Stela pun duduk di kursi yang ada disana. Didepannya ada Felix yang bersandar di pintu mobil jeep biru gelap sambil memainkan ponselnya. Jam baru menunjukkan pukul setengah delapan malam, sehingga keadaan jalanan di ibukota masih sangat ramai.

Malam ini malam sabtu, teman-temannya akan menginap karena mama papanya sedang berada diluar kota untuk urusan bisnis ditambah besok adalah hari libur. Stela dan Felix dipaksa membeli martabak untuk makanan mereka, sedangkan yang lain tengah bersantai di ruang tengah kediaman keluarga Ballard.

Ting!

+6289007147xxx

Sebentar lagi, Stela

+6289007147xxx

Darah atau mati?!

Jantung Stela berdegup kencang kala membaca pesan dari nomor yang sering menerornya itu. Ia mendongak lalu menoleh ke kanan dan ke kiri, mencari seseorang yang terlihat mencurigakan. Namun nihil, Stela hanya melihat banyak kendaraan berlalu lalang yang menimbulkan suara bising.

"Lix," panggilnya pada Felix lirih.

Cowok menoleh ketika mendengar suara Stela, "Kenapa?" tanyanya.

Stela menyerahkan ponselnya membuat Felix mengerutkan dahinya bingung namun tetap menerima ponsel itu. Setelah membaca pesan yang tertera di layar ponsel, Felix langsung mengetatkan tulang rahangnya.

My Dangerous BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang